Biodiesel adalah Bahan Bakar dari Sumber Terbarukan, Berikut Kelebihan dan Kekurangannya

Biodiesel adalah adalah bahan bakar yang menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah daripada bahan bakar diesel konvensional saat dibakar.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 24 Mar 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi biofuel atau bahan bakar hayati
Biodiesel adalah adalah bahan bakar yang menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah daripada bahan bakar diesel konvensional saat dibakar. Kredit: Chokniti Khongchum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan partikel-partikel kecil yang mencemari udara. Bahan bakar ini dihasilkan dari sumber-sumber alami seperti minyak nabati atau lemak hewan, yang dapat diperbarui dan tidak terbatas seperti sumber daya bahan bakar fosil.

Biodiesel adalah adalah bahan bakar yang menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah daripada bahan bakar diesel konvensional saat dibakar. Bahan bakar ini menghasilkan kurang dari 50% karbon dioksida yang dihasilkan oleh bahan bakar diesel konvensional, dan emisi gas buangnya memiliki kandungan sulfur yang jauh lebih rendah. Selain itu, biodiesel juga menghasilkan emisi partikel yang lebih sedikit dan tidak mengandung senyawa-senyawa beracun seperti bahan bakar diesel konvensional.

Selain manfaat lingkungan, biodiesel adalah bahan bakar yangmembantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui. Dalam jangka panjang, penggunaan biodiesel dapat membantu negara-negara untuk mengurangi impor bahan bakar fosil dan meningkatkan kemandirian energi. Berikut ulasan Liputan6.com tentang biodiesel adalah bahan bakar alternatif terbarukan yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (24/3/2023).

Pengertian Biodiesel

Ilustrasi bahan bakar diesel. (AP)
Biodiesel dibuat dengan proses yang disebut transesterifikasi, di mana minyak nabati atau lemak hewan dicampur dengan bahan kimia tertentu seperti metanol atau etanol, dan kemudian dipanaskan dan dicampur untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol (AP)

Biodiesel adalah jenis bahan bakar alternatif yang terbuat dari sumber-sumber alami seperti minyak nabati atau lemak hewan. Bahan bakar ini memiliki sifat-sifat yang mirip dengan bahan bakar diesel konvensional yang digunakan dalam mesin diesel, namun dengan beberapa keuntungan tambahan.

Biodiesel dibuat dengan proses yang disebut transesterifikasi, di mana minyak nabati atau lemak hewan dicampur dengan bahan kimia tertentu seperti metanol atau etanol, dan kemudian dipanaskan dan dicampur untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol. Biodiesel yang dihasilkan dari proses ini dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar untuk mesin diesel, atau dicampur dengan bahan bakar diesel konvensional untuk menghasilkan campuran biodiesel-diesel yang lebih umum digunakan.

Biodiesel adalah alternatif bahan bakar yang menjanjikan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil konvensional. Namun, penggunaannya harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan diproduksi dengan cara yang bertanggung jawab untuk meminimalkan dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Kelebihan Biodiesel

Ilustrasi bahan bakar habis
IKeuntungan utama dari biodiesel adalah bahwa bahan bakar ini dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar diesel konvensional. (carkeys.co.uk)

Keuntungan utama dari biodiesel adalah bahwa bahan bakar ini dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar diesel konvensional. Berikut beberapa kelebihan biodiesel dibandingkan dengan bahan bakar konvensional lainnya.

1. Ramah Lingkungan

Biodiesel dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan partikel-partikel kecil yang mencemari udara. Bahan bakar ini menghasilkan kurang dari 50% karbon dioksida yang dihasilkan oleh bahan bakar diesel konvensional, dan emisi gas buangnya memiliki kandungan sulfur yang jauh lebih rendah. Selain itu, biodiesel juga menghasilkan emisi partikel yang lebih sedikit dan tidak mengandung senyawa-senyawa beracun seperti bahan bakar diesel konvensional.

2. Dapat Diperbarui

Bahan baku untuk biodiesel dapat diperbarui, seperti minyak nabati atau lemak hewan. Sumber daya ini tersedia secara luas dan dapat diperbarui, yang berbeda dengan bahan bakar fosil yang terbatas.

3. Meningkatkan Kemandirian Energi

Penggunaan biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui. Dalam jangka panjang, penggunaan biodiesel dapat membantu negara-negara untuk mengurangi impor bahan bakar fosil dan meningkatkan kemandirian energi.

4. Kompatibilitas dengan Mesin Diesel Konvensional

Biodiesel dapat digunakan langsung pada mesin diesel konvensional tanpa memerlukan modifikasi besar. Selain itu, biodiesel juga dapat dicampur dengan bahan bakar diesel konvensional untuk menghasilkan campuran biodiesel-diesel yang lebih umum digunakan.

5. Mudah Diproduksi

Biodiesel dapat diproduksi di skala kecil dan besar, sehingga memungkinkan produksi bahan bakar secara mandiri. Proses produksinya juga relatif mudah dan dapat dilakukan dengan sumber daya yang tersedia secara lokal.

Kekurangan Biodiesel

Sebentar Lagi, Urin Bisa Jadi Bahan Bakar Mobil
Salah satu kelemahan utama adalah bahwa produksi biodiesel membutuhkan sumber daya yang cukup besar, seperti air dan energi, sehingga dapat menyebabkan dampak lingkungan yang merugikan jika tidak diproduksi secara bertanggung jawab.

Biodiesel juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Salah satu kelemahan utama adalah bahwa produksi biodiesel membutuhkan sumber daya yang cukup besar, seperti air dan energi, sehingga dapat menyebabkan dampak lingkungan yang merugikan jika tidak diproduksi secara bertanggung jawab. Selain itu, biodiesel juga dapat membahayakan lingkungan jika tidak diproses dengan benar dan dibuang dengan cara yang tepat. Berikut kekurangan biodiesel jika dibandingkan dengan bahan bakar konvensional lainnya.

1. Penggunaan Lahan

Produksi biodiesel membutuhkan bahan baku berupa tanaman seperti kelapa sawit, kedelai, jarak pagar, dan lainnya. Jika produksinya ditingkatkan, maka akan membutuhkan lahan yang cukup besar untuk menanam tanaman tersebut. Hal ini dapat menyebabkan perambahan hutan dan kerusakan habitat alam serta mempengaruhi keberlanjutan pertanian.

2. Permintaan Air

Tanaman yang digunakan untuk membuat biodiesel membutuhkan air dalam jumlah besar. Jika produksinya ditingkatkan, maka dapat menimbulkan masalah kekurangan air di wilayah yang membutuhkan.

3. Biaya Produksi Tinggi

Biaya produksi biodiesel saat ini masih lebih mahal dibandingkan dengan bahan bakar diesel konvensional. Produksi biodiesel memerlukan teknologi dan infrastruktur khusus, sehingga biaya produksinya lebih tinggi.

4. Kinerja Mesin

Biodiesel memiliki viskositas yang lebih tinggi daripada bahan bakar diesel konvensional, sehingga dapat mempengaruhi kinerja mesin diesel. Jika tidak dicampur dengan bahan bakar diesel konvensional dengan benar, biodiesel dapat menyebabkan masalah pada sistem bahan bakar mesin, seperti pengendapan, korosi, dan penyumbatan.

5. Ketersediaan Bahan Baku yang Tidak Stabil

Ketersediaan bahan baku yang digunakan untuk membuat biodiesel seperti minyak nabati dan lemak hewan dapat berfluktuasi, yang dapat menyebabkan harga yang tidak stabil dan ketidakpastian dalam pasokan bahan baku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya