Penyebab Janin Tidak Berkembang Berulang dan Solusinya, Perbaiki Gaya Hidup

Janin tidak berkembang terjadi ketika sel telur yang dibuahi berimplantasi di dalam rahim, namun tidak berkembang menjadi embrio.

oleh Laudia Tysara diperbarui 10 Des 2021, 18:20 WIB
Diterbitkan 10 Des 2021, 18:20 WIB
Masalah pada Kromosom
Ilustrasi Pemeriksaan Kehamilan Credit: pexels.com/Mart

Liputan6.com, Jakarta Memahami berbagai penyebab janin tidak berkembang berulang adalah upaya pencegahan paling utama yang bisa dilakukan. Janin tidak berkembang atau hamil kosong (blighted ovum) lebih berisiko dialami ibu yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Hal ini memengaruhi kualitas sel sperma dan sel telur hingga berdampak pada hasil pembuahan.

Janin tidak berkembang terjadi ketika sel telur yang dibuahi berimplantasi di dalam rahim, namun tidak berkembang menjadi embrio. Plasenta dan kantung embrionik terbentuk, tetapi tetap kosong dan bisa dikatakan tidak ada bayi yang sedang tumbuh. Hal ini juga dikenal sebagai kehamilan anembryonic.

Meskipun tidak ada embrio, plasenta masih menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG), yaitu hormon yang dirancang untuk mendukung kehamilan. Tes kehamilan darah dan urine berupa hCG akan memiliki hasil positif meskipun kehamilan tidak benar-benar berjalan.

Selain gaya hidup, penyebab janin tidak berkembang berulang adalah usia, tekanan darah, infeksi, dan penyakit. Kondisi janin tidak berkembang seringkali menyebabkan keguguran dan perdarahan hebat. Blighted ovum atau BO biasanya terjadi pada usia kehamilan trimester pertama. Ibu hamil yang mengalami, biasanya memiliki tingkat HCG rendah, panjang fudus kecil, kram, dan keputihan.

Detak jantung bayi tidak bisa dirasakan saat meraba perut ibu, tidak ada gerakan, tidak ngindam, berkurangnya morning sickness, payudara tidak sensitif, hasil tes kehamilan menjadi negatif, dan hasil USG abnormal. Berikut Liputan6.com ulas penyebab janin tidak berkembang berulang dan solusinya, Jumat (10/12/2021).

Penyebab Janin Tidak Berkembang Berulang

Liputan 6 default 4
Ilustrasi hamil (sumber: Pixabay)

1. Kelainan Kromosom

Penyebab janin tidak berkembang berulang di awal kehamilan a adalah adanya kelainan pada kromosom. Pahami bahwa kelainan kromosom yang menjadi penyebab janin tidak berkembang berulang ini dipengaruhi oleh gen.

Penyebab janin tidak berkembang berulang yang dialami paling sering terjadi karena kualitas sperma atau telur yang buruk. Ada pembentukan sel yang tidak normal. Penyebab janin tidak berkembang ini kemudian akan mempengaruhi tubuh untuk menghentikan proses kehamilan. Inilah mengapa kondisinya menjadi penyebab janin tidak berkembang di awal kehamilan dan berisiko terjadi berulang.

Kualitas sperma dan telur dipengaruhi oleh kondisi kesehatan serta asupan nutrisi dari pasangan suami istri. Ketika tubuh mengalami stres atau kurangnya asupan nutrisi, penyebab janin tidak berkembang seperti kualitas sperma dan telur cenderung akan mengalami penurunan. Selain itu, kualitas sperma dan telur ini juga bisa dipengaruhi oleh konsumsi obat-obatan tertentu, asupan alkohol, berat badan, diet yang tidak sehat serta konsumsi rokok.

Solusi dari menghindari penyebab kehamilan kosong berulang adalah mulai lebih disiplin menjaga kesehatan tubuh, terutama bagi pasangan yang memang sedang berupaya memiliki momongan dalam waktu dekat. Menjaga kesehatan tubuh agar sel sperma dan sel telur dalam kualitas yang baik sebelum pembuahan terjadi.

2. Usia

Penyebab janin tidak berkembang berulang sangat berisiko terjadi karena pengaruh usia. Semakin tua usia istri atau suami dan semakin banyak jumlah anak yang dimiliki dapat memperbesar peluang terjadinya kehamilan kosong.

Penelitian dari British Medical Journal (BMJ) mengatakan, risiko keguguran berhubungan dengan seiring bertambahnya usia saat hamil; di luar melihat faktor riwayat kehamilan sebelumnya.

Sama halnya dengan janin lahir mati, risikonya meningkat sekitar 1,2 hingga 2,2 kali pada wanita yang hamil di usia 35 tahun atau lebih. Solusi dari menghindari penyebab kehamilan kosong berulang adalah putuskan sedini mungkin untuk tidak hamil di usia tua.

Apabila kehamilan di usia tua dirasa sudah terjadi, lebih disiplin melakukan konsultasi dengan dokter atau bidan sangat disarankan untuk menjaga kesehatan kandungan. Ini penting bagi ibu dan janin agar bisa tumbuh serta berkembang dengan baik.

3. Preeklamsia

Penyebab janin tidak berkembang berulang berisiko pula bagi penderita preeklamsia. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah yang mencapai angka 140/90 mmHg. Biasanya kondisi ini terjadi setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga).

Preeklampsia dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi mengerut dan mengecil, ini memengaruhi pertumbuhan janin karena terjadi pembatasan aliran darah ke plasenta. Pada beberapa kasus preeklamsia bisa terjadi lebih awal dan berisiko menjadi penyebab janin tidak berkembang berulang atau hamil kosong.

Solusi dari menghindari penyebab kehamilan kosong berulang adalah mulai pahami kondisi tubuh ibu, hindari segala yang berisiko memicu peningkatan tekanan darah. Perhatikan makanan yang dikonsumsi dan aktivitas sehari-hari yang dilakoni.

4. Kehamilan Kembar

Penyebab janin tidak berkembang berulang adalah kehamilan kembar. Wanita yang hamil di usia 35 tahun atau lebih berisiko lebih tinggi untuk mengalami kehamilan kembar. Hal ini terjadi karena perubahan hormon, apalagi jika sebelumnya sang ibu mengonsumsi obat penyubur kandungan.

Namun, hamil kembar di usia 35 tahun atau lebih memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), hingga preeklampsia. Inilah mengapa kehamilan kembar juga berisiko menjadi penyebab janin tidak berkembang berulang.

Solusi dari menghindari penyebab kehamilan kosong berulang adalah jaga kondisi kesehatan tubuh agar perubahan hormon tidak terjadi selama masa pembuahan atau kehamilan. Perhatikan pola makan dan gaya hidup.

Penyebab Janin Tidak Berkembang Berulang Selanjutnya

Tips Menangani Virus COVID-19 Bagi Ibu Hamil
Ilustrasi ibu hamil (pexels.com/SHVETS production)

5. Infeksi dan Penyakit

Penyebab janin tidak berkembang berulang sangat mungkin terjadi karena infeksi dan penyakit. Misalnya kasus penyebab janin tidak berkembang berulang jika janin terinfeksi sifilis atau infeksi bakteri menular seksual, cytomegalovirus atau infeksi virus yang memiliki dampak signifikan ketika kekebalan tubuh lemah selama kehamilan.

Selain itu, ada toksoplasmosis atau infeksi dengan parasit yang ditularkan terutama melalui kontak dengan hewan. Jangan menganggap hal-hal seperti ini remeh, infeksi penyebab janin tidak berkembang berulang tidak hanya berbahaya bagi janin, tapi juga bagi ibu hamil.

Solusi dari menghindari penyebab kehamilan kosong berulang adalah membatasi kontak penyebab infeksi. Apabila berhubungan dengan penyakit, jangan ragu untuk selalu mengonsultasikannya dengan dokter kandungan atau bidan karena keselamatan janin terancam.

6. Plasenta Tidak Berfungsi Optimal

Penyebab janin tidak berkembang berulang bisa karena plasenta yang menghubungkan janin dan ibu tidak berfungsi dengan optimal. Kondisi insufisiensi plasenta yang menjadi penyebab janin tidak berkembang berulang adalah suatu kondisi di mana plasenta tidak mampu melaksanakan tugasnya selama kehamilan secara optimal.

Pada kasus janin yang tidak berkembang, sel telur yang telah dibuahi (zigot) gagal membelah diri menjadi embrio. Penyebab janin tidak berkembang ini harus diwaspadai karena kehamilan kosong bisa dialami ibu hamil ketika pembelahan sel zigot berhenti setelah menempel pada dinding rahim.

Plasenta berfungsi untuk mengirimkan suplai nutrisi dan oksigen bagi janin. Apabila terjadi masalah pada fungsi plasenta, maka janin pun tidak bisa mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi secara optimal. Inilah yang kemudian menjadi penyebab janin tidak berkembang.

Solusi dari menghindari penyebab kehamilan kosong berulang adalah langsung konsultasikan dengan dokter. Jangan lelah untuk melakukan kontrol kesehatan selama mengandung.

7. Gaya Hidup

Penyebab janin tidak berkembang berulang paling sering dianggap remeh adalah gaya hidup yang buruk. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, asupan alkohol, berat badan, diet yang tidak sehat, serta konsumsi rokok dapat mempengaruhi kualitas sperma dan telur pada pasangan suami istri. Pola makan, tubuh yang sering stres, dan asupan nutrisi yang buruk bisa mempengaruhi kualitas sperma dan telur yang menurun.

Penyebab janin tidak berkembang pun bergantung pada kebiasaan yang kurang dalam mengonsumsi asam folat, baik dalam bentuk suplemen maupun dari makanan sehari-hari, juga turut berkontribusi dalam perkembangan janin. Terutama di trimester pertama, asam folat sangat penting bagi proses tumbuh kembang janin, terutama di bagian saraf dan otak.

Bila asupan nutrisi tersebut tidak terpenuhi maka ini bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang yang wajib diwaspadai. Solusi dari menghindari penyebab kehamilan kosong berulang adalah memperbaiki gaya hidup, jangan terlena dengan hal-hal menyenangkan yang berisiko menyakiti janin dalam kandungan.

Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang

Efek Kehamilan
Ilustrasi Kehamilan Credit: pexels.com/Lelah

1. Tingkat HCG Rendah

Gejala janin tidak berkembang yang pertama adalah tingkat HCG rendah. HCG atau Human Chorionic Gonadoptropin adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh ketika hamil. Selama masa kehamilan, hormon ini akan mengalami naik turun. Perlu diperhatikan jika HCG lebih rendah dari angka normal maka ini gejala janin tidak berkembang.

2. Panjang Fundus Kecil

Gejala janin tidak berkembang kedua adalah panjang fundus kecil. Selama kehamilan, rahim ibu diukur oleh dokter. Fundus diukur dari bagian atas rahim ke tulang kemaluan. Pengukuran ini berfungsi agar dokter tahu apakah janin berkembang.

Setelah 16 minggu kehamilan, dokter biasanya mengecek apakah panjang fundus sesuai dengan minggu kehamilan. Ketika panjang fundus tidak sesuai, berarti ada masalah dengan kehamilan tersebut atau menjadi gejala janin tidak berkembang.

Kondisi itu bisa dikarenakan air ketuban terlalu sedikit atau bayi dalam posisi sungsang. Kemungkinan terparahnya, ini bisa menjadi pertanda janin tidak berkembang dengan baik atau gejala janin tidak berkembang.

3. Kram saat Hamil

Gejala janin tidak berkembang ketiga adalah mengalami kram saat hamil. Merasakan sering kram selama hamil, bisa menjadi salah satu tanda ada sesuatu yang tidak beres dengan kehamilan tersebut.

Kram yang perlu dikhawatirkan merupakan gejala janin tidak berkembang, jika tingkat sakitnya tidak kunjung hilang dari waktu ke waktu atau malah meningkat.

Hal tersebut mungkin berkaitan dengan adanya masalah dengan plasenta. Untuk itu, penting bagi ibu hamil yang mengalami gejala janin tidak berkembang tersebut untuk segera mengkonsultasikannya ke dokter.

4. Keputihan

Gejala janin tidak berkembang keempat adalah mengalami keputihan saat mengandung. Keluarnya cairan dari vagina mungkin merupakan tanda awal dari keguguran. Ini bisa jadi tanda bahwa janin berhenti berkembang dan waktunya bayi untuk keluar dari rahim sebagai gejala janin tidak berkembang.

5. Diagnosis Intrauterine Growth Restriction (IUGR)

Gejala janin tidak berkembang kelima adalah janin lebih kecil dari ukuran normal. IUGR berarti janin yang di dalam rahim berukuran lebih kecil dibanding yang diharapkan. Ini bisa menyebabkan banyak masalah. Penyebab paling umum dari IUGR adalah pada plasenta.

Plasenta seharusnya memberikan semua yang bayi butuhkan dari tubuh ibu. Jika plasenta tidak berfungsi dengan baik, janin akan berhenti berkembang dan ini gejala janin tidak berkembang. Masalah yang memicunya adalah ginjal, anemia, dan diabetes. Jika sudah didiagnosis IUGR, maka harus sangat diperhatikan oleh dokter.

6. Tidak Ada Detak Jantung

Gejala janin tidak berkembang keenam adalah tidak ditemukan detak jantung dari janin dalam kandungan. Tanda janin tidak berkembang paling umum bisa dideteksi melalui detak jantung. Detak jantung bayi mungkin bisa terdengar sejak minggu kesembilan atau kesepuluh ketika embrio berubah menjadi janin.

Selama minggu awal kehamilan, dokter akan menganggap wajar jika belum terdengarnya suara detak jantung. Sebab, detak jantung yang tidak terdengar bisa jadi dikarenakan posisi bayi atau letak dari plasenta, bukan gejala janin tidak berkembang. Baru setelah beberapa kali pemeriksaan tetap tak ditemukan detak jantung, dokter pasti akan menyarankan untuk segera memeriksa kondisi janin dengan USG.

7. Pendarahan

Gejala janin tidak berkembang ketujuh adalah perdarahan. Bagi beberapa wanita hamil, memang ada yang mengalami pendarahan saat masa kehamilan. Namun, yang jadi masalah ialah ketika jumlah pendarahannya yang cukup banyak. Pendarahan terkadang merupakan tanda dari masalah dalam kehamilan atau gejala janin tidak berkembang. Biasanya wanita yang mengalami gejala ini juga akan disertai dengan rasa nyeri punggung. Segeralah hubungi dan konsultasikan dengan dokter.

8. Janin Tidak Bergerak

Gejala janin tidak berkembang kedelapan adalah janinnya tidak mengalami pergerakan. Pada trimester kedua kehamilan, ibu biasanya aka merasakan pergerakan janin. Dokter atau bidan yang menangani, biasanya akan meminta setiap ibu menghitung jumlah tendangan si kecil setiap harinya. Jika jumlah pergerakan mulai terhenti, bisa menjadi ciri adanya hal yang tak beres dengan kondisi kehamilan atau gejala janin tidak berkembang.

9. Tidak Ngidam dan Sensitif

Gejala janin tidak berkembang kesembilan adalah tidak ngidam dan sensitif. Wanita yang ngidam dan sensitif tiba-tiba memang identik dengan kehamilan. Apalagi jika kondisi ini terjadi setelah aktif berhubungan badan. Salah satu tanda-tanda hamil yang cukup dikenal adalah ‘ngidam’. Bila awalnya perasaan ngidam muncul saat hamil, lantas hilang. Waspadai ini bisa jadi gejala janin tidak berkembang, lakukan pemeriksaan agar lebih pasti.

10. Hasil Tes Kehamilan Negatif

Gejala janin tidak berkembang kesepuluh adalah hasil tes kehamilan menjadi negatif yang awalnya positif. Hal ini juga berlaku bila dokter sudah memastikan Anda hamil. Ketika tiba-tiba test pack menunjukkan hasil yang negatif, bisa jadi itu merupakan kondisi saat janin tidak lagi berkembang atau gejala janin tidak berkembang.

11. Payudara Tidak Sensitif

Gejala janin tidak berkembang kesebelas adalah payudara tidak lagi sensitif. Beberapa wanita yang payudaranya tiba-tiba tidak sakit lagi atau ukurannya mengecil ketika hamil bisa jadi merupakan tanda bahwa ada yang tidak beres dengan janinnya.

12. Berkurangnya Morning Sickness

Gejala janin tidak berkembang kedua belas adalah berkurangnya perasaan mual dan ingin muntah setiap pagi. Morning sickness merupakan hal yang wajar terjadi pada ibu hamil. Rasa mual ini terjadi karena kadar HCG yang tinggi dan bayi berkembang seperti seharusnya. Tapi, jika tiba-tiba kondisinya tidak mengalami mual disertai dengan gejala keguguran, dokter biasanya akan melakukan tes HCG untuk melihat kadarnya tinggi atau rendah.

13. Hasil USG Abnormal

Gejala janin tidak berkembang ketiga belas adalah hasil USG abnormal. Pada saat dilakukan Ultrasonografi (USG), menunjukkan posisi, ukuran, dan perkembangan bayi. Jika ukuran dan perkembangan tidak berjalan dengan baik, dokter akan memperingatkan ibu akan kemungkinan keguguran atau stillbirth.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya