Liputan6.com, Jakarta Insya Allah artinya merupakan kata yang lazim terucap dalam pembicaraan sehari-hari. Ucapan Insya Allah artinya ungkapan yang digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yang belum terpenuhi.
Dalam percapakan sehari-hari, ucapan Insya Allah artinya berkaitan dengan janji. Insya Allah sendiri diterangkan dalam Al-Qur’an. Ini berisi perintah yang mengharuskan umat Islam untuk menggunakan Insya Allah jika berbicara tentang peristiwa masa depan.
Advertisement
Insya Allah artinya janji dan komitmen yang dibuat oleh umat Islam. Namun, terkadang arti Insya Allah disalahartikan untuk membuat janji atau komitmen yang tidak ditepati. Padahal, ucapan insya Allah sangat berkaitan dengan janji pada Allah di masa depan.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai insya Allah artinya dan keutamaan mengucapkannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (5/10/2022).
Arti dan Makna Insya Allah
Kata Insya Allah berasal dari bahasa Arab yaitu In, Syaa, dan Allah. In berarti jika, Syaa berarti menghendaki, dan Allah adalah Tuhan yang Maha Esa. Arti Insya Allah adalah jika Tuhan menghendaki.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Insya Allah artinya ungkapan yang digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yang belum tentu dipenuhi. Kata Insya Allah artinya ungkapan untuk menyertai pernyataan akan berbuat sesuatu pada masa yang akan datang.
Makna kata Insya Allah adalah jika Allah berkenan atau Allah mengizinkan. Sebab masa depan yang ada di muka Bumi merupakan kekuasaan Allah. Manusia tidak berkuasa menentukan apa yang akan terjadi pada masa tersebut. Karena alasan itulah setiap umat Islam dianjurkan mengucapkan insya Allah saat berniat mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan masa depan, salah satunya dalam hal berjanji.
Makna insya Allah adalah ungkapan kata yang bersifat tidak pasti. Sebab, dalam hal ini Allah yang menentukan segala kegiatan atau apapun yang dilakukan manusia. Makna Insya Allah membuat manusia terus berikhtiar dan berharap pada kebaikan Allah.
Advertisement
Dalil tentang Insya Allah
Anjuran untuk mengucakan Insya Allah setiap mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan masa depan, salah satunya dalam hal berjanji dan berkomitmen. Anjuran ini tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi 23-24. Di dalamnya, tertulis bahwa merupakan hal yang tidak diperkenankan mengucapkan suatu hal yang akan dilakukan pada masa depan tanpa mengucapkan Insya Allah. Berikut bunyinya:
...dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “In sya' Allah” dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini”. (Al-Kahfi 18:23-24)
Selain itu, ada juga dalil hadis yang membahas mengenai penggunaan insya Allah setiap kali membuat janji atau komitmen dengan orang lain. Hadis tesebut didasari dari sabda Rasulullah SAW yang kemudian diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Berikut bunyi haditsnya:
“Sulaiman bin Dawud alaihimassalam berkata: “Sungguh aku akan berkeliling (menggilir) 100 istriku malam ini, sehingga tiap wanita akan melahirkan anak yang akan berjihad di jalan Allah.”
Malaikat mengucapkan kepada beliau: “Ucapkan Insya Allah.” Namun Nabi Sulaiman tidak mengucapkan dan lupa. Kemudian beliau berkeliling pada istri-istrinya. Hasilnya, tidak ada yang melahirkan anak kecuali satu orang wanita yang melahirkan setengah manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda: “Kalau Nabi Sulaiman mengucapkan Insyaallah, niscaya beliau tidak melanggar sumpahnya dan lebih diharapkan hajatnya terpenuhi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keutamaan Mengucapkan Insya Allah
Berikut ini terdapat beberapa keutamaan dalam mengucapkan ungkapan insya Allah, yaitu:
1. Bentuk tawakal
Melafadzkan Insya Allah dalam setiap ungkapan masa depan adalah salah satu bentuk pasrah dan tawakal seseorang hamba terhadap terlaksananya sesuatu yang telah dia tekadkan. Hal ini juga ditegaskan oleh Allah dalam Al Quran. Allah berfirman:
“...Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah...” (QS. Ali Imran: 159)
2. Bukti kekuatan aqidah
Lafaz Insya Allah merupakan bukti kekuatan aqidah seorang hamba yang selalu mengaitkan apa yang akan terjadi di masa depan dengan kehendak Allah. Kekuatan ini menyadarkan umat Islam bahwa setiap rencana dan keinginan harus tunduk kepada Allah SWT. Manusia hanya bisa merencanakan, dan Allah lah yang berkendak. Dengan begitu, manusia tidak bisa memastikan sebuah rencana pasti akan terjadi.
3. Membuat seseorang bersikap tawaduk
Melafadzkan insya Allah dalam setiap perbincangan sehari-hari yang berkaitan dengan masa depan menjadikan seseorang bersikap tawaduk. Sebab kaata Insya Allah membawa manusia pada kesadaran tauhid bahwa hanya Allah tempat bergantung pada segala sesuatu. Insya Allah artinya dapat dipahami bahwa manusia mempercayai adanya takdir Allah SWT. Di mana Allah SWT yang menentukan segala hal dalam muka Bumi. Namun kembali lagi, Allah masih memberikan kesempatan untuk mengubah takdirnya selama manusia berusaha dengan sungguh-sungguh, berdoa, dan berserah diri kepada-Nya.
Advertisement