Liputan6.com, Jakarta Unsur kebudayaan adalah bagian terpenting dari budaya itu sendiri. Unsur kebudayaan Indonesia tak jauh berbeda dengan unsur kebudayaan secara universal. Hal ini ditegaskan oleh salah seorang antropolog Indonesia, Prof. Dr. Koentjaraningrat.
Dijelaskan unsur kebudayaan Indonesia menurut Koentjaraningrat adalah berupa bahasa, pengetahuan, organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, ekonomi, religi, serta kesenian.Â
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Kebudayaan adalah cara hidup suatu kelompok yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Koentjaraningrat pun mendefinisikan budaya lewat asal kata budaya dalam bahasa Inggris yaitu "colere" yang kemudian menjadi "culture" dan didefinisikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Berikut Liputan6.com ulas unsur kebudayaan Indonesia dan penjelasannya dari berbagai sumber, Rabu (21/7/2021).
Unsur Kebudayaan Indonesia yang Utama
Ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia menurut Koentjaraningrat. Berikut unsur kebudayaan Indonesia menurut Koentjaraningrat:
1. Unsur Kebudayaan Berupa Bahasa
Unsur kebudayaan Indonesia pertama adalah bahasa. Bahasa merupakan unsur kebudayaan Indonesia berupa alat bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi dengan sesamanya.
Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik.
Hal ini membuat unsur kebudayaan Indonesia seperti bahasa kemudian akan diwariskan kepada generasi penerusnya dengan menggunakan bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki kedudukan yang penting dalam analisis kebudayaan manusia.
2. Unsur Kebudayaan Berupa Pengetahuan
Unsur kebudayaan Indonesia kedua adalah pengetahuan. Sistem pengetahuan yang menjadi bagian dari unsur kebudayaan Indonesia berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
Sistem pengetahuan yang menjadi unsur kebudayaan Indonesia sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Namun, yang menjadi kajian dalam antropologi sesuai unsur kebudayaan Indonesia adalah bagaimana pengetahuan manusia digunakan untuk mempertahankan hidupnya.
Setiap unsur kebudayaan Indonesia, selalu memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Pengetahuan yang menjadi unsur kebudayaan Indonesia tersebut antara lain:
- Alam sekitarnya
- Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya
- Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya
- Zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
- Tubuh manusia
- Sifat-sifat dan tingkah laku manusia
- Ruang dan waktu
3. Unsur Kebudayaan Berupa Organisasi Sosial
Unsur kebudayaan Indonesia ketiga adalah organisasi sosial. Kehidupan dalam setiap kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup.
Kesatuan sosial yang paling dasar dan menjadi unsur kebudayaan Indonesia adalah kerabat, keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Kemudian, unsur kebudayaan Indonesia ini membuat manusia akan digolongkan ke dalam tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial.
Kekerabatan yang menjadi bagian unsur kebudayaan Indonesia juga berkaitan dengan perkawinan. Perkawinan merupakan inti atau dasar dalam pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4. Unsur Kebudayaan Berupa Peralatan Hidup dan Teknologi
Unsur kebudayaan Indonesia keempat adalah peralatan hidup dan teknologi. Manusia selalu berusaha mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan selalu terdorong untuk membuat peralatan atau benda-benda untuk mendukung tujuan tersebut.
Inilah mengapa peralatan hidup dan teknologi termasuk unsur kebudayaan Indonesia. Pada masyarakat tradisional, terdapat delapan macam sistem peralatan dan unsur kebudayaan Indonesia fisik yang digunakan oleh kelompok manusia yang hidup berpindah-pindah atau masyarakat pertanian, yaitu:
- Alat-alat produktif
- Senjata
- Wadah
- Alat untuk menyalakan api
- Makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-jamuan
- Pakaian dan perhiasan
- Tempat berlindung dan perumahan
- Alat-alat transportasi
5. Unsur Kebudayaan Berupa Ekonomi
Unsur kebudayaan Indonesia kelima adalah ekonomi atau mata pencaharian. Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi yang menjadi unsur kebudayaan Indonesia dalam suatu masyarakat menjadi fokus penting dalam kajian etnografi.
Dalam penelitian etnografi dalam unsur kebudayaan Indonesia mengenai sistem mata pencaharian, mengkaji bagaimana suatu kelompok masyarakat mencukupi kebutuhan hidupnya melalui mata pencaharian atau sistem perekonomian mereka. Sistem ekonomi yang menjadi unsur kebudayaan Indonesia pada masyarakat tradisional, antara lain:
- Berburu dan meramu
- Beternak
- Bercocok tanam di ladang
- Menangkap ikan
- Bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi
Lima sistem mata pencaharian yang menjadi unsur kebudayaan Indonesia tersebut merupakan jenis mata pencaharian manusia yang paling tua dan banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat pada masa lampau.
6. Unsur Kebudayaan Berupa Religi
Unsur kebudayaan Indonesia keenam adalah unsur religi. Kajian antropologi dalam memahami unsur unsur kebudayaan Indonesia berupa religi sebagai tidak dapat dipisahkan dari emosi keagamaan.
Emosi keagamaan yang menjadi unsur kebudayaan Indonesia merupakan perasaan dalam diri manusia yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religius. Emosi ini memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dalam kehidupan manusia.
Dalam unsur kebudayaan Indonesia berupa sistem religi masih ada tiga unsur lain yang perlu dipahami selain emosi keagamaan, yakni sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan umat yang menganut religi itu.
7. Unsur Kebudayaan Berupa Kesenian
Unsur kebudayaan Indonesia ketujuh adalah kesenian. Para ahli antropologi mulai memperhatikan unsur kebudayaan Indonesia berupa kesenian setelah melakukan penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional.
Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian unsur kebudayaan Indonesia tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, relief, ukiran, dan lukisan.
Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental. Seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Kemudian terdapat seni gerak dan seni tari, yaitu seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan.
Dalam kajian antropologi kontemporer terdapat kajian visual culture yang menjadi unsur kebudayaan Indonesia, yakni analisis kebudayaan yang khusus mengkaji seni film dan foto. Dua media seni tersebut berusaha menampilkan kehidupan manusia beserta kebudayaannya dari sisi visual berupa film dokumenter atau karya-karya foto.
Advertisement
Mengenal Kebudayaan
Kebudayaan adalah sebutan dari cara hidup sekelompok orang, yang berarti cara mereka melakukan sesuatu. Kelompok yang berbeda mungkin memiliki budaya yang berbeda. Suatu budaya diturunkan ke generasi berikutnya dengan belajar.
Kebudayaan adalah karakteristik dan pengetahuan sekelompok orang tertentu, yang meliputi bahasa, agama, masakan, kebiasaan sosial, musik, dan seni. Budaya adalah pola bersama perilaku dan interaksi, konstruksi kognitif dan pemahaman yang dipelajari oleh sosialisasi.
Berikut pengertian budaya menurut para ahli:
1. Koentjaraningrat
Menurut Antopolog Indonesia Koentjaraningrat, pengertian budaya adalah sebuah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat.
Selain itu Koentjaraningrat juga mendefinisikan budaya lewat asal kata budaya dalam bahasa Inggris yaitu "colere" yang kemudian menjadi "culture" dan didefinisikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
2. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto merupakan seorang sosiolog. Ia mengartikan budaya sebagai sesuatu yang mencakup semua yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
3. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.
4. Edward B. Taylor
Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks termasuk di dalamnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat dan segala kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai seorang anggota masyarakat.
5. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam. Hal itu merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan.Â
6. Louise Damen
Louise Damen menulis dalam bukunya Culture Learning: The Fifth Dimension in the Language Classroom, bahwa budaya mempelajari berbagi pola atau model manusia untuk hidup seperti pola hidup sehari-hari. Pola dan model ini meliputi semua aspek interaksi sosial manusia. Budaya adalah mekanisme adaptasi utama umat manusia.Â
7. Ralph Linton
Seorang Antropolog Amerika di abad 20an, Ralph Linton mendefinisikan budaya dalam bukunya The Cultural Background of Personality. Menurutnya budaya adalah susunan perilaku yang dipelajari dan hasil perilaku yang elemen komponennya dibagi dan ditularkan oleh anggota masyarakat tertentu.Â
8. William H. Haviland
Menurut William H. Haviland, budaya adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat. Jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.
Wujud Kebudayaan Indonesia
Wujud Budaya Menurut J.J. Hoenigman
1. Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yaitu tidak dapat diraba atau disentuh.
Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
3. Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Wujud Kebudayaan Menurut Koentjataningrat
1. Nilai-Nilai Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkah lakunya.
2. Sistem Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.
3. Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
4. Kebudayaan Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain.
Advertisement
Komponen Kebudayaan Indonesia
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu:
1. Kebudayaan Material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2. Kebudayaan Nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
3. Lembaga Sosial
Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran banyak dalam konteks berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat.
4. Sistem Kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun sistem kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu akan memengaruhi sistem penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem kepercayaan ini akan memengaruhi kebiasaan, pandangan hidup, cara makan, sampai dengan cara berkomunikasi.
5. Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari–tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran agar pesan yang akan disampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif.
6. Bahasa
Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap wilayah, bagian, dan negara memiliki perbedaan yang sangat kompleks. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat unik dan kompleks yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebut.