8 Penyebab Sakit Perut Kanan Atas, Jangan Sepelekan

Sakit perut kanan atas terkait dengan masalah organ di dalamnya.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 08 Jan 2021, 08:25 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 08:25 WIB
Ilustrasi sakit perut
Ilustrasi sakit perut (sumber: cottonbro from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Sakit perut punya berbagai macam penyebab jika dilihat dari lokasinya. Sakit perut kanan atas juga punya penyebab sendiri. Terkadang, sakit perut merupakan hal yang tak boleh disepelekan.

Para ahli kesehatan menganggap perut memiliki empat bagian yang disebut kuadran. Klasifikasi ini membantu mengidentifikasi gejala dengan lebih baik. Sakit perut kanan atas terkait dengan bagian perut kuadran kanan atas.

Bagian perut kanan atas meliputi pankreas, ginjal kanan, kandung empedu, hati, dan usus. Sakit atau nyeri di perut kanan atas terkait dengan organ-organ tersebut. Sakit ini bisa meliputi area di bawah tulang rusuk kanan.

Siapapun dengan rasa sakit yang konsisten atau parah di sisi kanan perut harus segera mencari pertolongan medis. Berikut penyebab sakit perut kanan atas, dirangkum Liputan6.com dari Medical News Today, Jumat(8/1/2021).

Masalah gastrointestinal

Mengatasi Masalah Pada Sistem Pencernaan Tubuh
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/pixabay

Nyeri perut kanan atas dapat terjadi akibat masalah gastrointestinal. Masalah ini seperti gangguan pencernaan atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD). GERD adalah kondisi jangka panjang dimana asam dari lambung naik ke kerongkongan.

Gejala GERD meliputi heartburn yang sering, nyeri dada, mual, muntah, dan sensasi sakit atau terbakar di tenggorokan. Mempertahankan gaya hidup sehat, menghindari makanan pemicu, dan mengonsumsi obat antasida seringkali dapat membantu mengelola GERD.

Infeksi ginjal

Ginjal
Ilustrasi Ginjal Manusia Credit: pexels.com/pixabay

Infeksi pada ginjal kanan dapat menyebabkan nyeri pada perut kanan atas. Bakteri atau virus mungkin bertanggung jawab atas infeksi ini. Infeksi ginjal dapat menyebar dari kandung kemih.

Gejala lain dari infeksi ginjal dapat meliputi nyeri di selangkangan dan punggung, demam dan menggigil, sering ingin buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, darah dalam urin, urin berwarna gelap atau keruh yang mungkin berbau busuk, mual, dan muntah.

Batu ginjal

Drone Pengirim Ginjal
Ginjal (sumber: iStock)

Ketika batu ginjal terbentuk di ginjal kanan, hal itu dapat menyebabkan nyeri perut kanan atas. Batu ginjal berkembang ketika mineral terlarut menumpuk di dalam ginjal. Konsumsi cairan yang rendah, faktor makanan, dan riwayat kesehatan seseorang dapat berkontribusi pada perkembangan batu ginjal.

Gejala batu ginjal lainnya bisa meliputi darah dalam urin, yang mungkin tampak merah, merah muda, atau coklat, demam dan menggigil, buang air kecil yang menyakitkan, sering ingin buang air kecil, kadar urin rendah, dan ketidakmampuan untuk buang air kecil.

Batu empedu

ilustrasi sakit perut/pexels
ilustrasi sakit perut/pexels

Kantung empedu terletak di kuadran perut kanan atas, di bawah hati. Batu empedu berukuran kecil dan terdiri dari kolesterol atau bilirubin. Ini merupakan zat yang terbentuk saat sel darah merah rusak. Faktor risiko utama batu empedu adalah kelebihan berat badan, terutama jika beratnya berada di sekitar pinggang.

Batu empedu dapat menyebabkan nyeri tajam di perut kanan atas yang berlangsung berjam-jam. Gejala lainnya meliputi demam dan menggigil, urin berwarna cokelat, tinja berwarna terang, menguningnya kulit dan mata, mual dan muntah. Jika tidak ditangani, batu empedu dapat menyumbat saluran empedu dan menyebabkan komplikasi.

Masalah hati

Ilustrasi liver | Freepik
Ilustrasi liver | Freepik

Abses hati

Abses hati atau abses hepatik, atau abses hati piogenik adalah kumpulan nanah di hati. Nanah adalah cairan yang terdiri dari sel darah putih dan sel mati yang biasanya terbentuk saat tubuh melawan infeksi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi parasit, bakteri, atau jamur. Abses hati dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri di perut kanan atas.

Kondisi ini juga bisa menimbulkan gejala seperti demam dan menggigil, penurunan berat badan yang tidak disengaja, mual dan muntah, kulit kuning, dan tinja abu-abu.

Masalah hati lainnya

Nyeri di perut kanan atas bisa menandakan adanya gangguan pada hati. Selain abses pada hati, kondisi lainnya seperti sirosis, perlemakan hati, dan kanker hati dapat menjadi penyebabnya.

Gejala yang harus diperhatikan meliputi sensasi kembung atau penuh di perut kanan atas, di bawah tulang rusuk, kehilangan nafsu makan atau merasa cepat kenyang setelah makan, penurunan berat badan yang tidak disengaja, perut yang bengkak, menguningnya kulit dan mata, kelelahan, gatal, pembuluh darah terlihat di perut, dan nyeri di perut dan bahu kanan.

Preeklamsia

Liputan 6 default 4
Ilustrasi hamil (sumber: Pixabay)

Bagi wanita hamil, nyeri di perut kanan atas bisa jadi tanda dari preeklamsia. Preeklamsia adalah komplikasi yang berkembang pada 5-8% kehamilan. Ini cenderung muncul kapan saja antara 20 minggu kehamilan dan 6 minggu setelah melahirkan.

Preeklamsia terjadi karena tekanan darah yang meningkat secara tiba-tiba, dan menyebabkan pembengkakan, kebanyakan di wajah, tangan, dan kaki. Gejalanya bisa meliputi nyeri di perut kanan atas yang bisa menyebar ke bahu dan punggung bawahsakit kepala, pertambahan berat badan lebih dari 1,3 kg –2,2 kg dalam 1 minggu, perubahan penglihatan, sesak napas, serta mual dan muntah.

Seorang wanita dengan gejala preeklamsia harus segera mendapat perhatian medis karena kondisinya bisa menjadi serius jika tidak ditangani.

Pankreatitis

Ilustrasi liver | Freepik
Ilustrasi liver | Freepik

Kondisi pankreas dapat menyebabkan nyeri di bawah tulang rusuk di tengah perut, di perut kanan atas, atau perut kiri atas. Pankreatitis adalah peradangan pankreas. Ini bisa terjadi akibat batu empedu atau alkohol yang berlebihan.

Gejala pankreatitis meliputi nyeri stabil atau tajam di perut bagian atas, kembung, mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan. Pankreatitis ringan bisa hilang dalam beberapa minggu. Namun, jika pankreatitis menjadi parah, seseorang mungkin memerlukan obat-obatan dan perawatan intensif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya