Mandi Junub Adalah Mandi Wajib, Ketahui Dasar Hukum dan Tata Caranya

Berikut adalah pengertian mandi junub, dasar hukum, dan tata caranya.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 27 Mar 2023, 10:49 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi mandi wajib
Ilustrasi mandi wajib. Foto: pexels pixabay.

Liputan6.com, Jakarta Mandi junub adalah mandi wajib yang harus dilakukan untuk menghilangkan hadas besar. Mandi junub adalah salah satu praktik penyucian diri yang wajib dilakukan bagi mereka yang dalam keadaan junub.

Mandi junub adalah sesuatu yang harus dilakukan baik oleh pria maupun wanita yang mengeluarkan mani dari alat kelaminnya, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, berhubungan seksual, maupun akibat gairah yang timbul akibat pengelihatan atau pikiran.

Selain itu, mandi junub adalah sesuatu yang juga diwajibkan bagi wanita yang telah selesai masa haid maupun nifas. Mandi junub adalah sesuatu yang penting untuk diketahui, karena terkait dengan persoalan ibadah dalam agama Islam.

Hal itu terkait dengan sejumlah syarat sah ibadah yang mewajibkan seseorang harus dalam keadaan suci dari hadas besar maupun hadas kecil. Dengan kata lain, orang yang dalam keadaan junub dilarang melaksanakan sholat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka'bah, melafalkan ayat Alquran dan menyentuh mushaf.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mandi junub adalah  sesuatu yang terkait dengan persoalan ibadah. Oleh karena itu, mandi junub tidak sama dengan mandi biasa seperti yang dilakukan sehari-hari. Mandi junub adalah praktik penyucian diri yang untuk melakukannya harus mengikuti tata cara yang sesuai dengan hukum Islam.

"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6)

Berikut ini penjelasan mengenai tata cara, niat, serta adab melaksanakan mandi junub yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/7/2022).

Hukum Mandi Junub

Mandi mandi junub adalah praktik menyucikan dari hadas besar. Hal itu hukumnya wajib bagi seorang muslim ketika ingin menunaikan ibadah, termasuk salat. Sebab, salah satu syarat sahnya salat adalah bebas dari hadas kecil maupun hadas besar.

Mandi junub adalah praktik menyucikan diri yang dilakukan dengan cara membasuh seluruh tubuh mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Seseorang wajib melakukan mandi junub setelah melakukan hubungan seksual. Selain itu, mandi junub juga harus dilakukan oleh wanita telah selesai masa haid dan setelah melahirkan.

Allah SWT berfirman di dalam Al Quran surat An-Nissa ayat 43,

"Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun." (QS Annisa ayat 43).

Niat Mandi Junub

Sahkah Puasa Jika Belum Mandi Junub Waktu Masuk Subuh?
Pertanyaan tersebut mungkin sering ditanyakan. Namun bagaimana hukumnya?

Mandi junub adalah praktik menyucikan diri yang berbeda dari mandi biasa. Mandi junub harus dilakukan dengan cara yang mengikuti hukum Islam. Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut salah satu hadis,

"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Bukhari dan Muslim).

Jika diuraikan, makan tata cara mandi junub yang sesuai dengan sunnah Rasul akan menjadi seperti berikut ini:

1. Yang pertama adalah niat mandi junub. Membaca doa niat di awal-awal hukumnya wajib. Niat akan yang membedakan mandi wajib dan mandi biasa.

Dalam hadis dari ‘Umar bin Al Khattab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Cara membaca doa niat mandi wajib ini bisa dalam hati atau bersuara. Ada dua jenis lafal mandi junub tergantung penyebab dari hadas besar. Berikut adalah niat mandi junub untuk menyucikan hadas besar yang timbul dari keluarnya mani atau setelah berhubungan seksual.

Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala.

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardhu karena Allah Ta'ala."

Niat mandi junub untuk menyucikan hadas besar yang timbul akibat nifas berbeda dengan niat mandi junub usai berhubungan seksual. Berikut lafal niat mandi junub setelah nifas.

Bismillahi rahmani rahim nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta'ala.

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta'ala."

Niat mandi junub setelah haid pun lain lagi. Berikut adalah bacaan niat mandi junub setelah selesai masa haid.

Bismillahi rahmani rahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal haidi fardlon lillahi ta'ala.

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haid, fardhu karena Allah Ta'ala."

 

Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah Rasul

Mandi wajib
Mandi Junub (sumber: freepik)

2. Setelah selesai membaca niat, agar sesuai sunnah Rasulullah, mencuci tangan ini bisa dilakukan sampai 3 kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.

3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.

4. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru dibilas.

5. Berwudhu. Setelah itu, berwudhu seperti tata cara wudhu saat akan melakukan sholat.

6. Menyela pangkal rambut dengan jari-jari yang sudah dicelup ke air sampai menyentuh bagian kulit kepala.

7. Membasahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air.

8. Setelah itu membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurkan dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.

Sunnah Mandi Junub

Benarkah Mandi Air Garam Dapat Kurangi Nyeri Rematik?
Benarkah Mandi Air Garam Dapat Kurangi Nyeri Rematik?

Saat melakukan rangkaian tata cara mandi junub, pastikan juga lipatan kulit atau area mana saja dari tubuh yang tersembunyi ikut dibersihkan. Tata cara mandi junub bagi wanita setelah haid dan nifas, serta pria yang bersyahwat itu sebenarnya sama saja.

Pada wanita dan pria, perbedaan mandi junub adalah pada doa niat yang harus dibaca sebelum melakukan mandi wajib. Selain itu, wanita tidak perlu menyela pangkal rambut. Wanita bahkan tidak perlu membuka jalinan atau ikatan rambutnya, seperti dalam hadis yang telah diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.

Di antara seluruh praktik tersebut yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh badan. Selebihnya adalah sunah muakkad dengan keutamaan-keutamaan yang tak boleh diremehkan. Orang yang mengabaikan kesunahan ini, kata Imam al-Ghazali, merugi karena sejatinya amalan-amalan sunnah tersebut menambal kekurangan pada amalan fardhu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya