Liputan6.com, Jakarta Masalah kram perut bagian bawah pada wanita umumnya dipengaruhi masalah reproduksi dan pencernaan. Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita tentu tak boleh dianggap remeh karena bisa menjadi sinyal bahaya.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang berhubungan dengan reproduksi adalah kram menstruasi, endometriosis, radang panggul, kista, hingga masalah kehamilan. Untuk mengatasi penyebab kram perut ini, wanita perlu mengonsultasikannya dengan ahli.
Sementara penyebab kram perut bagian bawah pada wanita di pencernaan adalah berhubungan dengan masalah di usus hingga kandung kemih. Usus bermasalah sampai bikin kram perut, paling umum dipengaruhi oleh keracunan makanan atau intoleransi pada makanan.
Berikut Liputan6.com ulas penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang harus diwaspadai dari berbagai sumber, Kamis (30/9/2021).
Penyebab Kram Perut Bagian Bawah pada Wanita
1. Kram Menstruasi
Penyebab kram perut yang paling sering terjadi pada wanita adalah kram menstruasi. Kram ini bisa memengaruhi hanya satu area perut atau menyebar ke punggung dan kaki. Ini penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang sering terjadi. Kram menstruasi dapat terjadi selama atau tepat sebelum menstruasi.
2. Ovulasi
Selama ovulasi, sel telur pecah dari folikelnya di ovarium dan memasuki saluran tuba. Ini penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang sering terjadi. Kondisi ini terkadang bisa menyebabkan kram perut. Nyeri ovulasi tidak berbahaya dan bahkan bisa menjadi petunjuk kesuburan.
3. Kontraksi Kehamilan
Pada wanita hamil, nyeri perut yang tajam dapat mengindikasikan waktu persalinan atau bahkan kontraksi palsu. Kontraksi palsu sering terjadi pada trimester terakhir kehamilan. Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita ini tak boleh dianggap remeh. Sementara kontraksi nyata yang menandakan persalinan biasanya diikuti dengan kontraksi yang semakin berdekatan, perdarahan atau keputihan dari vagina, dan rasa sakit yang dimulai di bagian atas rahim.
4. Kista Ovarium
Salah satu penyebab kram perut pada wanita yang perlu diwaspadai adalah kista ovarium. Kadang-kadang, kista ovarium dapat menyebabkan nyeri di perut. Rasa sakit dari kista ovarium seringkali rendah di perut dan hanya pada satu sisi. Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita ini tak boleh dianggap remeh.
5. Penyakit Radang Panggul
Penyebab kram perut pada wanita selain haid adalah penyakit radang panggul. Wanita bisa mengalami kram perut karena penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul adalah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita.
Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita ini tak boleh dianggap remeh. Kondisi ini juga bisa menjadi komplikasi dari berbagai penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. Selain kram perut, Anda juga dapat mengalami keputihan berbau busuk, demam, nyeri saat buang air kecil, dan lainnya.
6. Fibroid Rahim
Penyebab kram perut pada wanita selain haid adalah fibroid rahim. Fibroid rahim adalah tumor kecil yang tumbuh di rahim dan bersifat nonkanker. Banyak wanita yang mengalami fibroid tidak menunjukkan gejala apa pun. Ini penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang sering terjadi. Namun, pada sebagian kasus, masalah ini dapat menyebabkan kram perut dan pendarahan di luar menstruasi.
Advertisement
Penyebab Kram Perut Bagian Bawah pada Wanita
7. Endometriosis
Endometriosis juga dapat menjadi penyebab kram perut pada wanita. Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim menempel dan mulai tumbuh pada organ lain dalam tubuh. Ini penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang sering terjadi.
Kram perut akibat endometriosis mirip seperti kram menstruasi, namun bisa terjadi kapan saja dalam satu bulan. Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita ini tak boleh dianggap remeh. Selain kram, Anda juga mungkin merasakan sakit punggung, nyeri ketika berhubungan seks, dan buang air besar yang menyakitkan. Masalah ini bahkan juga bisa mempersulit kehamilan.
8. Intoleransi Laktosa
Penyebab kram perut pada wanita selain haid adalah intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu mencerna laktosa atau gula alami yang terdapat dalam susu atau produk susu. Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita ini tak boleh dianggap remeh. Ketika mengalami intoleransi laktosa, Anda akan merasakan kram perut, diare, mual, kembung, dan perut bergas. Gejala tersebut biasanya muncul 30 menit sampai 2 jam setelah mengonsumsi laktosa.
9. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pada usus besar yang dapat menyebabkan kram dan rasa sakit di sekitar perut serta panggul. Ini penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang sering terjadi. Selain kram perut, gejala lain yang mungkin Anda rasakan ketika terkena IBS, yaitu perut tidak terasa kosong setelah BAB, mengalami sembelit dan diare secara bergantian, adanya lendir pada feses, perut bergas dan kembung, serta timbul rasa tidak nyaman.
10. Interstitial Cystitis
Interstitial cystitis adalah penyakit yang memengaruhi kandung kemih sehingga menyebabkan tekanan dan rasa nyeri. Kram akan terasa di perut bagian bawah, dan berpotensi memburuk ketika kandung kemih Anda penuh atau ketika mendekati waktu haid. Ini penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang sering terjadi. Gejala lain yang mungkin Anda rasakan, yaitu sering ingin buang air kencing dan sakit saat berhubungan seks.
11. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Inflammatory bowel disease (IBD) adalah gangguan yang menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan sehingga menghentikan penyerapan nutrisi penting. Jenis IBD yang paling umum terjadi, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.Â
Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita ini tak boleh dianggap remeh. IBD dapat menyebabkan kram dan nyeri parah di perut. Selain itu, Anda juga mungkin mengalami diare, hilang nafsu makan, kelelahan, demam, nyeri sendi, masalah kulit, dan lainnya.
12. Keracunan Makanan
Keracunan makanan juga bisa menjadi penyebab kram perut. Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita ini tak boleh dianggap remeh. Keracunan makanan terjadi jika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman, bakteri, atau virus. Keracunan makanan juga bisa menimbulkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan demam.
Â