Liputan6.com, Jakarta Apa itu Vape? Dilansir dari Forbes, Sanjivan Kohli, MD, seorang ahli paru di Providence Mission Hospital di California Selatan mengatakan bahwa rokok elektrik atau vape merupakan perangkat bertenaga baterai yang mengandung cairan yang dipanaskan dan kemudian dihirup seperti rokok biasa. Cairan tersebut mengandung nikotin yang berasal dari tembakau, perasa, propilen glikol, gliserin nabati, dan bahan-bahan lainnya. Ketika dipanaskan, cairan membentuk aerosol yang dihirup.
Baca Juga
Banyak orang yang beranggapan bahwa merokok elektrik atau menggunakan vape lebih baik daripada merokok biasa. Faktanya, hal tersebut salah karena dilansir dari P2PTM Kemenkes RI, dalam sebuah studi di Amerika menyebutkan bahwa rokok cair elektrik atau vape yang diberi perasa, seperti vanili dan kayu manis, dapat merusak paru-paru, sekalipun tidak mengandung nikotin.
Advertisement
Bahkan baru-baru ini dilansir dari ABC News, para peneliti di Australian National University, meninjau tentang vape yang hingga saat ini disebutkan sebagai tinjauan paling komperehensif. Mereka menemukan bukti jika rokok elektrik membawa bahaya yang signifikan. Tinjauan tersebut juga menemukan vaping meningkatkan risiko kesehatan yang merugikan, termasuk keracunan, kecanduan, kejang, luka bakar, cedera paru-paru, dan serapan merokok.
Tidak hanya buruk bagi kesehatan, menggunakan Vape juga memiliki risiko lain, yakni meledaknya rokok elektrik tersebut. Sangat tidak lucu bukan? Ketika kesehatan dalam tubuh rusak karena vape dan kemungkinan tubuh luar juga luka karena vape yang meledak. Banyak kasus terkait dengan meledaknya vape.
BBC News menyebutkam bahwa seorang pria di Amerika, Tallmadge D'Elia meninggal dengan luka bakar mencapai lebih dari 80% ketika pena vape-nya meledak dan kasus tersebut diyakini menjadi kematian pertama yang disebabkan oleh produk vaping di AS. Dilansir dari Forbes, Pada tahun 2012, rokok elektrik meledak di depan wajah seorang ayah, Fort Lauderdale dan dokter hewan Vietnam yang mencoba berhenti merokok, malah merusak giginya dan menghancurkan sebagian lidahnya karena vape yang meledak. Pada November 2015, Cordero Caples dari Colorado Springs dirawat di rumah sakit dengan patah tulang di wajah dan lehernya, gigi hancur serta mulut terbakar setelah rokok elektronik buatan Kangertech meledak di wajahnya.
Kasus lain dimuat di NBC New York ketika seorang pria dari Tekas Utara, Christoper Robran yang berusia 21 tahun, baterai rokok elektriknya terbakar ketika Ia meletakkannya dalam saku celana dengan beberapa kunci. Dalam NBC New York disebutkan bahwa sebagian besar kebakaran yang diteliti terjadi saat rokok elektrik sedang diisi. Spike Babaian, pemilik Vape New York yang memulai klub National Vapers, mengatakan kepada NBC New York bahwa menggunakan pengisi daya yang tidak tepat bisa memasukkan terlalu banyak daya ke dalam rokok elektrik sehingga dapat menjadi penyebab vape meledak. Dia mengatakan kepada orang yang menggunakan vape untuk menggunakan pengisi daya yang tepat yang disertakan dengan perangkat serta baterai yang sesuai.
Tidak mungkin jika tidak ada penyebab vape meledak. Oleh karena itu, liputan6 telah merangkumkan dari NBC News dan berbagai sumber tentang kemungkinan penyebab vape meledak, pada Selasa (13/9/22) :
Penyebab Vape Meledak
1. Menggunakan Pengisi Daya yang Tidak Tepat
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyebutkan bahwa penyebab vape meledak atau kebakaran vape yang pasti, belum jelas, tetapi beberapa bukti menunjukkan bahwa masalah terkait baterai mungkin menjadi penyebabnya. Dilansir dari NBC News, penyebab vape meledak yang pertama adalah karena penyalahgunaan oleh vapers yang memodifikasi perangkat atau digunakannya pengisi daya baterai yang keliru dan tidak tepat. Baterai lithium-ion yang digunakan untuk memberi daya pada vaporizer e-cig kecil, tetapi kuat. Saat itu gagal, hal tersebut dapat menyebabkan bencana.
Suhu ekstrem di bawah 50 derajat atau di atas 115 juga dapat mengakibatkan beberapa baterai lithium-ion tidak berfungsi. Venkat Viswanathan, seorang asisten profesor teknik mesin di Carniege Mellon University menyebutkan bahwa elektrolit di dalam baterai pada dasarnya setara dengan bensin, sehingga jika baterai tersebut korsleting, terdapat gelombang panas yang akan membuat elektrolit mudah terbakar dan meledak.
Risikonya meningkat jika sel-sel diisi daya yang terlalu banyak atau terlalu cepat. Hal ini dapat terjadi jika e-cig atau e-cigarette dilengkapi dengan pengisi daya yang dirancang dengan buruk atau pengguna mengganti pengisi daya. Selain itu, The Guardian juga menyebutkan bahwa konsumen yang tergoda untuk membeli kit "vaping" murah atau impor juga mungkin berakhir dengan terluka parah. Hal tersebut berarti improvisasi pengguna sendiri dapat menjadi penyebab vape meledak.
Pada jurnal yang berjudul “Electronic Cigarette Explosion: Case Report of An Emerging Cause of Orofacial Trauma” oleh Angela C Chi dkk, menyebutkan bahwa The U.S. Fire Administration mengaitkan sebagian besar ledakan dan kebakaran rokok dengan penggunaan adaptor daya yang tidak disediakan oleh pabrikan. Penggunaan adaptor daya, port USB, atau modifikasi yang tidak disetujui oleh pabrikan dapat mengakibatkan fenomena yang dikenal sebagai '' landasan pacu termal' atau “thermal runway’’, yang mana baterai lithium-ion menerima arus lebih tinggi dari tingkat aman dan mengalami reaksi eksotermik yang tidak terkendali.
Advertisement
Penyebab Vape Meledak
2. Produk yang Kurang Baik
NBC news menyebutkan bahwa beberapa masalah yang menjadi penyebab vape meledak mungkin memang dari kurangnya standar manufaktur atau program pengujian di seluruh industri. Viswanathan kepada NBC News mengatakan bahwa sel lithium-ion yang diproduksi dengan baik berisiko gagalnya sangat kecil. Sebaliknya sel-sel yang lebih murah, mempunyai peluang jauh lebih besar untuk memiliki cacat produksi yang nantinya akan meningkatkan kemungkinan kegagalan.
Dalam studi Angela C Chi dkk, disebutkan bahwa para penyelidik The U.S. Fire Administration juga telah mencatat bahwa landasan pacu termal berpotensi dapat disebabkan dari desain perangkat yang buruk, bahan berkualitas rendah dan adanya cacat manufaktur.
Kegagalan baterai rokok elektrik sering mengakibatkan efek proyektil, dengan baterai dan/atau rumah silinder didorong seperti roket atau peluru keluar dari titik struktural terlemah di ujung perangkat. The U.S. Fire Administration menyarankan bahwa edukasi pengguna serta peningkatan desain keselamatan dapat membantu mencegah beberapa ledakan rokok elektrik.
Meskipun dibuat dari produk yang bagus, tidak menutup kemungkinan adanya kegagalan pada vape sehingga menjadi penyebab vape meledak karena mungkin modifikasi oleh penggunanya itu sendiri. Penyebab vape meledak bukanlah hal yang sederhana. Dilansir dari NBC News, seorang pengacara di Michigan, Steven Weston menyebutkan dalam artikel National Law Review bahkan ledakan yang terjadi pada vape dapat terjadi tanpa peringatan, meskipun saat e-cig atau rokok elektrik sedang dipakai.
8 Tips untuk Menghindari Penyebab Vape Meledak
Tidak bisa dipungkiri fakta masih banyak orang yang menggunakan vape, bahkan yang mungkin telah mengetahui bahaya vape atau rokok elektrik bagi kesehatan tubuh. Setidaknya, untuk menghindari hal-hal merusak lain yang tidak diinginkan seperti meledaknya vape, berikut dilansir dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat tentang 8 tips untuk membantu menghindari penyebab vape meledak :
- Memilih vape dan baterai vape yang sesuai dengan standar keamanan yang kuat dan konsisten serta mengetahui sebanyak mungkin informasi tentang perangkat yang Anda gunakan dan terutama bagaimana mengisi dayanya dengan benar
- Memastikan bahwa Anda paham dengan membaca pedoman produsen dalam menggunakan dan merawat perangkat vape Anda. Tanyakan ke produsen jika produk tidak dilengkapi dengan instruksi
- Hanya gunakan baterai yang disarankan untuk perangkat vape Anda. Jangan mencampur baterai degan merek baterai yang berbeda dan jangan gunakan baterai dengan tingkat pengisian daya yang berbeda pula. Selain itu Anda juga tida boleh memakai baterai baru dan lama pada waktu yang bersamaan
- Isi daya vape atau rokok elektrik Anda di permukaan yang rata dan bersih serta jauhkan dari apapun yang mudah terbakar. Anda juga lebih baik tidak meletakkannya pada sofa atau bantal karena kedua benda tersebut lebih mudah panas
- Jauhkan vape Anda dari suhu ekstrem, tidak meletakkannya di bawah sinar matahari langsung dan atau di dalam mobil
- Tidak menggunakan vape di sekitar gas atau cairan, seperti oksigen, propana atau bensin karena mereka mudah terbakar
- Buanglah vape dan cairan elektrik di tempat yang tepat dan aman untuk meminimalisir bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan
- Mengetahui cara membungkus perangkat dan baterai dengan aman ketika melakukan perjalanan udara.
Nah, demikian seputar informasi tentang penyebab vape meledak dan bagaimana menggunakan vape agar tidak meledak. Melihat potensi penyebab vape meledak, dampaknya serta bagaimana sebenarnya buruknya vape bagi kesehatan, pilihan atau tip yang paling tepat adalah dengan tidak menggunakan vape dan segala jenis rokok apapun.
Reporter magang : Friska Nur Cahyani
Advertisement