Perbedaan Nabi dan Rasul, Ketahui Pengertian dan Amalannya dalam Rukun Iman

Perbedaan nabi dan rasul penting diketahui setiap umat.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 14 Mar 2021, 16:10 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2021, 16:10 WIB
Ilustrasi kata-kata tahun baru Islam
Perbedaan Nabi dan Rasul (Photo by John Peter on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan nabi dan rasul penting diketahui setiap umat. Iman kepada nabi dan rasul merupakan bagian dari rukum iman dalam Islam. Rukun iman merupakan pilar keimanan yang harus dimiliki seorang Muslim.

Dalam ajaran Islam, nabi dan rasul merupakan sosok suci dalam penyebaran agama. Terkadang istilah nabi dan rasul kerap digunakan secara bergantian, bahkan dianggap sama. Masih ada sebagian orang yang belum memahami perbedaan Nabi dan Rasul. Padahal, nabi dan rasul punya sejumlah perbedaan.

Mengetahui perbedaan nabi dan rasul akan membuatmu paham pentingnya kedua sosok ini dalam keimanan. Perbedaan nabi dan rasul bisa dilihat dari perannya dalam menyebarkan ajaran agama. Perbedaan nabi dan rasul akan membuatmu lebih mantap untuk menjadikannya suri tauladan.

Berikut perbedaan nabi dan rasul, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (14/3/2021).

Pengertian Nabi

Ilustrasi Islam
Ilustrasi Islam. (Bola.com/Pixabay)

Secara bahasa, Nabi berasal dari kata 'naba' yang berarti 'dari tempat yang tinggi'. Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, dijelaskan bahwa nabi (jamaknya anbiya’ atau nabiyyun) menurut bahasa Arab berarti orang yang memberitakan atau menyampai berita.

Jadi, nabi berarti “pembawa berita”. Yang dimaksud berita di sini adalah wahyu atau ajaran agama dari Allah SWT. Secara istilah nabi berarti orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa suatu syari’ah tertentu.

Seorang nabi juga disebut sebagai basyir atai orang yang membawa berita gembira dan disebut juga sebagai nadzir atau orang yang menyampaikan peringatan sesuai dengan ajaran yang disampaikannya.

Kenabian merupakan karunia Allah yang dianugerahkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya yang tidak bisa diperoleh dengan kemampuan akal, tidak bisa dicapai dengan usaha dan memperbanyak ketaatan, dan tidak pula diterima sebagai warisan.

Pengertian rasul

Ilustrasi Islam, Muslim
Ilustrasi Islam, Muslim. (Sumber: Pixabay)

Secara bahasa, rasul berasal dari kata 'risala' yang berarti penyampaian. Rasul juga diartikan sebagai utusan yang mana adalah sosok utusan Allah untuk menyebarkan ajaran tertentu.

Rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT berupa suatu syariahtertentu dan ia diperintahkan menyampaikan wahyu yang diterimanya itu kepada umatnya. Semua Nabi tidak berarti Rasul, namun Rasul sudah pasti Nabi.

Kerasulan seseorang tidak diperoleh melalui suatu usaha dari yang bersangkutan. Kerasulan sesorang semata-mata merupakan pemberian Allah. Allah memberikan kerasulan ini kepada siapa yang dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya.

Perbedaan nabi dan rasul

Ilustrasi Islam
Ilustrasi (iStock)

Jika dilihat dari pengertian keduanya, perbedaan nabi dan rasul sudah bisa diketahui. Berikut 8 perbedaan nabi dan rasul:

1. Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya.

2. Nabi diutus kepada kaum yang sudah beriman, sedangkan Rasul diutus kepada kaum yang belum beriman (kafir).

3. Nabi adalah orang yang dipilih untuk mengamalkan syariat yang sudah adasebelumnya. Sedangkan rasul adalah nabi yang membawa syariat baru.

4. Tidak seperti rasul, nabi tidak mendapatkan kitab suci seperti apa yangdidapatkan oleh rasul

5. Semua Nabi tidak berarti Rasul, namun Rasul sudah pasti Nabi.

6. Nabi hanya mendapatkan wahyu melalui mimpi, sedangkan Rasul dapat menerima wahyu melalui mimpi maupun melalui malaikat serta dapat melihat dan berkomunikasi secara langsung dengan malaikat.

7. Jumlah Nabi sangat banyak yaitu kurang lebih 124.000 sedangkan jumlah Rasul adalah 312.

8. Semua rasul diselamatkan oleh Allah S/4 dari percobaan pembunuhan. Sedangkan nabi ada yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.

Jumlah nabi dan rasul

Ilustrasi Ramadan. (Pixabay)
Ilustrasi. (Pixabay)

Sebagian ulama mengatakan bahwa jumlah nabi ada 124.000 orang, sedang jumlah rasul ada 313 orang. Dalam Al-Quran ada 25 nabi dan rasul yang wajib dipercaya oleh umat Islam. Nabi dan rasul ini ialah:

Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Syu’aib AS, Ayyub AS, Dzulkifli AS, Musa AS, Harun AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa’ AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.

Di antara 25 nabi dan rasul ini, ada ulul azmi yaitu mereka yang mempunyai kemauan yang kuat menghadapi cobaan dan berjuang secara gigih. Nabi dan rasul yang termasuk ulul azmi adalah:

Muhamamd SAW, Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, dan Isa AS.

Iman kepada nabi dan rasul

Menebalkan Keimanan
Ilustrasi Keimanan Credit: freepik.com

Iman kepada nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat dalam Islam. Iman kepada nabi dan rasul berati percaya bahwa ada sosok manusia yang Allah SWT pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Mengimani para rasul merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mengimani kitab Allah SWT.

Iman kepada nabi dan rasul berarti mengimani semua wahyu yang diberikan kepada nabi dan rasul adalah benar dan bersumber dari Allah SWT. Iman kepada nabi dan rasul juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang diketahui namanya dan yang tidak diketahui namanya.

Iman kepada nabi dan rasul juga mengimani bahwa nabi dan rasul ini tetaplah manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya