Liputan6.com, Jakarta Nifas adalah kondisi yang akan dialami oleh ibu setelah melahirkan. Secara umum, nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan. Masa nifas atau dalam istilah medis disebut puerperium merupakan periode penyesuaian setelah melahirkan.
Baca Juga
Advertisement
Nifas sendiri akan dialami oleh setiap ibu yang baru melahirkan, baik melahirkan secara normal dan caesar. Pada masa nifas ini sistem reproduksi ibu akan kembali ke keadaan normal seperti sebelum hamil.
Perlu diketahui bahwa keluarnya darah nifas adalah mekanisme tubuh secara alami untuk membersihkan rahim dari darah dan plasenta yang terbentuk selama kehamilan. Pada saat pembersihan rahim ini, tubuh akan terasa nyeri dan gejala postpartum lainnya. Namun gejala tersebut akan pulih seiring berjalannya waktu.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian nifas beserta durasi, ciri-ciri, dan tahapannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (4/8/2022).
Mengenal Masa Nifas
Dikutip dari buku Fiqih Wanita (2013) karya Atiqah Hamid, nifas adalah darah yang keluar dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas adalah darah yang tertahan dan tidak bisa keluar dari rahim selama hamil. Ketika melahirkan, darah tersebut keluar sedikit demi sedikit.
Mengutip dari Healthline, nifas bisa berupa keluarnya darah yang mirip dengan periode menstruasi. Seperti menstruasi, pendarahan nifas disebabkan oleh pelepasan dan pemulihan lapisan rahim. Awalnya, darah nifas tersebut keluar sepenuhnya dalam bentuk darah segar. Namun seiring berjalannya waktu, nifas lebih banyak mengeluarkan lendir daripada darah. Darah nifas sendiri biasanya terbuat dari darah, lapisan jaringan rahim, air ketuban, bakteri, selaput janin yang tersisa, dan lendir serviks.
Advertisement
Lama Durasi Masa Nifas
Mengutip dari buku Asuhan Kebidanan Postpartum (2013) yang ditulis Maemunah Ade Siti, lama durasi masa nifas adalah 40 hari atau 6 minggu. Pada masa ini, organ kandungan dan kewanitaan berangsur-angsur kembali seperti semula. Proses tersebut dikenal dengan istilah involusi.
Sedangkan menurut Islam, lama durasi masa nifas sendiri berlangsung selama 40 hari dan paling lama 60 hari.
Ummu Salamah Ra. berkata, “Wanita mengalami masa nifas pada masa Rasulullah SAW. ialah selama 40 hari“. (HR. Tirmidzi)
Namun apabila darah nifas masih keluar selepas 60 hari, maka darah itu bukan lagi darah nifas melainkan darah istihadah. Perempuan yang beristihadah harus segera mandi janabat atau mandi wajib, kemudian menjalankan ibadah-ibadah wajib seperti sebelumnya.
Tahapan Masa Nifas
Dikutip dari laman Clevelandclinic, terdapat beberapa tahapan masa nifas yang memiliki ciri-ciri berbeda pada tiap minggu pada saat keluar adalah sebagai berikut:
1. Lochia rubra
Lochia rubra merupakan tahap pertama dari nifas. Tahapan ini biasanya berlangsung selama 3-4 hari. Berikut ciri-ciri dari tahap lochia rubra, yakni:
a. Darah berwarna merah gelap atau terang;
b. Darah mengalir banyak seperti haid;
c. Terkadang ada gumpalan kecil
d, Dan disertai kram ringan pada perut.
2. Lochia serosa
Lochia serosa merupakan tahap kedua dari nifas. Tahapan ini biasanya berlangsung selama 4-12 hari. Berikut ciri-ciri dari tahap lochia serosa, yakni:
a. Darah yang keluar seperti lendir atau keputihan berwarna cokelat kemerahan yang terlihat tidak terlalu seperti darah;
b. Lebih berair;
c. Mengalir dalam intensitas sedang;
d. Dan tidak ada gumpalan.
3. Lochia alba
Lochia alba merupakan tahap terakhir dari masa nifas. Tahapan ini biasanya berlangsung selama 12 hari hingga 6 pekan. Berikut ciri-ciri dari tahap lochia alba, yaitu:
a. Darah yang keluar seperti lendir atau keputihan yang berwarna putih kekuningan;
b. Sedikit atau tak ada darah;
c. Mengalir sedikit atau terlihat seperti bercak;
d. Tidak ada gumpalan sama sekali.
Advertisement
Tanda Nifas Tidak Normal
Ada beberapa hal lain yang bisa menjadi tanda bahaya masa nifas pasca kelahiran. Beberapa gejala abnormal dapat menjadi tanda bahaya masa nifas. Berikut ini tanda nifas yang tidak normal, yakni:
1. Demam
Suhu tubuh yang meningkat beberapa jam setelah melahirkan merupakan kondisi yang normal. Ini disebabkan oleh dehidrasi selaman proses persalinan. Namun, jika suhu badan tak kunjung normal usai 24 jam persalinan, atau terjadi selama masa nifas, hal ini tak boleh disepelekan. Demam dengan suhu badan lebih dari 38 derajat celcius juga merupakan tanda bahaya masa nifas. Ini bisa merupakan tanda terjadinya infeksi selama masa nifas.
2. Pembengkakan
a. Pembengkakan di betis
Kaki merah atau bengkak yang terasa sakit atau panas saat disentuh merupakan juga tanda bahaya masa nifas. Nyeri, panas atau bengkak pada kaki mungkin merupakan tanda bekuan darah. Pembengkakan juga bisa terjadi di wajah dan tangan.
b. Pembengkakan di payudara
Kolostrum, bentuk susu berprotein tinggi, diproduksi pada hari kedua setelah kelahiran dan secara bertahap diubah menjadi ASI normal, yang memiliki lebih sedikit protein dan lebih banyak lemak, pada pertengahan minggu kedua. Nyeri atau kemerahan pada satu atau kedua payudara bisa menjadi tanda saluran yang tersumbat atau infeksi payudara.
ASI yang tidak dikeluarkan pada hari-hari awal kelahiran akan menyumbat saluran ASI dan menyebabkan peradangan yang disebut mastitis. Peradangan menyebabkan nyeri payudara, pembengkakan, panas dan kemerahan. Ibu mungkin juga mengalami demam dan kedinginan.
3. Pendarahan abnormal
Pendarahan abnormal saat masa nifas ditandai dengan pendarahan hebat yang terus berlangsung tiap satu jam sekali. Pendarahan abnormal juga ditandai dengan munculnya gumpalan darah yang besar.
Pendarahan yang berlangsung lebih dari 6 minggu juga merupakan tanda bahaya masa nifas yang harus segera mendapatkan penanganan medis. Pendarahan abnormal biasanya akan disertai gejala seperti demam dan pusing.