Liputan6.com, Jakarta Yaumul Mizan adalah suatu hari di mana setiap manusia yang dihidupkan kembali setelah mati, ditimbang amal perbuatannya. Yaumul Mizan adalah salah satu proses atau tahapan kehidupan di akhirat, sebelum manusia ditentukan akan dimasukkan ke neraka atau ke surga.
Segala sesuatu yang dilakukan manusia di kehidupan dunia, pada akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Semua perbuatan tersebut akan mendapatkan balasan sesuai dengan timbangan amal perbuatannya. Yaumul Mizan adalah hari di mana segala amal dan perbuatan manusia selama hidup di dunia ditimbang.
Jika berat timbangan amal buruknya, makan seseorang akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan dimasukkan ke dalam neraka. Sebaliknya, jika lebih berat amal baiknya, maka balasannya adalah surga. Demikianlah yang akan terjadi di Yaumul Mizan.
Advertisement
Yaumul Mizan adalah salah satu prosesatau tahapan kehidupan manusia setelah mati. Setelah mati, manusia akan melalui berbagai alam dan tahapan kehidupan antara lain adalah alam barzah, yaumul ba'ats, yaumul mahsyar, yaumul mizan, dan yang terakhir adlaah yaumul jaza.
Berikut adalah gambaran kehidupan manusia setelah mati menurut pandangan Islam, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (30/9/2022).
Kehidupan setelah Kematian
Islam mengajarkan bahwa setelah kematian akan ada kehidupan kembali di alam lain yaitu alam akhirat. Di sini dapat dipahami bahwa kematian bukanlah suatu akhir dari segala persoalan hidup, melainkan awal dari kehidupan yang baru.
Dijelaskan dalam Al Quran bahwa kematian bukanlah akhir dari segala kehidupan, itu hanyalah akhir dari kehidupan di dunia. Artinya, ketika manusia telah meninggal dan dikebumikan, sejatinya ia masih tetap hidup, namun di alam yang berbeda. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 154, yang berarti:
"Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang meninggal di jalan Allah bahwa mereka telah mati, sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." (Q.S Al-Baqarah:154).
Ayat tersebut secara tersirat menunjukkan bahwa setelah mati, manusia masih tetap hidup. Namun manusia yang masih hidup di dunia ini, tidak menyadari kehidupan manusia yang telah mati.
Dalam ajaran Islam, setelah mati manusia akan hidup di alam yang berbeda, yakni alam barzah (alam kubur) dan alam akhirat. Kehidupan di alam akhirat akan terjadi setelah kiamat. Setelah kiamat, manusia dan makhluk Allah lainnya akan mengalami berbagai macam tahapan kehidupan yakni, yaumul ba'ats (hari kebangkitan), yaumul hisab (hari perhitungan), yaumul mizan (hari penimbangan), dan yaumul jaza (hari pembalasan).
Advertisement
Alam Barzah
Yaumul mizan adalah hari di mana manusia ditimbang amal perbuatannya selama hidup di dunia. Namun sebelum itu, manusia akan mengalami kematian dan kemudian hidup hingga hari kiamat di alam barzah. Alam barzah adalah alam kubur.
Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), secara etimologi barzah berarti sekat. Secara terminologi, alam barzah bisa dipahami sebagai sekat atau batas antara dunia dan akhirat. Anggota Komisi Fatwa MUI KH Nurul Irfan menjelaskan bahwa sebagai sekat antara dunia dan akhirat, manusia yang sudah berada di alam Barzah dapat melihat alam dunia dan akhirat.
Allah berfirman dalam Al Quran Surah Ghafir ayat 46, yang berarti:
“Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat). Masukan Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”
Menurut Kiai Nurul, ayat tersebut menggambarkan bahwa selama di alam barzah, manusia diperlihatkan surga dan neraka. Meskipun hanya diperlihatkan, tetapi sudah ada yang terkena imbasnya terutama bagi mereka yang suka berbuat dosa. Setelah mati dan dikebumikan, manusia akan berada di alam barzah sampai tiba hari kiamat.
Yaumul Ba'ats
Yaumul mizan adalah hari di mana manusia yang sudah dibangkitkan dari alam barzah atau alam kubur, ditimbang amal perbuatannya selama hidup di dunia. Proses kebangkita manusia dan semua makhluk Allah ini disebut sebagai yaumul ba'ats.
Setelah kiamat terjadi, di mana seluruh makhluk Allah baiki itu manusia, hewan, tumbuhan, gunung, dan planet-planet di seluruh galaksi dihancurkan, semuanya akan dibangkitkan kembali.
Peristiwa itu dinamakan yaumul ba'ats. Yaumul ba'ats adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk diarahkan menuju ke padang mahsyar. Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israfil. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir bangkit dari kubur.
Allah SWt berfirman dalam Surah An Nahl ayat 38, yang berarti:
"Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, 'Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.' Tidak demikian (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Advertisement
Yaumul Mahsyar
Yaumul mizan adalah hari di mana manusia ditimbang amal perbuatannya, setelah diangkitkan dari kubur dalam peristiwa yaumul ba'ats. Namun sebelum itu, manusia dari zaman Nabi Adam AS hingga manusia terakhir akan dikumpulkan dalam sebuah padang yang luas, yang disebut Padang Mahsyar. Persitiwa dikumpulkannnya manusia setelah dibangkitkan dari alam kubur disebut sebagai Yaumul Mahsyar.
Selain dikumpulkan, di yaumul mahsyar manusia akan menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci. Orang yang beriman dan beramal saleh mereka merasa gembira melihat catatan amalnya. Sebaliknya, orang yang berbuat jahat dan kerusakan ketika hidup di dunia akan menerima catatan amalnya dengan perasaan sedih serta penuh dengan penyesalan.
Allah SWT berfirman dalam QS Surah Al-Kahfi ayat 47, yang berarti:
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”
Yaumul Hisab
Yaumul mizan adalah hari dimana setiap amal perbuatan manusia ditimbang untuk mengetahui apakah amal baik yang lebih berat atau amal buruk yang lebih berat. Namun sebelum itu semua amal manusia selama hidup di dunia harus dihitung terlebih dahulu, bahkan hingga amal terkecil yang dianggap remeh sekalipun.
Penghitungan amal manusia selama hidup di dunia ini terjadi di yaumul hisab. Yaumul Hisab adalah hari perhitungan amal perbuatan. Pada hari ini, segala bentuk perbuatan manusia entah itu baik atau buruk, akan diperhitungkan.
Allah berfirman dalam QS. Al-Ghasyiyah ayat 25 dan 26, yang berarti:
"Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. Kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka."
Advertisement
Yaumul Mizan
Setelah segala amal perbuatan manusia selama kehidupan di dihitung tanpa terkecuali, tibalah saat semua amal tersebut ditimbang di yaumul mizan. Yaumul mizan adalah adalah hari ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan.
Timbangan akan menunjukkan mana yang lebih berat antara amal baik atau amal buruk manusia. Jika timbangan menunjukkan bahwa yang lebih berat adalah amal baik, makan manusia akan menerima balasan surga. Namun, jika timbangan menunjukkan yang lebih berat adalah amal buruk, maka manusia akan menerima balasan neraka.
Allah berfirman dalam QS Al A'raf ayat 8 dan dan 9, yang artinya:
"Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami."
Yaumul Jaza
Setelah ditimbang amal perbuatannya selama di dunia, manusia akan mendapatkan balasan yang sesuai. Hari pembalasan ini disebut sebagai yaumul jaza.
Yaumul jaza adalah adalah hari pembalasan seluruh amal manusia yang telah diperbuat selama hidup di dunia. Ini merupakan kelanjutan dari yaum al-mizan.
Balasan dari Allah sangat tergantung pada apa yang telah dikerjakan oleh manusia selama di dunia. Bila amalnya baik, balasannya adalah kenikmatan di surga. Namun bila sebaliknya, balasannya adalah siksa neraka. Sekecil apapun amal yang telah kita perbuat di dunia, baik ataupun buruk, Allah Maha Mengetahui dan akan memberikan balasannya.
Allah berfirman dalam QS An Najm ayat 39-41, yang artinya:
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (padanya). Kemudian akan diberi balasan padanya dengan balasan yang paling sempurna.”
Demikian adalah gambaran mengenai kehidupa manusia setelah mati, di mana manusia akan mengalami berbagai tahapan kehidupan, salah satunya yaumul mizan. Yaumul mizan adalah hari di mana segala amal perbuatan manusia di dunia sekecil apa pun itu, akan ditimbang untuk menunjukkan apakah lebih berat perbuatan baik atau yang buruk.
Berdasarkan hasil timbangan tersebut, manusia akan mendapatkan balasan yang paling sempurna dari Allah SWT. Bagi yang timbangannya lebih berat amal baiknya, makan balasannya adalah surga. Sebaliknya, yang timbangannya lebih berat amal buruk, makan balasannya adalah neraka.
Advertisement