Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar dari pasti pernah berada pada situasi di mana kita harus membuat pilihan yang sulit. Tentu saja kita bisa memilih secara asal, apalagi jika pilihan itu terkait dengan jodoh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membaca doa shalat istikharah jodoh agar diberi petunjuk oleh Allah SWT, tentang siapa sosok yang pantas untuk menjadi pendamping hidup kita.
Selain dapat membantu kita untuk memilih, meminta petunjuk Allah SWT dengan membaca doa shalat istikharah jodoh juga akan dapat membuat kita semakin yakin untuk menjalin hubungan yang lebih serius ke depannya. Sebab, hanya Allah SWT saja yang merupakan Dzat Yang Maha Tahu. Sehingga untuk urusan jodoh ini, Allah SWT sajalah yang tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan.
Advertisement
Namun sebelum membaca doa shalat istikharah jodoh, penting bagi kita untuk memahami betul-betul tata cara melaksanakan shalat istikharah. Meski secara umum cara melaksanakan shalat istikharah sama saja dengan shalat fardu dan shalat sunnah lainnya, namun ada sedikit perbedaan di dalamnya.
Advertisement
Lalu bagaimana tata cara shalat istikharah dan bacaan doa shalat istikharah jodoh? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (11/3/2023).
Shalat Istikharah
Sebelum membahas lebih dalam mengenai doa shalat istikharah jodoh, penting bagi kita untuk memahami apa itu shalat istikharah dan tata caranya. Secara bahasa, istikharah berasal dari kata "khair" (baik) atau "khiyarah" wazan (timbangan). Secara istilah, istikharah adalah usaha untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik dengan cara memohon petunjuk kepada Allah lewat shalat.
Seperti yang telah sedikit dibahas sebelumnya, secara umum tata cara shalat istikharah sama dengan shalat fardu dan shalat sunnah lainnya. Hanya saja, ada sedikit perbedaan dalam hal niat dan doa yang dibaca.
Melaksanakan shalat istikharah juga telah dianjurkan Nabi Muhammad SAW, ketika seseorang menghadapi suatu perkara yang membingungkan. Dengan kata lain, shalat istikharah bisa dilakukan kapan saja setiap kita menghadapi perkara, di mana kita sulit mengambil keputusan maupun pilihan.
Hanya saja, shalat istikharah lebih sering dilakukan ketika seseorang menghadapi perkara jodoh. Sebab, jodoh akan memengaruhi kehidupan seseorang di masa depan.
Dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara atau urusan yang kami hadapai, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Quran.
Adapun jumlah rakaat sesuai tata cara sholat Istikharah jodoh terbaik yang disunnahkan adalah dua rakaat. Sedangkan waktu yang mustajab untuk melaksanakannya adalah di sepertiga malam terakhir dan setelah sholat fardu.
Adanya penjelasan waktu mustajab membaca bacaan doa sholat Istikharah jodoh terbaik ini ditegaskan dalam hadis riwayat Tirmidzi sebagai berikut:
"Suatu hari ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, doa manakah yang paling didengar oleh Allah?' Rasulullah pun bersabda, 'Pada tengah malam dan sesudah shalat fardu." (HR. At-Tirmidzi)
Advertisement
Tata Cara Shalat Istikharah
Sepertinya halnya shalat lainnya, untuk melaksanakan shalat istikharah kita harus dalam keadaan suci. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan shalat istikharah, kita harus berwudhu terlebih dahulu, atau jika tidak ada air yang cukup, kita bisa tayamum.
Setelah itu, kita bisa memulai shalat istikharah untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT, dengan berniat terlebih dahulu.
Bacaan niat shalat istikharah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَ
Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Setelah berniat shalat istikharah, dilanjutkan dengan gerakan shalat selanjutnya, yakni sebagai berikut:
1. Takbiratul ihram
2. Membaca surat Al Fatihah
3. Membaca surat dari alquran
4. Ruku’ dengan tuma’ninah
5. I’tidal dengan tuma’ninah
6. Sujud dengan tuma’ninah
7. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
8. Sujud kedua dengan tuma’ninah
9. Berdiri lagi melanjutkan rakaat kedua
10. Dilanjutkan dengar gerakan shalat yang sama seperti di rakaat pertama.
11. Duduk tahiyat akhir dengan tumaninah
12. Membaca tahiyat akhir.
13. Salam
Untuk bacaannya, sebagaimana dijelaskan Imam al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumiddin, pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun; sementara pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas.
Doa Shalat Istikharah
Setelah salam, dilanjutkan dengan membaca doa shalat istikharah, sebelum membaca doa shalat istikharah jodoh. Adapun bacaan doa istikharah adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ
وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى
Alloohumma innii astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudrotik, wa as-aluka min fadhlikal adhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘alaamul ghuyuub.
Alloohumma in kunta ta’lamu anna haadzal amro khoirun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii faqdurhu lii wayassirhu lii tsumma baariklii fiih.
Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii washrifnii ‘anhu waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardlinii.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuasaan-Mu (untuk menyelesaikan urusanku) dengan kodrat-Mu, dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.
Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku rida menerimanya.
Advertisement
Doa Shalat Istikharah Jodoh
Setelah selesai membaca doa tersebut, dilanjutkan dengan membaca doa tentang apa yang kita ingin minta kepada Allah SWT. Jika kita ingin meminta petunjuk soal jodoh, maka kita harus membaca doa istikharah jodoh. Adapun bacaan shalat istikharah jodoh yakni sebagai berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.”