Bacaan Doa saat Hujan Deras dan Petir, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Doa saat hujan deras dan petir ini ditujukan untuk memuji Allah SWT.

oleh Laudia Tysara diperbarui 08 Mei 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2022, 14:30 WIB
Doa untuk Anak agar Berbakti pada Orangtua dan Taat pada Allah
Ilustrasi Berdoa Credit: pexels.com/Abdullah

Liputan6.com, Jakarta Islam mengajarkan cara menyikapi keadaan ketika turun hujan deras disertai angin kencang dan petir. Bacaan doa saat hujan deras dan petir ini ditujukan untuk memuji Allah SWT sebagaimana bertasbihnya halilintar dan para malaikat karena takut kepada-Nya.

Selain ditujukan untuk memuji Allah SWT, bacaan doa saat hujan deras ada pula yang ditujukan untuk memalingkannya ke tempat atau daerah yang lebih membutuhkan. Begitu pula bacaan doa saat hujan deras dan petir ada yang ditujukan agar terhindar dari marabahaya karenanya.

Di waktu hujan turun, Islam mengajarkan untuk memperbanyak doa karena termasuk waktu mustajab untuk berdoa atau waktu di mana doa pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dari Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, meriwayatkan sabda Rasulullah:

“Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: 1. Bertemunya dua pasukan, 2. Menjelang shalat dilaksanakan, dan 3. Saat hujan turun.”

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam bacaan doa saat hujan deras dan petir, lengkap Arab, latin, dan artinya, Minggu (8/5/2022).

Bacaan Doa saat Hujan Deras dan Petir

Dicukupkan Nikmat Oleh Allah SWT
Ilustrasi berdoa. (Sumber: Pexels.com)

1. Bacaan Doa saat Hujan yang Singkat

Bacaan Doa saat Hujan Arab:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Bacaan Doa saat Hujan Latin:

Allahumma shoyyiban nafi’an.

Arti Bacaan Doa saat Hujan:

“Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang memberi manfaat.”

2. Bacaan Doa saat Ada Petir yang Singkat

Bacaan Doa saat Hujan Arab:

سُبْحَانَالَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ

Bacaan Doa saat Hujan Latin:

Subhanalladzi sabbahat lahu

Arti Bacaan Doa saat Hujan:

“Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya.”

Bacaan doa saat hujan dan ada petir ini dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW melalui Ibnu 'Abbas Radhiallahu 'Anhuma.

Rasulullah SAW mengatakan:

“Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.”

3. Bacaan Doa saat Hujan Lebat yang Singkat

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begini bacaan doa saat hujan lebat yang dibaca oleh Rasulullah SAW.

Bacaan Doa saat Hujan Arab:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ ، وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Bacaan Doa saat Hujan Latin:

Allahumma hawaalaina walaa ’alaina. Allahumma ’alal aakami, wazh zhirobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Arti Bacaan Doa saat Hujan:

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

4. Bacaan Doa saat Hujan dan Angin Kencang yang Singkat

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begini bacaan doa saat hujan dan ada angin kencang yang dibaca oleh Rasulullah SAW.

Bacaan Doa saat Hujan Arab:

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺧﻴﺮﻫﺎ ﻭﺧﻴﺮ ﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺧﻴﺮ ﻣﺎ ﺃﺭﺳﻠﺖ ﺑﻪ ﻭﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺷﺮﻫﺎ ﻭﺷﺮ ﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺷﺮ ﻣﺎ ﺃﺭﺳﻠﺖ ﺑﻪ

Bacaan Doa saat Hujan Latin:

Allahumma innii as’aluka khoiroha wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bihi. Wa a’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi.

Arti Bacaan Doa saat Hujan:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang terkandung padanya serta kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang ada padanya dan kejelekan apa yang dibawanya.”

5. Bacaan Doa saat Hujan Deras dan Angin Kencang

Hujan lebat terkadang juga disertai angina kencang. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Saw membaca doa hujan lebat yang disertai angin kencang sebagai berikut.

Bacaan Doa saat Hujan Deras Latin:

Wa Syarri Maa Ursilat Bihi

Arti Bacaan Doa saat Hujan Deras:

“Ya Allah saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.”

6. Bacaan Doa saat Hujan Deras dan Petir

Apabila hujan turun disertai petir, maka bacalah doa seperti yang tertulis dalam hadis Imam Malik, bahwa Rasulullah SW membaca doa ini saat hujan disertai petir.

Bacaan Doa saat Hujan Deras Latin:

Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.

Arti Bacaan Doa saat Hujan Deras:

Maha Suci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbihlah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya.

7. Bacaan Doa Setelah Hujan Lebat dan Petir yang Singkat

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begini bacaan doa setelah hujan lebat dan petir yang dibaca oleh Rasulullah SAW.

Bacaan Doa saat Hujan Arab:

مُطرنا بفضل الله ورحمته

Bacaan Doa saat Hujan Latin:

Muthirna bi fadhlillahi wa rahmatihi.

Arti Bacaan Doa saat Hujan:

“Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Waktu Mustajab untuk Berdoa

Bacaan saat Wukuf
Ilustrasi berdoa. (Sumber: Pexels.com)

1. Saat Turun Hujan

Ketika hujan turun itulah saat terbaik untuk memanjatkan doa. Hujan yang diturunkan sebagaimana kekuasaan Allah SWT punya tujuan mendatangkan manfaat dan memberikan keberkahan.

Inilah waktu mustajab untuk berdoa dan jangan sampai terlewatkan begitu saja. Saat hujan Allah SWT memberikan kesempatan emas kepada setiap hambanya untuk memohon segala hajat dan kebaikan.

Dari Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, meriwayatkan sabda Rasulullah:

“Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: 1. Bertemunya dua pasukan, 2. Menjelang shalat dilaksanakan, dan 3. Saat hujan turun.”

2. Hari Jumat

Rasulullah SAW bersabda tentang hari Jumat yang menjadi waktu mustajab untuk berdoa. Dijelaskan bahwa di waktu mustajab untuk berdoa adalah termasuk saat yang penuh dengan keberkahan dan sakral.

"Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (H.R. Bukhari, Muslim)

Hari Jumat merupakah hari penuh keberkahan dan sakral bagi umat muslim, di mana peristiwa penting dalam Islam banyak terjadi pada hari Jumat. Selain berdoa, perbanyaknya amal salih di waktu mustajab untuk berdoa ini.

Dari Aus bin ‘Aus radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Di hari itu, Adam diciptakan; di hari itu, Adam meninggal; di hari itu, tiupan sangkakala pertama dilaksanakan; di hari itu pula, tiupan kedua dilakukan.” (HR. Abu Daud, no. 1047; An-Nasai, no. 1374; Ibnu Majah, no. 1085 dan Ahmad, 4:8)

3. Minum Air Zam-Zam

Waktu mustajab untuk berdoa adalah saat seorang muslim minum air zam-zam. Hal ini bisa dilakukan sebelum atau menjelang mulai meminumnya. Maka jangan sampai di waktu mustajab untuk berdoa ini dilewatkan begitu saja.

“Khasiat air zam-zam sesuai niat orang yang meminumnya.” (HR. Ibnu Majah; hasan)

Ibnu Abbas waktu mustajab untuk berdoa ini atau menjelang meminumnya, membaca doa yang berkaitan dengan rezeki, ilmu, dan kesehatan. “Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit.”

4. Di Antara Azan dan Iqamah

“Doa diantara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (H.R. Tirmidzi)

Di antara azan dan iqamah adalah waktu mustajab untuk berdoa. Di waktu tersebut, kemungkinan doa pasti dikabulkan cukup besar dan kemungkinan ditolak kecil. Waktu mustajab untuk berdoa ini sama dengan saat perang sedang berkecamuk.

Rasulullah SAW bersabda:

“Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang.” (H.R. Abu Daud)

5. Selesai Salat Wajib

Usai menunaikan salat fardhu wajib jangan langsung beranjak pergi, sempatkanlah untuk berdoa terlebih dahulu. Inilah waktu mustajab untuk berdoa yang setiap hari umat muslim bisa temukan, jangan disia-siakan.

Jangan lupa untuk mengiringinya dengan bacaan dzikir dan wirid. Memanjatkan segala yang diinginkan dan diharapkan di waktu mustajab untuk berdoa menjadi menjadi salah satu kelengkapan yang dianjurkan.

“Dari Abu umamah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah SWT, beliau menjawab. Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu.” (HR. Tirmidzi)

6. Di Sepertiga Malam Terakhir

Di sepertiga malam terakhir adalah waktu mustajab untuk berdoa. Ketika banyak orang terlelap tidur, Allah SWT turun pada sepertiga atau penghujung malam untuk melihat hambanya yang memanjatkan doa. Sepertiga malam terakhir merupakan waktu mustajab untuk berdoa, dimana doa-doa mudah diijabah.

Rasulullah SAW bersabda tentang waktu mustajab untuk berdoa ini, “Allah tabaaraka wata’ala turun setiap malam ke langit bumi, ketika malam tersisa sepertiga terakhir. Ia berkata, “Adakah yang memohon kepada-Ku agar Aku kabulkan, adakah yang meminta kepada-Ku agar Aku berikan, adakah yang memohon ampun agar Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu mustajab untuk berdoa yang dimaksudkan berlaku untuk setiap malam. Bukan hanya di bulan istimewa saja seperti Ramadan dan hari raya.

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah SWT berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR. Muslim no. 757)

7. Hari Arafah

Hari arafah adalah waktu mustajab untuk berdoa. Hari saat para jemaah haji melaksanakan ibadah wukuf di pada tanggal 9 Dzulhijjah. Maka dari itu mengungkap segala hajat di waktu mustajab untuk berdoa sangat dianjurkan dan jangan samapi terlewatkan.

“Sebaik-baik doa adalah pada hari arafah. Dan sebaik-baik ucapanku dan Nabi sebelumku adalah ‘Tiada ilah kecuali Allah SWT yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan, bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Tirmidzi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya