Liputan6.com, Jakarta Memahami System Development Life Cycle adalah singkatan dari SDLC. System Development Life Cycle adalah siklus hidup pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan atau pengembangan sistem informasi.
Dalam modul yang diterbitkan BINUS University melalui situs binus.ac.id, System Development Life Cycle adalah diciptakan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. System Development Life Cycle adalah bertujuan untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau tujuan dibuatnya sistem tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Berguna dalam rekayasa perangkat lunak, System Development Life Cycle adalah satu konsep yang mendasari berbagai jenis metodologi pengambangan perangkat lunak. Para ahli sepakat, System Development Life Cycle adalah metode sistem informasi yang bisa diandalakan.
Berikut Liputan6.com ulas tentang System Development Life Cycle lebih dalam, Senin (27/12/2021).
System Development Life Cycle (SDLC) Menurut Para Ahli
Dalam buku berjudul Introduction to Information Technology oleh Efraim, Turban et al, para ahli mengungkap pengertian System Development Life Cycle. Ini penjelasannya:
1. Azhar Susanto
System Development Life Cycle adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama kali dikembangkan.
2. O’brien
System Development Life Cycle adalah aplikasi penerapan dari penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari pendekatan sistem (system approach) yang menjadi pengembangan dari solusi sistem informasi terhadap suatu permasalah yang berhubungan dengan bisnis.
3. Turban
System Development Life Cycle adalah metode pengembangan pada sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja (framework) yang terstruktur yang berisi proses-proses sekuensial di mana sistem informasi dapat dikembangkan.
Advertisement
Fungsi System Development Life Cycle (SDLC)
Tak hanya mempermudah dalam menyelesaikan masalah dalam sistem informasi, dari berbagai sudut pandang ini fungsi System Development Life Cycle yang perlu diketahui, melansir modul University BINUS:
1. Fungsi System Development Life Cycle adalah sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang kepentingan.
2. Fungsi System Development Life Cycle adalah membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek.
3. Fungsi System Development Life Cycle adalah memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya.
Tahapan System Development Life Cycle (SDLC)
Ada lima tahapan System Development Life Cycle yang umumnya dijadikan pedoman pemanfaatan. Ini penjelasan empat tahapan tersebut, melansir modul University BINUS:
1. Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Tahapan pertama System Development Life Cycle adalah menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :
- Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
- Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
- Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
- Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
- Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
2. Analisis Sistem (Systems Analysis)
Tahap kedua System Development Life Cycle adalah sistem akan dianalisis bagaimana akan dijalankan nantinya. Hasil analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi sistem, hingga pembaharuan yang dapat diterapkan. Pada bagian ini termasuk dalam bagian perencanaan, meliputi:
- Alokasi sumber daya
- Perencanaan kapasitas
- Penjadwalan proyek
- Estimasi biaya
- Penetapan
Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:
- Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.
- Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.
- Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.
- Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat Batasan-batasan sistem.
- Mendefinisikan kebutuhan sistem.
Advertisement
Tahapan System Development Life Cycle (SDLC) Selanjutnya
3. Perancangan Sistem (Systems Design)
Tahap ketiga System Development Life Cycle adalah menghasilkan prototype dan beberapa output lain meliputi dokumen berisi desain, pola, dan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan proyek tersebut.
Setelah spesifikasi, kemudian dilakukan perancangan sistem sebagai tahapan kelanjutannya. Tahap ketiga System Development Life Cycle adalah pada seluruh hasil analisis dan pembahasan tentang spesifikasi sistem diterapkan menjadi rancangan atau cetak biru sebuah sistem.
Tahap ini disebut sebagai cetak biru, di mana sistem sudah siap untuk dikembangkan mulai dari implementasi, analisis sistem, hingga tenaga pendukung sistem yang akan dikembangkan.
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
- Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.
- Menganalisa data dan membuat skema database.
- Merancang user interface.
4. Implementasi Sistem (Systems Implementation)
Tahap keempat System Development Life Cycle adalah mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
- Pembuatan database sesuai skema rancangan.
- Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.
- Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
5. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)
Tahap kelima System Development Life Cycle adalah dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.