Pesimis Adalah Orang yang Mudah Putus Harapan, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Pesimis adalah sikap yang ditunjukkan dengan hidup yang tidak bergairah karena tidak mempunyai harapan yang baik.

oleh Husnul Abdi diperbarui 07 Jan 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi lelah (unsplash)
Ilustrasi pesimis (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Pesimis adalah sikap yang tentunya harus dihindari setiap orang. Pasalnya, sikap ini bisa membuat kamu sulit untuk berkembang dan tidak produktif. Sikap ini biasanya ditunjukkan dengan kekhawatiran terhadap kekalahan, takut rugi, takut celaka, dan lain sebagainya.

Pesimis adalah lawan dari optimis. Saat seseorang yang optimis selalu bersemangat dalam bekerja, orang-orang yang pesimis malah bermalas-malasan, bahkan tidak jarang orang dengan sikap ini tidak melakukan apa-apa dalam pekerjaannya.

Pesimis adalah sikap yang ditunjukkan dengan hidup yang tidak bergairah karena tidak mempunyai harapan yang baik. Orang-orang yang memiliki sikap pesimis kerap kali atau mudah putus asa dan memiliki harapan yang tipis.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (7/1/2023) tentang pesimis.

Mengenal Pesimis

Ilustrasi lelah, capek, letih, burnout
Ilustrasi lelah, capek, letih, burnout. (Photo by Hernan Sanchez on Unsplash)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pesimis adalah orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dan sebagainya). Pesimis adalah orang yang mudah putus harapan atau harapannya tipis. Seseorang yang pesimis adalah orang yang berpikir bahwa suatu hal buruk lebih mungkin terjadi, atau menekankan bagian buruk dari situasi tertentu.

Pesimis adalah kecenderungan untuk hanya memperkirakan hasil yang buruk. Orang-orang yang pesimis cenderung bersikap muram, tanpa kegembiraan, dan tidak punya harapan. Seseorang dengan sikap pesimis cenderung menyalahkan diri sendiri atas sebuah masalah dan memiliki pikiran bahwa masalah ini akan bertahan selamanya dan memengaruhi kehidupannya.

Sementara itu, paham orang-orang yang kerap pesimis disebut juga dengan pesimisme. Pesimisme adalah paham yang beranggapan atau memandang segala sesuatu dari sudut buruknya saja. Pesimisme kerap kali dianggap sebagai seseorang yang memiliki pandangan hidup yang lebih negatif. Sebagian orang juga menganggap istilah ini sama dengan realistis terhadap kehidupan.

Orang yang pesimis adalah seseorang yang selalu beranggapan bahwa hasil dari apa yang dilakukannya tidak akan menyenangkan dan curiga bila sesuatu tampak berjalan dengan baik. Pesimis adalah sikap yang yang cenderung berpikir bahwa hal-hal buruk terjadi dan cenderung melihat sisi negatifnya, sedangkan orang optimis berpikir hal-hal baik akan terjadi.

Ciri-Ciri Orang yang Pesimis

Ciri-ciri orang yang pesimis tentunya perlu kamu kenali. Ciri-ciri orang yang pesimis adalah sebagai berikut:

- Selalu merasa khawatir secara berlebihan

- Terlalu fokus pada kekurangan diri

- Tidak memiliki semangat juang

- Selalu menganggap sesuatu tidak akan berhasil

- Tidak terkejut saat terjadi kesalahan

- Berpikiran bahwa hasil baik hanya didapatkan karena keberuntungan

- Sulit memaafkan orang lain

- Merasa kesal dengan optimisme yang ditunjukkan oleh orang lain

Pesimis adalah Lawan dari Optimis

Putus Asa
Ilustrasi Putus Asa Credit: pexels.com/Rafael

Lawan dari sikap pesimis adalah optimis. Optimis adalah sikap berpikir positif yang ditunjukkan seseorang saat menghadapi berbagai macam aspek kehidupan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal. Sementara itu, optimisme adalah paham (keyakinan) atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan atau sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal

Optimis adalah sikap yang harus dimiliki dan dibiasakan setiap orang. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang bersikap optimis cenderung memiliki umur yang lebih panjang. Orang yang memiliki sikap optimis adalah orang yang memiliki pikiran akan masa depan yang baik dan sudut pandang yang positif dalam melihat suatu perkara.

Contoh pesimis adalah, seorang yang pesimis memandang hujan sebagai sesuatu yang merusak rencananya sehingga dia merasa sedih dan kecewa. Sementara itu, seorang yang optimis akan melihat hujan yang sama dan berpikir bahwa air akan memberikan manfaat bagi kehidupan, selain itu setelah hujan reda biasanya akan datang pelangi yang indah.

Cara Mengatasi Sikap Pesimis

Ilustrasi lelah hati dan pikiran
Ilustrasi lelah hati dan pikiran. (Photo by Unsplash)

Cara mengatasi sikap pesimis tentunya perlu kamu renungkan. Pasalnya sikap ini dapat membuat seseorang terlalu berhati-hati dan berupaya mencegah hal yang dikhawatirkan terjadi. Mengutip KlikDokter, cara mengatasi sikap pesimis adalah sebagai berikut:

Mencari Lingkungan yang Optimis

Cara mengatasi sikap pesimis yang pertama yaitu dengan mencari lingkungan yang dipenuhi orang-orang optimis. Bertukar pikiran dengan orang yang optimis akan membantumu mendapatkan kesempatan yang sebelumnya hilang, dengan memikirkan kembali ide atau peluang untuk mengurangi rasa pesimis yang berlebihan.

Fokus pada Pikiran Positif

Fokus pada pikiran positif juga sangat penting dalam menghindari sikap pesimis. Kamu harus segera mengalihkan pikiran negatif, dan membuatnya netral atau menjadi pikiran positif. Terima emosi yang sedang kamu rasakan dan tetap berikan ruang untuk perasaan bahagia atau senang.

Mengubah Perspektif

Mengubah perspektif dalam memandang hidup tentunya juga sangat penting. Berpikir bahwa kamu tidak mungkin mendapatkan suatu pekerjaan atau menganggap tidak ada yang mengerti dirimu merupakan pemikiran pesimis yang harus segera diubah.

Buat Daftar Kelebihan dan Kekurangan

Membuat daftar kelebihan dan kekurangan juga bisa kamu lakukan sebagai cara mengatasi pesimis. Buatlah daftar kelebihan dan kekurangan tentang sebuah situasi dan kondisi. Jika memungkinkan, coba temukan setidaknya satu kelebihan dari sebuah kekurangan. Hal ini bisa membantumu menemukan perspektif yang seimbang dalam berbagai situasi.

Belajar dari Pengalaman

Cara mengatasi sikap pesimis berikutnya adalah dengan belajar dari pengalaman. Kamu bisa belajar dari pengalaman di masa lalu, di mana pikiran burukmu ternyata tidak menjadi kenyataan. Jika ternyata lebih banyak mengalami hal yang baik, maka kamu bisa mulai percaya diri dan berpikir lebih optimis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya