Liputan6.com, Jakarta Kejadian tidak terduga dialami oleh seorang balita yang masih berusia satu tahun. Anak perempuan itu membuat panik karena tiba-tiba menjerit dan menangis. Rupanya, gadis kecil itu tak sengaja terkunci di ruang ganti. Jeritan yang terjadi di siang hari itu langsung mencuri perhatian pengunjung rest area.
Dilansir dari Mstar, bibi balita tersebut yang bernama Nur Athirah Mohd Mokhtar mengatakan insiden itu terjadi di rest area Sungai Perak arah selatan di Kuala Kangsar, Perak, saat dalam perjalanan kembali ke Kuala Lumpur setelah liburan bersama keluarganya di Penang, Malaysia sekitar pukul 18.45 Senin lalu.
Advertisement
Baca Juga
Perempuan berusia 25 tahun itu menuturkan bahwa saat itu, ia bersama saudara perempuan dan sepupunya pergi ke musala di rest area untuk menunaikan salat berjamaah, sekaligus membawa keponakannya yang berusia satu tahun bernama Teja untuk sekalian mandi.
"Kami bergiliran salat karena menjaganya. Saat itu saya sedang menunggu sepupu saya yang sedang mengambil handuk, sabun, dan baju ganti untuk Teja mandi. Di dalam musala ada ruang ganti kecil," jelas Athirah, seperti dilansir Liputan6.com dari Mstar pada Senin (6/12/2021).
Awal kejadian
Athirah menceritakan awalnya keponakannya itu masuk kamar ganti tersebut dua kali. Jadi sepupunya memasang pembatas di pintu kamar karena khawatir akan menutup pintu dari dalam. Sambil mengambil handuk dan sabun, Athirah yang berasal dari Kuala Krai, Kelantan, mengatakan bahwa keponakannya sekali lagi masuk ke kamar dan menutup pintu.
"Saya pun berlari untuk memastikan tombol pintu terbuka. Tapi kemudian saya dengar bunyi orang tekan 'lock' pada tombol pintu sehingga terkunci. Ternyata keponakannya sudah melepas sekat dan menutup pintu," ungkapnya.
Awalnya balita itu asyik dan tertawa-tawa meski sendirian di kamar. Namun setelah terkunci, dia mengetuk pintu dari dalam dan menyuruh orang membukanya. Saat itulah gadis kecil mulai berteriak. Athirah menjelaskan jika saat kejadian, ibu anak tersebut beserta anggota keluarga yang lain berada di food court rest area.
Advertisement
Bantuan dari staf rest area
Athirah kemudian bergegas meminta bantuan staf di rest area untuk mengeluarkan keponakannya. Sebelumnya, anak ketiga dari empat bersaudara itu pergi minta tolong di luar musala dan melihat ada kunci di sana. Ia mencoba untuk membukanya tapi ternyata itu bukan kunci pintu kamar ganti.
"Kami tidak memintanya (Teja) untuk membuka pintu karena kenopnya cukup tinggi dan dia harus berjinjit ketika ingin menekan kunci. Jadi keponakan saya tidak pandai memutar kenop pintu sendiri," katanya.
Athirah menambahkan bahwa keponakannya terjebak di ruang ganti selama 10 menit sebelum berhasil dikeluarkan dengan bantuan staf di rest area. Dalam situasi tegang tersebut, ia mengaku tidak menemukan kunci kamar ganti sehingga petugas harus menggunakan cara lain untuk mengeluarkan keponakannya.
Berhasil dikeluarkan
Athirah, yang seorang PNS, mengatakan, untungnya ada ruang di bagian atas ruang ganti, sehingga memudahkan staf untuk membantu mengeluarkan keponakannya. Namun, keponakannya justru berteriak lebih keras setelah dia melihat seorang staf laki-laki memanjat untuk menyelamatkannya. Rupanya, Teja takut pada pria yang tidak dikenal.
"Kami juga khawatir dengan staf pria tersebut karena temboknya terlalu tinggi untuk melompat ke lantai. Alhamdulillah semuanya baik baik saja dan keponakan saya bisa dikeluarkan dari kamar," katanya.
Berbagi pengalaman di rest area, Athirah berpesan kepada semua pihak untuk selalu mengawasi anak-anak kecil dan tetap tenang jika terjadi kejadian serupa.
Advertisement