Namimah Adalah Adu Domba, Pahami Dalil, Bahaya dan Cara Menghindari

Namimah adalah salah satu penyakit dalam masyarakat.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 05 Jan 2023, 14:20 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 14:20 WIB
Namimah Adalah berbohong
Namimah Adalah berbohong. (Photo by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Namimah adalah istilah dalam Islam yang digunakan dalam untuk menggambarkan perilaku adu domba. Sehingga namimah adalah menyampaikan cerita yang tidak benar, tidak baik dan tidak disenangi untuk menimbulkan kerusakan, kebencian hingga permusuhan diantara dua orang atau lebih.

Namimah adalah salah satu penyakit dalam masyarakat, yang digunakan untuk memutus tali persaudaraan. Tidak terbatas pada lingkup keluarga dan pertemanan, namimah juga bisa berarti saat anda mengetahui rahasia seseorang dan mempublikasikan rahasia tersebut untuk menjatuhkan orang tersebut.

Namimah adalah perilaku yang dapat membahayakan banyak orang, tidak hanya pada korbannya namun juga bisa membahayakan orang-orang disekitar korban secara luas. Sehingga penting untuk menghindarkan diri dari segala bentuk namimah atau adu domba yang ada di masyarakat.

Lantas bagaimana cara menghindari namimah? Lebih lengkapnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian namimah, dalil-dalil, bahaya dan cara menghindari, Kamis (5/1/2023).

Namimah Adalah

Namimah Adalah
ilustrasi bohong

Namimah merupakan kata dalam bahasa Arab yang memiliki artinya menceritakan keburukan seseorang kepada orang lain dengan maksud agar pendengarnya mencelakakan orang yang dijelekkan dan hal ini membuat orang yang mengucapkan keburukan tersebut menjadi bahagia dan puas. 

Sehingga namimah mengacu pada tindakan menyampaikan informasi percakapan dengan satu orang ke orang lain dengan maksud agar timbul kerusakan, kebencian, dan permusuhan di antara keduanya. Ini adalah penyakit yang merajalela di masyarakat kita.

Padahal belum tentu yang dikatakan itu benar, dan yang terpenting orang yang menyebarkan kata-kata buruk itu berniat mencelakakan orang lain. Namimah bahkan lebih buruk dari gheebat (gunjingan) karena di gheebat berkali-kali tidak ada niat khusus untuk menyakiti. 

Namimah adalah kombinasi dari dua dosa, yaitu mengatakan hal-hal buruk tentang manusia lain dan memiliki keinginan dan niat yang merugikan orang lain, itulah sebabnya Namimah adalah dosa besar yang harus dihindari.

Ada perintah tegas terhadap Namimah dalam Quran Surat Al-Qalam ayat 10-11.

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍ

Wa lā tuṭi' kulla ḥallāfim mahīn

Artinya: Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina

 

هَمَّازٍ مَّشَّآءٍۭ بِنَمِيمٍ

Hammāzim masysyā`im binamīm

Artinya: Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah,

 

Selain itu,

Rasulullah (SAW) juga bersabda, “ Qata'at ( kata lain untuk orang yang mengatakan hal-hal buruk tentang orang dengan niat untuk menyakiti mereka) tidak akan masuk Jannah (surga)". Diadaptasi dari ceramah "Gheebat - Sebuah dosa besar" (Mufti Muhammad Taqi Usmani)

Dalil-Dalil Tentang Namimah

Merupakan salah satu dosa besar yang harus dihindari oleh semua umat beriman, bahaya namimah telah banyak disampaikan dalam Al-Quran dan Hadist. Berikut beberapa dalil-dalil tentang namimah.

1. Al Hujurat ayat 6 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Q. S. Al-Hujurat : 6).

 

2. Al Qalam ayat 10-12

ﻭَﻟَﺎ ﺗُﻄِﻊْ ﻛُﻞَّ ﺣَﻠَّﺎﻑٍ ﻣَﻬِﻴﻦٍ ‏( 10 ‏) ﻫَﻤَّﺎﺯٍ ﻣَﺸَّﺎﺀٍ ﺑِﻨَﻤِﻴﻢٍ ‏( 11 ‏) ﻣَﻨَّﺎﻉٍ ﻟِﻠْﺨَﻴْﺮِ ﻣُﻌْﺘَﺪٍ ﺃَﺛِﻴﻢٍ ‏( 12 )

Artinya : Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa. (QS Al Qalam:10-12).

 

3. Hadist HR. Muslim no. 105

Namimah adalah suatu dosa besar yang menyebabkan seseorang masuk ke dalam neraka. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ نَمَّامٌ

Artinya : Tidak masuk surga pelaku namimah (HR. Muslim no. 105)

 

4. Hadist HR Muslim no 6802

Namimah menurut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah

ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺃَﻻَ ﺃُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻌَﻀْﻪُ ﻫِﻰَ ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺎﻟَﺔُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ».

Artinya : Dari Abdullah bin Mas’ud, sesungguhnya Muhammad berkata, “Maukah aku beritahukan kepada kalian apa itu al adhhu ? Itulah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia” (HR Muslim no 6802)

 

5. Syarh Nawawi Shahih Muslim 1/214

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa namimah bertujuan merusak hubungan manusia. Beliau berkata,

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀ : ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔ ﻧَﻘْﻞ ﻛَﻠَﺎﻡِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ ﻋَﻠَﻰ ﺟِﻬَﺔِ ﺍﻟْﺈِﻓْﺴَﺎﺩِ ﺑَﻴْﻨﻬﻢْ .

Artinya : Para ulama menjelaskan namimah adalah menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara mereka. (Syarah Nawawi Shahih Muslim 1/214)

Bahaya Namimah Atau Adu Domba

Adu domba atau namimah adalah tindakan menyebarkan suatu berita yang didalamnya berisi kebohongan, yang berita tersebut digunakan untuk membuat kerusakan, kebencian hingga perpecahan pada dua individu atau kelompok masyarakat.

Perbuatan namimah adalah perbuatan yang tercela dan sangat berdosa, karena dapat menimbulkan banyak kerusakan dan bahaya bagi banyak orang. Berikut ini adalah bahaya-bahaya namimah atau adu domba dalam Islam :

1. Pelaku namimah atau adu domba bisa menyebabkan orang tersebut disiksa di akhirat kelak. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati salah satu sudut kota Madinah atau Makkah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang diazab di kubur. rasulullah bersabda,

يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، بَلَى، كَانَ أَحَدُهُمَا لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

“Mereka berdua disiksa. Mereka menganggap bahwa itu bukan perkara besar, namun sesungguhnya itu perkara besar. Orang yang pertama disiksa karena tidak menutupi diri ketika kencing. Adapun orang yang kedua disiksa karena suka mengadu domba (namimah).” (HR. Bukhari no. 216 dan Muslim no. 292).

2. Pelaku adu domba atau orang yang suka melakukan namimah akan masuk neraka.

3. Menyebabkan perpecahan atau pertikaian antar sesama saudara baik individu maupun dalam kelompok masyarakat.

4. Ketentraman dan kedamaian akan terganggu, dan menyebabkan kerusuhan, perkelahian hingga peperangan. Yang mana selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan orang-orang sekitar.

Cara Menghindari Namimah

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh umat muslim untuk mencegah dan menghindari namimah. Mulai dari membentengi diri dengan bertakwa kepada Allah SWT hingga jeli dan waspada dalam menerima segala macam informasi yang belum jelas kebenarannya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari namimah : 

1. Bertakwa kepada Allah SWT. Dengan bertakwa maka Allah SWT akan selalu menjaga lidah kita karena Allah SWT selalu mengawasi segala tingkah laku dan perbuatan kita didunia.

2. Menjauhi berita yang isinya tidak jelas kebenarannya, seperti gosip dan berita-berita lainnya yang provokatif.

3. Menghindari dan menjauhi orang-orang yang suka melakukan adu domba atau namimah.

4. Tidak mudah percaya saat mendengar kabar atau berita yang datang tanpa bukti yang jelas dan nyata. 

5. Melakukan pengecekan ulang dari kebenaran setiap berita atau kabar yang kita dengar. Dengan mengecek kebenaran maka kita akan mengetahui mana yang salah dan benar, selain itu kita juga menjadi tidak mudah terpengaruh jika berita yang disampaikan tidak benar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya