Liputan6.com, Jakarta - Apa itu majas metafora? Memahami majas metafora adalah gaya bahasa yang menyampaikan pesan dengan persamaan atau perbandingan. Majas metafora adalah gaya bahasa dengan ungkapan kiasan atau bukan makna sebenarnya.
Dalam buku berjudul Mengenal Linguistik Kognitif: Ninchi Gengogaku oleh Dedi Sutedi, dijelaskan majas metafora adalah gaya bahasa yang berfungsi menyampaikan suatu hal secara tidak langsung.
Meski majas metafora adalah menyampaikan pesan dengan bukan makna sebenarnya, fungsi ini justru yang menjadikan pembaca atau pendengar lebih mudah memahami maknanya. Ini pula yang membuat karya sastra dengan majas metafora adalah pasti lebih hidup dan menarik.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang majas metafora, ciri-ciri majas metafora, dan contoh majas metafora, Rabu (20/7/2022).
Majas Metafora adalah Menyampaikan Pesan dengan Persamaan
Memahami majas metafora adalah salah satu jenis gaya bahasa. Majas metafora adalah gaya bahasa yang mengungkap sesuatu dengan wujud kiasan. Itu artinya, majas metafora adalah gaya bahasa yang mengungkap sesuatu dengan implisit tetapi menciptakan makna yang eksplisit.
Dalam konsep yang sederhana, majas metafora adalah gaya bahasa yang menyampaikan pesan dengan kiasan atau imajinatif, tetapi mudah dimengerti. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan majas metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Majas metafora adalah menyampaikan pesan bukan dengan makna sebenarnya, tetapi disamakan dengan sesuatu. Dalam buku berjudul Mengenal Linguistik Kognitif: Ninchi Gengogaku oleh Dedi Sutedi, dijelaskan majas metafora adalah gaya bahasa yang berfungsi menyampaikan suatu hal secara tidak langsung.
Meski majas metafora adalah gaya bahasa yang tidak menyampaikan makna sebenarnya atau dengan kiasan atau disamakan dengan sesuatu yang lain, ini tidak akan menyulitkan. Justru majas metafora adalah gaya bahasa dengan pengandaian yang bisa memudahkan pembaca atau pendengarnya mudah memahami dan menafsirkan pesan pengarang.
Advertisement
Ciri-Ciri Majas Metafora
Apabila sudah memahami tentang majas metafora adalah gaya bahasa yang tidak menyampaikan makna sebenarnya, bagaimana ciri-ciri khusus majas metafora ini?
Dalam buku berjudul Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP yang diterbitkan oleh Penerbit Yudhistira, ciri-ciri majas metafora terdiri dari tiga hal pokok. Ini penjelasan ciri-ciri majas metafora:
1. Tanpa Kata Hubung
Ciri-ciri majas metafora adalah tidak menggunakan konjungsi atau kata hubung. Bahkan, ciri-ciri majas metafora adalah tidak menggunakan konjungsi perbandingan, seperti bak, seperti, bagaikan, dan lain-lain.
2. Pasti Memakai Kata atau Frasa Kiasan
Ciri-ciri majas metafora adalah pasti menggunakan kata atau frasa kiasan yang tidak bisa diterjemahkan secara harfiah. Kata-kata yang menjadi ciri-ciri majas metafora adalah dimaksudkan sebagai perbandingan atau pengandaian saja.
3. Berwujud Perbandingan
Ciri-ciri majas metafora adalah berwujud sebuah perbandingan. Ini mengingat majas metafora adalah memiliki tujuan untuk perbandingan atau pengandaian. Meski perbandingan, ciri-ciri majas metafora adalah tidak ada maksud untuk menyindir atau mengkritik.
Itulah ciri-ciri majas metafora yang bisa dipahami. Keberadaan majas metafora adalah bisa membuat sebuah karya sastra lebih hidup dan menarik. Kata-kata yang sulit dimengerti secara eksplisit, bisa mudah dipahami dengan perumpanaan atau perbandingan implisit pada majas metafora.
Contoh Majas Metafora
- Bahkan sampai saat ini Yuni belum bangun. Padahal, raja siang sudah mengintip dari jendela kamarnya.
- Ketika tanggal tua, makanan wajib anak kos adalah mi instan.
- Vina merupakan salah satu kutu buku di kelas ini.
- Saat ini, ada banyak tikus berdasi yang menduduki jabatan tinggi.
- Kuli tinta itu bekerja keras setiap hari untuk mendapatkan berita yang dapat dibagikan.
- Sinar dewi malam begitu terang malam ini.
- Sebagai tulang punggung keluarga, ayah bekerja keras siang dan malam.
- Si kepala batu susah sekali menerima nasihat.
- Walaupun tidak sesuai keinginan, lapang dadalah atas keputusan itu.
- Beberapa pekerjaan sudah diselesaikan dengan baik oleh tangan kanan Pak Bobi.
- Winda memang kembang desa di kampung ini, wajar banyak pemuda yang ingin mendekatinya.
- Anak emas itu selalu di bangga-banggakan.
- Kalau datang ke Medan, jangan lupa membeli pancake durian sebagai buah tangan.
- Seorang ibu berat hati berpisah dengan anaknya.
- Dinda itu suka cari muka di depan guru dan teman-teman.
- Mendengar hinaan itu, ia langsung naik darah.
- Perempuan itu telah mencuci otaknya sehingga ia berani durhaka pada orang tuanya.
- Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, ayahku bekerja banting tulang, tak kenal siang ataupun malam.
- Sudah 7 tahun menikah, mereka belum dikaruniai buah hati.
- Kamu ini sangat bermuka dua. Pantas saja tidak ada yang ingin berteman denganmu.
- Randi mati gaya saat dipermalukan di lapangan upacara bendera hari itu.
- Sampah masyarakat itu akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi.
- Aku adalah binatang jalang dari kumpulannya yang terbuang.
- Jauhkan diri dari lintah darat.
- Berhati-hatilah jika bergaul dengan buaya darat.
- Bumi ini perempuan jalang.
- Bunga masih mempunyai keturunan darah biru.
- Singa-singa itu sangat kuat, pantas saja mereka dijuluki raja hutan.
- Buku adalah jendela dunia karena dapat menambah wawasan seseorang dengan membacanya.
- Wanita bermulut harimau tersebut kini sedang menjalani persidangan.
Advertisement
Contoh Majas Metafora Selanjutnya
- Prestasi Ardi yang selalu jadi bintang kelas semakin membuat bangga ibunya.
- Singa memang kuat, tak heran si raja hutan menguasai rimbanya.
- Tak perlu heran melihat semua warga jadi kaki tangan Pak Bowo, mereka muda sekali meminta bantuan pada orang terkaya itu.
- Sosok berjiwa besar itu adalah ayahku.
- Nimas mati kutu saat dimarahi oleh ibunya.
- Bulan pertama menjadi anak bawang di kantor sangat berat.
- Angin puting beliung itu membabi buta tanpa ampun.
- Pria itu ternyata merupakan kaki tangan para penjahat di kota sebelah.
- Yusuf belajar dengan giat agar bisa menjadi bunga bangsa yang membanggakan negara Indonesia.
- Kalau tak diperbaiki, hidupnya hanya akan menjadi sampah masyarakat.
- Di masa mudanya, ia adalah bintang kejora di seluruh negeri.
- Hidupnya sangat menyedihkan karena hidup sebatang kara di jalanan yang sepi itu.
- Anak gawang harus selalu siap apabila bola datang.
- Andi masih sedih meskipun telah putus dengan belahan jiwanya 2 tahun lalu.
- Ibu Rahmi sangat rendah hati sehingga ia banyak disukai oleh tetangga.
- Berita investigasi itu ditulis kuli tinta yang berwawasan luas.
- Yuni belum juga bangun meskipun raja siang sudah mengintip dari baik jendela.
- Bu Sisil pergi untuk memohon pada lintah darat karena utang pinjaman daringnya sudah ditagih.
- Walaupun dia bukan pelakunya, dia menjadi kambing hitam atas kasus pembunuhan tersebut.
- Orang yang bertanggungjawab tidak sepantasnya berpangku tangan.
- Ini saatnya kamu untuk unjuk gigi dan memenangkan pertandingan lari cepat ini.
- Perempuan itu terpaksa menjadi kupu-kupu malam untuk menghidupi anaknya.
- Seorang pemimpin haruslah adil dan tidak berat sebelah dalam membuat keputusan.
Â