Trakea adalah Bagian dari Sistem Pernapasan, Ketahui Struktur dan Fungsinya

Trakea adalah bagian penting dalam sistem pernapasan manusia yang memiliki banyak fungsi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2022, 17:58 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi bernapas
Ilustrasi bernapas (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas untuk mendapatkan oksigen dan melepaskan karbondioksida. Terdapat sebuah sistem dalam tubuh, yaitu sistem pernapasan yang mengatur pertukaran gas ini. Oksigen dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup, termasuk manusia agar sel-sel dapat berfungsi. Pada umumnya, sistem pernapasan manusia terdiri dari mulut, hidung, laring, trakea, bronkus dan cabang-cabangnya serta bronkiolus. Trakea juga disebut dengan batang tenggorokan.  

Dilansir dari Medical News Today, trakea adalah struktur berongga seperti tabung yang membentang dari laring ke bronkus, dua saluran yang menghubungkan trakea ke paru-paru. Panjang rata-rata trakea manusia adalah 11.18 cm. Terdapat selaput lendir yang mirip dengan rongga hidung melapisi bagian trakea. Sel-sel ini disebut dengan sel goblet. Fungsi trakea yang utama adalah untuk mengangkut udara ke dan dari paru-paru.

Tanpa adanya trakea kita mungkin tidak bisa bernapas. Dengan demikian, trakea adalah salah satu bagian penting dari sistem pernapasan manusia. Dalam proses pernapasan, fungsi dari trakea adalah menghangatkan dan melembabkan udara dan menangkap kotoran serta mikroba sebelum masuk ke paru-paru. Berikut liputan6.com rangkum tentang anatomi, fungsi dan penyakit yang berkaitan dengan trakea dari Very Well Health dan berbagai sumber, Kamis (12/1/22) :

Struktur atau Anatomi Trakea

ilustrasi paru-paru/credit pixabay/kalhh
ilustrasi paru-paru/credit pixabay/kalhh

Dilansir dari sebuah studi milik Jiyuan Tu et al., “The Human Respiratory System” tahun 2013, diameter penampang trakea adalah 1.3–2.5 cm pada pria dewasa manusia normal pada bidang koronal dan 1.3–2.7 pada bidang sagital. Sementara itu, untuk wanita diameternya sedikit lebih kecil, yaitu 1.0–2.1 cm dan 1.0–2.3 cm untuk diameter koronal dan sagital.

Trakea terhubung ke laring melalui cincin tulang rawan yang dikenal dengan tulang rawan krikoid. Ketika trakea turun ke dada, ini dikelilingi oleh 16-22 cincin tulang rawan yang berbentuk U untuk menahan batang tenggorokan tetap terbuka seperti perancah, memungkinkan aliran udara, mencegahnya kolaps, tetapi juga memberikan fleksibilitas untuk setiap gerakan leher. Dinding posterior trakea tidak ditutupi oleh tulang rawan dan terdiri dari jaringan ikat dan otot polos. Otot akan melentur dan mengembang saat dibutuhkan untuk mengubah diameter trakea.

Membran mukosa yang melapisi trakea adalah membran yang terdiri dari sel epitel, sel goblet yang mengeluarkan lendir dan tonjolan menyerupai rambut yang disebut dengan silia. Silia ini membantu mendorong lendir yang mengandung kotoran atau patogen keluar dari trakea, lalu seseorang kemudian menelan atau memuntahkan lendir. Di dalam membran ini terdapat kelenjar submukosa sebagai pendamping sel goblet dengan mengeluarkan molekul air dan musin (lendir yang menyerupai gel) ke lapisan trakea. Kemudian, submukosanya mengandung tulang rawan, otot polos, dan kelenjar seromukosa.

 

Struktur atau Anatomi Trakea

Melancarkan Pernapasan
Ilustrasi Pernapasan Credit: pexels.com/Gilbert

Trakea juga dilalui oleh jaringan pembuluh darah dan pembuluh limfatik. Pembuluh darah ini bekerja untuk menyediakan jaringan dengan oksigen dan nutrisi serta mengatur pertukaran panas di dalam saluran pernapasan. Sementara itu, pembuluh limfatik membantu menghilangkan mikroba menular pada permukaan dinding trakea sehingga dapat dinetralkan oleh sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari Medical News Today, di dekat trakea terdapat sepotong kecil tulang rawan di laring yang secara otomatis akan menutup pembukaan trakea agar makanan dan minuman tidak masuk ke dalamnya ketika seseorang makan atau minum. Jika makanan atau minuman masuk ke dalam trakea, kamu biasanya akan mengalami batuk.

Jiyuan Tu dkk juga menyebut trakea adalah bagian dari pohon trakeobronkial atau the tracheobronchial tree. Pohon trakeobronkial merupakan struktur dari trakea, bronkus, dan bronkus yang membentuk bagian atas saluran udara paru-paru. Ini disebut sebagai pohon karena trakea terbagi menjadi bronkus utama kanan dan kiri, yang selanjutnya bercabang atau bercabang menjadi saluran udara yang lebih kecil secara progresif.

 

Fungsi Trakea

bernapas rileks
ilustrasi relaksasi/Photo by Rowan Chestnut on Unsplash

Trakea adalah salah satu bagian penting bagi manusia. Berikut berbagai fungsi trakea :

1. Jalan Udara dalam Sistem Pernapasan

Terdapat dua sistem pernapasan pada manusia. Pertama adalah sistem respirasi atas. Ini terdiri dari bagian luar rongga dada, termasuk hidung, rongga hidung, faring, laring dan trakea bagian atas. Sementara itu, sistem respirasi bawah terdiri dari bagian dalam rongga dada, yaitu trakea bawah dan paru-paru, termasuk pembuluh bronchial dan alveoli. Trakea adalah bagian yang bertugas untuk mengangkut udara ke dan dari paru-paru.

2. Mengendalikan Suhu Udara yang Masuk

Trakea adalah bagian sistem pernapasan yang kemudian juga bertugas menjaga suhu udara yang masuk. Ketika udara mengalir ke trakea selama inhalasi, udara dihangatkan dan dilembabkan sebelum memasuki paru-paru.Ini berarti trakea membantu mengatur suhu udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Pada hari yang dingin, trakea juga menghangatkan dan memberikan kelembapan pada udara sebelum mencapai paru-paru. Sedangkan pada hari-hari yang panas, trakea akan membantu mendinginkan udara melalui penguapan.

Fungsi Trakea

Meredakan Batuk
Ilustrasi Batuk Credit: pexels.com/Demi

3. Menyaring Benda Asing dan Patogen

Tidak hanya mengangkut udara, trake adalah bagian tubuh yang membantu bertahan dan melawan tubuh dari penyakit. Lapisan lendir tipis di dinding trakea akan membantu memperangkap mikroorganisme seperti virus dan bakteri berbahaya sebelum masuk ke paru-paru. Ini kemudian akan dipindahkan ke atas menuju mulut oleh silia, di mana mereka bisa dibatukkan atau ditelan.

4. Meghasilkan Batuk untuk Mengeluarkan Benda Asing

Trakea adalah bagian yang juga menjadi penyebab ketika batuk. Bagian tulang rawan yang berbentuk U yang melapisi trakea bersifat fleksibel, dapat menutup dan membuka ketika otot trakealis di bagian belakang cincin berkontraksi dan rileks. Kontraksi halus trakea yang terjadi tanpa disengaja ini merupakan bagian dari pernapasan normal. Jika terdapat benda, cairan atau iritan lainnya (seperti asap) masuk ke dalam trakea, otot kemudian akan berkontraksi dengan keras dan menyebabkan batuk untuk mengeluarkan zat tersebut. Kontraksi ini juga bisa disengaja, seperti batuk terkontrol yang digunakan untuk membersihkan saluran udara pada orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau fibrosis kistik.

Gangguan Kesehatan pada Trakea

Memicu Penyakit Kanker
Ilustrasi Penyakit Kanker Credit: pexels,com/Tom

Ketika kondisi trakea tidak baik, maka trakea tidak dapat berfungsi sebagai mestinya dan tentu saja ini menjadi masalah, terutama berkaitan dengan pernapasan. Berikut beberapa kondisi medis trakea yang mungkin terjadi dilansir dari Cleveland Clinic :

1. Kanker trakea yang terjadi di tenggorokan, menyebabkan trakea menyempit dan kesulitan bernapas.

2. Obstruksi trakea atau kondisi penyumbatan di saluran napas bagian atas, termasuk trakea, laring dan/ atau faring.

3. Stenosis trakea, merupakan penyempitan saluran napas yang membatasi pernapasan.

4. Trakeitis, merupakan peradangan pada trakea, biasanya terjadi karena pilek atau infeksi lain yang mengakibatkan batuk.

5. Fistula trakeoesofageal, merupakan sambungan atau lubang yang tidak teratir pada satu sisi atau lebih tempat antara kerongkongan dan trakea.

6. Tracheomalacia, kondisi ketika trakea runtuh dengan sendirinya yang biasanya terjadi pada bayi baru lahir.

 

Reporter magang : Friska Nur Cahyani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya