Liputan6.com, Jakarta Debat adalah argumen verbal yang dilakukan dalam kerangka kerja yang ditetapkan, di mana perdebatan biasa kerap terjadi di lingkungan politik dan pendidikan. Umumnya orang bisa tidak setuju dengan pandangan yang berlawanan dalam pengaturan terstruktur, yang memberi semua peserta kesempatan untuk menyajikan dan mempertahankan argumen untuk mencapai kesimpulan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam debat adalah metode logika, dengan cara berfikir yang masuk akal melalui sebuah data dan fakta.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam debat adalah metode logika, melalui sebuah data dan fakta. Terdapat banyak format berbeda yang memungkinkan untuk sebuah debat, tetapi debat juga memiliki banyak fitur yang sama. Topik debat bisa apa saja, namun sebagian besar debat dengan khalayak publik, berpusat pada isu kontroversial yang menarik bagi khalayak.Â
Beberapa debat memiliki partisipasi penonton, dengan sejumlah pertanyaan yang akan diajukan. Debat mungkin melibatkan satu peserta melawan yang lain, atau mungkin dalam format tim. Format debat dasar biasanya sangat bervariasi, mulai dari waktu pidato, urutan pidato dan bagaimana argumen disajikan. Berikut ini salah satu metode yang dapat digunakan dalam debat adalah metode logika, yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/1/2023).
Tujuan dan Ciri-Ciri Debat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal yang dilakukan dengan saling memberi alasan, untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Dalam proses debat, para pihak memiliki tujuan untuk melatih dan mematahkan pendapat dari orang lain atau lawan debat. Debat juga membantu Anda dalam melatih diri untuk bersikap kritis terhadap semua materi yang diperdebatkan. Melalui debat akan meningkatkan kemampuan dalam merespon atau menghadapai suatu masalah. Anda juga bisa memantapkan pemahaman tentang konsep dari materi yang diperdebatkan.
Berikut ini ciri-ciri dan tujuan dari debat yang perlu Anda ketahui:
Ciri-ciri debatÂ
- Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya suatu debat, yang biasanya disebut sebagai moderator.
- Dalam debat hanya memiliki dua sudut pandang yaitu pro dan kontra.
- Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi agar mendapatkan kemenangan dari salah satu pihak.
- Dalam debat terdapt proses agar dapat saling mempertahankan argumentasi, antara kedua belah pihak yang sedang melakukan perdebatan
- Dalam debat umumnya ada kegiatan tanya jawab, antara pihak yang sedang berdebat dengan dipimpin oleh seorang moderator.
- Kesimpulan atau hasil akhir dari jalannya suatu debat didapatkan dengan menggunakan cara voting atau dari hasil keputusan para juri debat.
Â
Advertisement
Jenis-Jenis Debat
- Debat formal
Debat formal adalah salah satu jenis debat yang juga dikenal dengan sebutan debat konvensional atau debat pendidikan. Debat formal tentu memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara, dalam menyampaikan kepada audiens tentang beberapa argumen yang dapat menunjang usulan. Argumen yang disampaikan umumnya harus masuk akal, jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.
- Cross-examination debating
Cross-examination debating atau debat pemeriksaan ulangan, adalah jenis yang biasanya dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan, yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam debat ini, akan diajukan beberapa pertanyaan yang saling memiliki hubungan, sehingga menyebabkan individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung posisi yang ingin ditegakkan oleh pihak yang memberi pertanyaan.
- Assembly or parlementary debating
Assembly or parlementary debating atau debat parlementer, memiliki fungsi dalam memberikan maupun menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu. Di dalam debat parlementer, maka seluruh anggota debat berhak mengajukan pendapat dan gagasannya. Mendukung atau menentang usul yang telah disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat dengan disertai alasan yang kuat.
Â
Unsur-Unsur Debat
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam debat adalah metode logika, di mana terdapat beberapa unsur-unsur diantaranya:
a. Moderator
Moderator masuk dalam salah satu unsur-unsur debat, yang memiliki peran penting penting berjalannya kegiatan debat. Moderator dalam debat merupakan orang yang memimpin, serta membantu jalannya perdebatan, mulai dari membacakan tata tertib debat, mengajukan pertanyaan serta menengahi adu pendapat peserta debat.
b. Peserta Debat
Peserta debat juga masuk dalam kategori unsur-unsur debat, di mana dalam beberapa kesempatan peserta debat berhak menentukan keputusan akhir bersama juri debat lewat proses voting atau pemungutan suara.
c. Mosi
Dalam debat sangat penting ada unsur mosi yang akan diperdebatkan, di mana mosi adalah hal atau topik yang diperdebatkan oleh para peserta debat. Mosi sangat penting dalam sebuah debat, karena terdapat pihak yang pro dan pihak yang kontra.
Â
d. Tim Netral
Unsur-unsur debat berikutnya adalah tim netral, di mana dalam tim ini ada pihak yang berperan sebagai penengah. Tim netral merupakan tim yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak, dengan kata lain bersikap netral.
e. Tim Afirmatif
Unsur debat selanjutnya adalah tim afirmatif atau pihak pro. Tim afirmatif merupakan salah satu tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi). Dengan kata lain tim yang pro terhadap tema yang dibahas. Pihak pro ini akan menjelaskan mengenai uraian dan alasan setuju terhadap mosi yang dibahas.
f. Tim Negatif
Tim negatif biasanya disebut dengan oposisi, atau pihak kontra yang merupakan lawan dari tim positif tadi. Tim negatif merupakan tim yang tidak setuju atau menentang mosi. Tim negatif disebut juga oposisi atau pihak kontra, yang akan memberikan sanggahan terhadap pernyataan dari pihak afirmatif.
g. Penulis
Unsur-unsur debat yang terakhir adalah penulis, di mana dalam debat terdapat penulis, yaitu orang yang bertugas mencatat dan menulis kesimpulan debat tersebut.
Â
Advertisement
Teknik Debat dengan Konteks Profesional
- Berkomitmen pada satu klaim
Perdebatan di tempat kerja cenderung membahas banyak masalah, namun pertimbangkan untuk berkomitmen pada satu klaim. Dengan mendedikasikan energi dan penelitian Anda pada satu klaim, Anda dapat membangun argumen yang paling efektif dan mempertahankan perhatian audiens. Tujuannya adalah agar klien melihat nilai dalam layanan yang sedang dibentuk, dan menyewa perusahaan atau organisasi untuk bekerja sama.
- Antisipasi klaim yang berlawanan
Saat Anda mempersiapkan debat, selalu pertimbangkan untuk mengantisipasi klaim yang berlawanan. Meneliti perspektif yang berbeda, dapat membantu Anda melawan argumen lawan. Hal ini juga dapat membantu Anda untuk memahami di mana Anda dan lawan setuju. Ketidaksepakatan adalah cara terbaik untuk mencapai tujuan, di mana mengarahkan Anda dan lawan untuk mengadvokasi kebijakan yang berbeda.
- Atasi kekurangan argumen
Jika lawan Anda cukup siap untuk debat, mereka mungkin siap melawan titik lemah argumen Anda. Cobalah bersikap proaktif dengan mengakui kekurangan tersebut, dan memberikan solusi yang tepat. Tindakan ini menunjukkan bahwa Anda mendukung klaim, bahkan setelah mempertimbangkan kelemahannya.Â
- Jawab pertanyaan secara langsung
Lawan debat mungkin mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami perspektif Anda, atau mengatasi kelemahan klaim Anda. Dengan menjawab pertanyaan secara langsung, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa Anda mendengarkan lawan bicara dan peduli untuk memberikan tanggapan yang relevan. Cobalah untuk memahami pertanyaannya dan mintalah klarifikasi jika Anda tidak yakin apa maksud lawan bicara.Â
- Pilih nada yang tepat
Nada yang tepat untuk argumen sangat bergantung pada topiknya. Jika Anda mendiskusikan sesuatu yang serius, seperti diskriminasi di tempat kerja, pertimbangkan untuk menggunakan nada yang lebih formal. Untuk topik yang kurang serius, Anda bisa menggunakan nada informal.Â
- Menyampaikan kesimpulan yang kuat
Saat debat berakhir, pertimbangkan untuk menyampaikan kesimpulan yang efektif. Ringkasan akan membantu audiens untuk memahami poin utama Anda, dan mengingat apa yang sedang didiskusikan. Anda dapat memulai dengan meringkas bukti secara singkat, namun jangan lupa untuk menyertakan bantahan singkat terhadap klaim utama lawan. Cobalah untuk memasukkan pernyataan singkat yang merangkum argumen utama Anda dan diakhiri dengan ajakan untuk bertindak.Â