Liputan6.com, Jakarta Wujud qidam baqa dan sifat wajib Allah merupakan konsep-konsep penting dalam agama Islam. Dalam ajaran Islam, Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang Maha Esa, Maha Besar, dan Maha Kuasa. Dia memiliki sifat-sifat yang wajib ada dan sifat-sifat yang mustahil ada, yang terdapat dalam Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW.
Wujud qidam baqa merujuk pada keabadian dan kekekalan Allah. Allah tidak memiliki awal atau akhir, Dia selalu ada dan tidak pernah berubah. Sementara itu, sifat wajib Allah merujuk pada sifat-sifat yang harus ada pada Allah. Ada 20 sifat wajib Allah yang diakui oleh mayoritas umat Islam, seperti Al-'Alim (Maha Mengetahui), Al-Qadir (Maha Kuasa), Al-Rahman (Maha Pengasih), dan lain sebagainya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Namun, sifat-sifat Allah juga memiliki sisi mustahil, yaitu sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada-Nya. Sifat-sifat ini merupakan pandangan Islam mengenai keesaan Tuhan, bahwa hanya Allah yang memiliki sifat-sifat yang luar biasa dan tidak mungkin dimiliki oleh makhluk-Nya. Dalam agama Islam, pemahaman tentang wujud qidam baqa dan sifat wajib Allah sangat penting bagi para umat Islam untuk memperdalam keimanan kepada Allah SWT.
Lantas apa saja sifat-sifat wajib dan mustahil Allah SWT? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber sifat-sifat wajib dan sifat-sifat mustahil Allah, beserta dengan dalilnya pada Jumat (31/3/2023).
1. Wujud
Allah SWT ada, tidak mungkin tidak ada. Ini adalah sifat paling mendasar dari Allah SWT. Allah SWT telah menyatakan sifat ini dalam beberapa ayat dalam Al-Quran, misalnya Surah Al-An'am ayat 103 yang artinya "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah Yang Maha Mendengar dan Melihat".
2. Qidam
Sifat ini merujuk pada keberadaan Allah sejak sebelum segala sesuatu diciptakan. Allah SWT adalah yang pertama dan tiada yang sebelum-Nya. Ayat yang menyebutkan sifat ini adalah Surah Al-Hadid ayat 3 yang artinya "Dia adalah yang pertama dan yang terakhir, yang zhahir dan yang batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu".
3. Baqa
Sifat ini merujuk pada keabadian Allah SWT. Allah SWT tidak terbatas oleh waktu dan tidak akan binasa. Ayat yang menyebutkan sifat ini adalah Surah Al-Qasas ayat 88 yang artinya "Dan janganlah kamu sekali-kali memohon kepadaku apa-apa selain dari pada Allah. Sesungguhnya aku benar-benar menyeru kamu kepada azab yang nyata dan yang kekal".
Sifat-sifat ini juga dikenal sebagai Asmaul Husna dan tercantum dalam Al-Quran dan Hadis. Mengetahui sifat-sifat wajib Allah merupakan hal yang penting bagi umat Islam untuk memahami dan menghormati kebesaran Allah SWT.
Advertisement
4. Wahdaniyyah (Kesatuan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu satu dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dalilnya adalah Surah Al-Ikhlas ayat 1 yang berbunyi "Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa".
5. Qudrah (Kemampuan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu memiliki segala kekuasaan untuk melakukan apa saja. Dalilnya adalah Surah Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi "Allah memiliki segala kekuasaan atas segala sesuatu".
6. Ilmu (Ketahuan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu mengetahui segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 59 yang berbunyi "Dialah yang mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Dan tidak jatuh daun pun melainkan Dia mengetahuinya".
7. Hayah (Kehidupan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu hidup dan keberadaannya tidak terbatas oleh waktu. Dalilnya adalah Surah Al-Baqarah ayat 255 yang berbunyi "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)".
8. Sami' (Pendengaran)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu Maha Mendengar. Dalilnya adalah Surah Al-Baqarah ayat 127 yang berbunyi "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim menaikkan dasar-dasar Ka'bah beserta Isma'il (seraya berdoa): 'Ya Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
9. Basar (Penglihatan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu Maha Melihat. Dalilnya adalah Surah Al-Mulk ayat 19 yang berbunyi "Atau tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang diatas mereka yang mengembangkan sayapnya dan mengatupkannya? Tidak ada yang menahan (mencegah) burung-burung itu (untuk terbang) kecuali Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala sesuatu".
10. Kalam (Berbicara)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu dapat berbicara. Dalilnya adalah Surah An-Nisa ayat 163 yang berbunyi "Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, walaupun orang-orang musyrik membenci itu".
11. Iradah (Kemauan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah memiliki kemauan atau kehendak yang tidak dapat dibatalkan oleh siapapun. Dalilnya adalah Surah Al-Buruj ayat 22-23 yang berbunyi "Demi langit yang mempunyai banjaran (bintang-bintang), dan malam yang menutupi (segala sesuatu), dan bumi yang membulat (dan ditanami berbagai macam tumbuh-tumbuhan). Sesungguhnya, manusia itu benar-benar dalam kerugian".
12. Kalamullah (Kitabullah)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab suci untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 91 yang berbunyi "Dan tidaklah kamu dapati suatu perubahan pada sunnatullah (ketetapan Allah) dan kamu tidak dapat perubahan pada sunnatullah (ketetapan Allah)".
13. Mukhalafah Lil Hawadits (Berbeda dengan Ciptaan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya, dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Dalilnya adalah Surah Asy-Syura ayat 11 yang berbunyi "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia; dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat".
14. Qiyam Binafsihi (Berdiri Sendiri)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah itu berdiri sendiri tanpa membutuhkan bantuan atau dukungan dari apapun. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 103 yang berbunyi "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat".
15. Wahdah (Persatuan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa kesatuan-Nya tidak terbagi-bagi dan tidak terpecahkan. Dalilnya adalah Surah Al-Ikhlas ayat 1-4 yang berbunyi "Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah (Dzat yang) berdiri sendiri. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia".
16. Qudrah (Kemampuan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan atas segala sesuatu. Dalilnya adalah Surah Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah", mereka menjawab: "Tidak, kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari nenek moyang kami". (Apakah mereka tetap mengikuti itu) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu dan tidak mendapat petunjuk?"
17. Sama' (Pendengaran)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah Maha Mendengar. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 103 yang berbunyi "Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka berkata: "Sesungguhnya tidak lain dari seorang manusia mengajarnya". Bahasa yang diucapkannya adalah bahasa asing, sedangkan bahasa mereka adalah bahasa Arab yang jelas."
18. Kalam (Berbicara)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah dapat berbicara. Dalilnya adalah Surah An-Naml ayat 88 yang berbunyi "Dan engkau (Muhammad) tidak membawa suatu kitab pun sebelum Al Quran, dan tidak (pula) engkau menuliskannya dengan tangan kananmu, kalau demikian tentulah dapat disangka orang yang memungkiri kebenaran itu bahwa ia mengikuti yang palsu".
19. Mukhalafah Lil Hawadits (Berbeda dengan Ciptaan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya, dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Dalilnya adalah Surah Asy-Syura ayat 11 yang berbunyi "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia; dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat".
20. Qudrah (Kemampuan)
Sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan atas segala sesuatu. Dalilnya adalah Surah Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah", mereka menjawab: "Tidak, kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari nenek moyang kami". (Apakah mereka tetap mengikuti itu) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu dan tidak mendapat petunjuk?"
Advertisement
Sifat Mustahil Allah Beserta Ayatnya
Sifat-sifat mustahil Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala karena bertentangan dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Berikut adalah beberapa sifat mustahil Allah beserta ayatnya:
1. Jismani (Bersifat jasmani)
Allah tidak memiliki bentuk atau wujud jasmani. Dalilnya adalah Surah Al-Shura ayat 11 yang berbunyi "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia; dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
2. Mumathilah (Serupa dengan makhluk ciptaan)
Allah tidak serupa dengan makhluk ciptaan-Nya. Dalilnya adalah Surah Al-Ikhlas ayat 4 yang berbunyi "Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
3. Mujarrad (Bersifat tunggal)
Allah tidak terbagi-bagi atau terpisah-pisah. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 100 yang berbunyi "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
4. Mutahayyiz (Berpisah)
Allah tidak terpisah dari makhluk ciptaan-Nya. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 103 yang berbunyi "Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka berkata: "Sesungguhnya tidak lain dari seorang manusia mengajarnya". Bahasa yang diucapkannya adalah bahasa asing, sedangkan bahasa mereka adalah bahasa Arab yang jelas."
5. Muhal (Mustahil dilakukan)
Allah tidak melakukan hal-hal yang mustahil dilakukan, seperti menciptakan sesuatu yang lebih berat dari yang mampu Dia pikul. Dalilnya adalah Surah Al-Baqarah ayat 25 yang berbunyi "Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bahwa bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap kali diberi rezeki dari buah-buahan surga itu sebagai makanan, mereka berkata: "Ini juga yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi yang serupa dan di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya."
6. Murakkab (Berkomposisi)
Allah tidak terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 103 yang berbunyi "Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka berkata: "Sesungguhnya tidak lain dari seorang manusia mengajarnya". Bahasa yang diucapkannya adalah bahasa asing, sedangkan bahasa mereka adalah bahasa Arab yang jelas."
7. Muqayyad (Terbatas)
Allah tidak terbatas dalam segala hal. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 103 yang berbunyi “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan, dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
8. Mahzum (Terhalang)
Allah tidak terhalang oleh apapun, baik secara fisik maupun non-fisik. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 18 yang berbunyi "Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar. Dan pada hari Dia berkata: "Kun!" (jadilah) maka jadilah itu. Dan suara-Nya adalah suara yang hak. Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
9. Mujassam (Bersifat material)
Allah tidak memiliki sifat materi atau materi seperti yang dimiliki makhluk-Nya. Dalilnya adalah Surah Al-Shura ayat 11 yang berbunyi "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia; dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
10. Muannath (Bersifat gender)
Allah tidak memiliki jenis kelamin atau gender, karena gender hanya berlaku bagi makhluk-Nya. Dalilnya adalah Surah Al-Shura ayat 11 yang berbunyi "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia; dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
11. Muhdats (Baru diciptakan)
Allah tidak diciptakan, karena Dia adalah Pencipta segala sesuatu. Dalilnya adalah Surah Al-Ikhlas ayat 1-2 yang berbunyi "Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
12. Muta'addi (Bergerak)
Allah tidak bergerak karena Dia adalah Sang Pencipta gerakan. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 95 yang berbunyi "Sesungguhnya Allah-lah yang memisahkan biji dan buah; Dia memunculkan yang hidup dari yang mati dan Dia-lah yang memunculkan yang mati dari yang hidup. Itulah Allah, maka ke mana kamu berpaling?"
13. Muhawwal (Dapat berubah)
Allah tidak berubah karena Dia adalah Yang Maha Kekal. Dalilnya adalah Surah Al-Rahman ayat 27 yang berbunyi "Segala sesuatu yang ada di bumi akan binasa, dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai keagungan dan kemuliaan."
14. Murid (Inginkan sesuatu)
Allah tidak memerlukan atau menginginkan sesuatu, karena Dia adalah Sang Pencipta segala sesuatu. Dalilnya adalah Surah Al-Ikhlas ayat 2-3 yang berbunyi "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
15. Mukhtar (Terikat pilihan)
Allah tidak terikat oleh pilihan atau keputusan makhluk-Nya, karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 148 yang berbunyi "Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun". Demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: "Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?" Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta.
16. Muhallal (Dapat dimadekan)
Allah tidak dapat dimadikan atau ditempatkan di dalam ruang atau tempat tertentu, karena Dia Maha Besar dan Maha Kuasa. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 103 yang berbunyi "Maka sesungguhnya penglihatan (manusia) tidak dapat melihat-Nya, dan Dia-lah yang melihat segala sesuatu. Dan Dia Maha Lembut lagi Maha Mengetahui."
17. Muhdhar (Bertempat)
Allah tidak memiliki tempat atau posisi tertentu, karena Dia Maha Besar dan Maha Kuasa. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 103 yang berbunyi "Maka sesungguhnya penglihatan (manusia) tidak dapat melihat-Nya, dan Dia-lah yang melihat segala sesuatu. Dan Dia Maha Lembut lagi Maha Mengetahui."
18. Muqayyad (Dibatasi)
Allah tidak dibatasi oleh waktu atau ruang, karena Dia Maha Besar dan Maha Kuasa. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 103 yang berbunyi "Maka sesungguhnya penglihatan (manusia) tidak dapat melihat-Nya, dan Dia-lah yang melihat segala sesuatu. Dan Dia Maha Lembut lagi Maha Mengetahui."
19. Mudraj (Terlibat)
Allah tidak terlibat dalam segala bentuk kejahatan atau ketidakadilan, karena Dia Maha Adil dan Maha Bijaksana. Dalilnya adalah Surah Al-Nisa ayat 40 yang berbunyi "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seberat zarrah pun, dan jika ada kebaikan, niscaya Dia akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya."
20. Mukhbir (Pemberitahuan)
Allah tidak pernah mengambil makhluk-Nya sebagai pasangan atau rekan dalam urusan pemberitahuan atau penyampaian wahyu, karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dalilnya adalah Surah Al-An'am ayat 50 yang berbunyi "Katakanlah: "Tidak ada sesuatupun yang dapat menjangkau kami selain dari apa yang telah ditentukan Allah untuk kami sebagai rahmat-Nya dan sebagai perlindungan bagi orang-orang yang beriman." Dan kebanyakan mereka tidak mengetahui."
Advertisement