Cara Membuat Batik Tulis dan Cap yang Mudah untuk Pemula, Perhatikan Prosesnya

Cara membuat batik bisa kamu praktikkan dengan mengumpulkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 29 Sep 2022, 17:50 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2022, 17:50 WIB
Ilustrasi budaya, membatik
Ilustrasi budaya, membatik. (Photo by Rizky Rafael: https://www.pexels.com/photo/man-love-people-woman-8967206/)

Liputan6.com, Jakarta Cara membuat batik tulis terkenal dengan kesulitannya dan prosesnya yang panjang. Batik tulis merupakan proses produksi batik yang teknis atau proses pembuatan motifnya langsung ditulis secara manual. Hal inilah pembeda utama batik tulis dengan jenis batik lainnya, seperti batik cap.

Di balik cara membuat batik tulis secara manual yang cukup sulit, ini akan menghasilkan kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi. Walaupun tak mudah membuatnya, banyak orang yang tetap penasaran dan ingin membuat batik sendiri.

Cara membuat batik bisa kamu praktikkan dengan mengumpulkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Apalagi, sebagai salah satu ciri khas Indonesia, cara membuat batik tentunya harus tetap dilestarikan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (29/9/2022) tentang cara membuat batik.

Alat dan Bahan

Ilustrasi membatik
Ilustrasi membatik. (Gambar oleh AnglesNViews dari Pixabay)

Cara membuat batik tentunya diawali dengan mengumpulkan balat dan bahan-bahan yang diperlukan. Berikut alat dan bahan untuk membuat batik:

- Kain Mori. Dalam membuat batik tulis, sebagai medianya dibutuhkan kain. Kain yang biasa digunakan untuk membuat batik adalah kain mori. Namun, kamu juga bisa menggunakan kain katun ataupun kain sutra sebagai medianya. Disarankan untuk menggunakan kain mori apabila kamu seorang pemula. Selain harganya lebih murah dibanding kedua jenis kain lainnya, kain mori juga lebih mudah didapat.

- Canting. Canting merupakan alat yang digunakan untuk mengambil lilin di dalam wadah. Lilin merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat motif pada kain. Canting tradisional biasanya terbuat dari bahan tembaga dan gagangnya berbahan bambu.

- Gawangan. Gawangan merupakan alat yang digunakan untuk menjemur kain batik.

- Lilin. Lilin digunakan untuk membuat motif batik pada kain. Cara menggunakan lilin untuk menjadikannya sebagai motif yaitu dengan mencairkannya terlebih dahulu. Lalu kemudian dilukiskan ke kain menggunakan canting.

- Panci dan Kompor. Panci digunakan untuk wadah lilin ketika dicairkan. Sedangkan kompor berfungsi untuk memanaskan lilin agar bentuknya menjadi cairan.

-  Pewarna. Seperti namanya, larutan pewarna biasanya digunakan untuk mewarnai kain agar nantinya motif yang sudah dibuat pada kain terlihat jelas.

Cara Membuat Batik Tulis

Ilustrasi membatik, jawa
Ilustrasi membatik, jawa. (Photo by Camille Bismonte on Unsplash)

Cara membuat batik tulis adalah sebagai berikut:

1. Cara membuat batik tulis yang pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan untuk membatik seperti yang telah disebutkan di atas.

2. Gambar desain di atas kain mori sesuai pola yang diinginkan. Dalam istilah perbatikan tahap ini sering disebut 'nglengreng'.

3. Panaskan lilin/malam di atas wajan hingga mencair sempurna. Suhu maksimal lilin/malam sekitar 80 derajat. Jadi, harus berhati-hati saat menggunakannya.

4. Duduklah dengan posisi tungku/kompor batik berada di sebelah kanan (kecuali kidal, tungku/kompor ada di sebelah kiri) untuk memudahkan mengambil malam dan menggoreskannya ke atas kain mori.

5. Celupkan canting ke dalam wajan yang terisi oleh malam selama sekitar tiga detik sebagai pengesuaian suhu pada canting.

6. Mulailah menggoreskan canting ke atas kain yang telah dilengreng (dipola) dengan menggoreskannya dari kiri ke kanan sama halnya menulis latin. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan goresan yang baik dan halus.

7. Isilah bagian pola yang kosong dengan ornamen-ornamen seperti garis arsiran maupun titik-titik. Misalnya pada gambar daun mestinya memiliki tulang daun, daun tersebut akan diisi garis sesuai kebutuhan. Tahap ini biasa disebut dengan istilah 'isen-isen'.

8. Tahap 'nembok' artinya mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna. Namun, tahap ini dilakukan apabila dibutuhkan warna awalnya.

9. Tahap pencelupan warna. Biasanya menggunakan pewarna sintesis napthol dan indigosol. Diperlukan beberapa kali celupan untuk memunculkan warnanya.

10. Tiriskan kain yang telah dicelup dan diamkan agar warnanya dapat meresap dengan maksimal pada serat kain.

11. Rebus kain dalam air mendidih 100 derajat celcius untuk melirihkan lilin/ malem yang menempel pada kain untuk memunculkan motif yang telah didesain. Tahap merebus ini disebut 'nglorod'.

12. Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa lilin/ malem yang masih menempel. Kemudian, jemurlah dengan angin-angin dan hindari terkena panas sinar matahari langsung.

Cara Membuat Batik Cap

Ilustrasi teknik membatik cap
Ilustrasi teknik membatik cap. (Photo by Agto Nugroho on Unsplash)

Cara membuat batik cap adalah sebagai berikut:

1. Cara membuat batik cap yang pertama adalah kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk.

2. Selanjutnya, malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60° s/d 70° Celcius.

3. Setelah itu, canting cap lalu dimasukkan ke dalam cairan malam tadi (kurang lebih 2 cm bagian bawah canting cap yang tercelup cairan malam).

4. Canting cap kemudian dicapkan dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi.

5. Kemudian, cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori.

6. Setelah proses pengecapan pada kain selesai dengan berbagai kombinasi canting cap yang digunakan, selanjutnya akan dilakukan proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih.

7. Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan ini.

8. Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan bekas motif cairan malam melalui proses merebus kain. Sehingga akan tampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.

9. Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, maka harus dimulai lagi dari proses pengecapan kain sampai proses perebusan kain.

10. Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda. Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.

Hal yang menarik dari batik cap adalah pada proses percampuran warna. Sebab permukaan kain mori yang telah diwarna sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan berikutnya, sehingga perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan dan percampuran warna.

Oleh karena itu, proses pewarnaan yang berulang-ulang dan menyeluruh pada setiap pori-pori kain mori, maka warna pada batik cap cenderung lebih awet dan tahan lama dibandingkan dengan batik yang lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya