Arti Takabur adalah Wujud Kesombongan, Begini Dampak dan Cara Mengatasinya

Takabur adalah sifat sombong dan sulit menerima kebenaran.

oleh Laudia Tysara diperbarui 10 Mei 2022, 09:30 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Muslim - Image by Igor Ovsyannykov from Pixabay
Ilustrasi Muslim - Image by Igor Ovsyannykov from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Apa arti takabur? Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti takabur adalah merasa diri mulia (hebat, pandai, dan sebagainya), angkuh, dan sombong.

Dalam jurnal penelitian berjudul Takabur dalam Alqur’an dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran PAI di Sekolah oleh Ade Taufik Solihin, dkk dijelaskan arti takabur adalah penyakit hati yang sulit menerima kebenaran.

Takabur adalah sifat yang amat dibenci Allah SWT dan dapat menghalangi seorang hamba masuk surga-Nya sehalus apapun kesombongan itu. Lalu bagaimana cara mengatasi sifat takabur?

Cara mengatasi sifat takabur adalah berusaha menumbuhkan iman kuat dan mendekatkan diri pada-Nya. Bersikap rendah hati, sadar untuk selalu menghormati sesama, memahami kekurangan dan kelebihan diri, bersyukur, dan senantiasa belajar mengendalikan emosi.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti takabur adalah wujud kesombongan, dampak takabur, dan cara mengatasi takabur, Selasa (10/5/2022).

Arti Takabur adalah Wujud Kesombongan

Ilustrasi Muslim - Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay
Ilustrasi Muslim - Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay

Memahami arti takabur adalah sifat buruk. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti takabur adalah merasa diri mulia (hebat, pandai, dan sebagainya), angkuh, dan sombong.

Dalam buku berjudul Akidah Akhlak Kelas X yang dipublikasikan oleh Kementerian Agama (2013), arti takabur adalah anak dari ujub, sementara akar dari sombong itu adalah ujub.

Dalam Islam, arti takabur adalah penyakit hati yang sulit menerima kebenaran. Hal ini dijelaskan dalam jurnal penelitian berjudul Takabur dalam Alqur’an dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran PAI di Sekolah oleh Ade Taufik Solihin, dkk.

Kemudian mengutip dari Imam Al-Ghazali, arti takabur adalah sombong berupa perasaan yang melebihkan atau mengunggulkan diri sendiri. Sementara menurut al-Muhasibi, arti takabur adalah penyakit jiwa yang paling besar dan bagi yang mengalaminya akan mendapat banyak petaka.

Paling parah dari perilaku takabur adalah takabur atau sombong kepada Allah SWT. Ini ditegaskan oleh Raghib Alashafahani, bahwa arti takabur adalah sombong berupa keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya.

“Memandang dirinya lebih besar dari orang lain, kesombongan paling parah adalah sombong kepada Rabb-Nya dengan menolak kebenaran dan akuh untuk tunduh kepada-Nya,” dijelaskan.

Sederhananya, arti takabur adalah digambarkan sebagai seseorang yang sering meremehkan orang lain dan sangat mudah untuk menolak sebuah kebenaran.

Dalam buku berjudul Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X oleh H. Aminudin, Harjan Syuhada, arti takabur adalah seseorang yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, dengan cara meremehkan orang lain.

Dampak Buruk Sifat Takabur

Cara Berpakaian
Ilustrasi muslim. (Sumber: Pixabay.com)

Islam memandang sifat sesuai arti takabur adalah wujud kesombongan sebagai sesuatu yang salah dan Allah SWT sangat tidak menyukainya. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 18.

"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman ayat 18)

Rasulullah SAW pun menjelaskan bahwa ketika manusia memiliki atau memelihara sifat takabur maka itu seperti merampas pakaian Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Ali bin Abi Thalib RA.

"Sesunguhnya Allah Ta’ala berfirman: Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan sombong adalah selendang-Ku. Barangsiapa yang mengambilnya dariku, Aku Azab dia."

Bagaimana ciri-ciri sesuai dengan arti takabur adalah wujud kesombongan? Ini ciri-ciri takabur yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Terlihat Angkuh

Takabur adalah sifat yang akan menimbulkan kebencian di antara manusia dan tidak membawa manfaat sama sekali. Orang yang memiliki sifat takabur adalah orang yang biasanya terlihat angkuh secara lahiriah.

2. Selalu Ingin Menjatuhkan Orang Lain

Orang yang memiliki sifat takabur dalam hatinyya tidak pernah ada ketenangan. Ia selalu ingin untuk menjatuhkan orang lain.

Lalu apa dampak buruk dari sifat takabur adalah sebagai wujud kesombongan? Dalam buku berjudul Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji oleh H. Ahmad Yani dijelaskan ada empat dampak buruk dari sifat takabur.

1. Merasa Diri Paling Benar

Dampak buruk dari sifat takabur adalah merasa diri paling benar dan pintar. Pada akhirnya hati orang dengan sifat takabur akan terkunci dan tidak mau menerima kebenaran dari Allah SWT.

“(Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (QS. al-Mu’min ayat 35)

2. Mudah Menolak Kebenaran

Dampak buruk dari sifat takabur adalah akan mudah baginya untuk selalu menolak adanya kebenaran. Orang demikian hanya akan meyakini apa yang dianggapnya benar.

“Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.” (QS. an-Naml ayat 14)

3. Akan Dibenci Allah SWT

Dampak buruk dari sifat takabur adalah pasti akan dibenci oleh Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 23.

“Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS. an-Nahl ayat 23)

4. Terhalangi Masuk Surga-Nya

Dampak buruk dari sifat takabur adalah akan terhalangi untuk masuk surga-Nya sehalus apapun perasaan sombong tersebut.

“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan.” (HR. Muslim)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya