Manfaat Puasa Syawal, Waktu Terbaik, Niat, dan Ketentuannya Bagi Umat Muslim

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilakukan sebanyak 6 hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 26 Apr 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2023, 18:30 WIB
Manfaat Puasa Syawal, Waktu Terbaik, Niat, dan Ketentuannya Bagi Umat Muslim
Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami. (Photo by Ahmed Aqtai: https://www.pexels.com/photo/photo-of-ramadan-light-on-top-of-table-2233416/)

Liputan6.com, Jakarta Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilakukan sebanyak 6 hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Puasa sunah satu ini akan memberikan umat Islam yang melaksanakannya pahala yang sangat besar.

Manfaat puasa Syawal telah dijelaskan dalam hadis. Rasulullah saw sangat menganjurkan untuk melaksanakan puasa syawal bagi umat Muslim. Puasa sunnah ini dapat dilaksanakan sejak tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Idul Fitri.

Ketentuan puasa Syawal yang paling penting diperhatikan yaitu waktu pelaksanaannya. Dengan keutamaannya yang begitu besar, akan sangat merugi seorang umat Islam jika tidak melaksanakannya setelah bulan Ramadhan.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai manfaat puasa Syawal beserta waktu terbaik, bacaan niat dan ketentuannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/4/2023).

Manfaat Puasa Syawal

Manfaat Puasa Syawal, Waktu Terbaik, Niat, dan Ketentuannya Bagi Umat Muslim
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur. (Photo by Michael Burrows from Pexels)

Dikutip dari laman Kemenag, manfaat puasa syawal bagi umat muslim yang melaksanakannya setelah bulan Ramadhan selama enam hari berturut-turut adalah mendapatkan pahala seperti puasa setahun penuh. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, yang artinya:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim).

Manfaat puasa Syawal menurut Abu Hurairah berkata:

“Pahalanya satu tahun, karena setiap hari pahalanya sama dengan puasa sepuluh hari. Tiga puluh hari ramadhan sama dengan tiga ratus hari ditambah enam hari bulan syawal sama dengan enam puluh hari, sehingga jumlah seluruhnya adalah tiga ratus enam puluh hari yakni satu tahun.”

Hal ini, karena Allah berfirman, ”Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al-An`am: 160). 

Selain itu, ada pendapat lain mengenai manfaat puasa syawal menurut Ibnu Rajab, yakni:

a. Puasa enam hari pada bulan Syawal pahalanya sama dengan puasa satu tahun penuh sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

b. Puasa pada bulan Syawal dan Sya`ban seperti shalat sunnat rawatib. Fungsinya untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan dalam shalat wajib. Karena, kelak pada hari Kiamat, pahala wajib dapat disempurnakan dengan amalan sunnat.

c. Dengan puasa enam hari pada bulan Syawal di antara ciri puasa Ramadhannya diterima oleh Allah, karena apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal shaleh lainnya.

Waktu Terbaik Puasa Syawal

Manfaat Puasa Syawal, Waktu Terbaik, Niat, dan Ketentuannya Bagi Umat Muslim
Ilustrasi sajian kurma ketika berbuka puasa/ Pixels

Seperti yang telah dijelaskan di atas, waktu terbaik menjalankan puasa Syawal adalah sejak tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Idul Fitri. Namun tidak apa-apa bila dilaksanakan di hari lain asalkan masih di bulan Syawal. Menyegerakan waktu puasa Syawal di hari kedua bulan Syawal menunjukkan i’tikad baik dalam bersegera untuk melakukan kebaikan dan meraih keutamaan puasa syawal. Puasa syawal ini dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut, mulai dari tanggal 2 syawal hingga 7 syawal.

Bacaan Niat Puasa Syawal

Manfaat Puasa Syawal, Waktu Terbaik, Niat, dan Ketentuannya Bagi Umat Muslim
ilustrasi minuman rendah kalori untuk buka puasa/pixabay

Setelah mengetahui manfaat puasa syawal, berikut ini terdapat bacaan niat puasa syawal yang perlu anda hafalkan. Ini bacaannya:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Bagi kamu yang mendadak di pagi harinya ingin mengamalkan puasa Syawal juga diperbolehkan untuk melafalkan niat sejak kamu berkehendak puasa sunah. Niat puasa Syawal boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Oleh karena itu, dianjurkan juga untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari.

Berikut lafal niat puasa Syawal di siang hari:

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Ketentuan Puasa Syawal

Manfaat Puasa Syawal, Waktu Terbaik, Niat, dan Ketentuannya Bagi Umat Muslim
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint

Adapun ketentuan dari puasa syawal adalah sebagai berikut ini:

a. Dilakukan hanya di bulan Syawal

Ketentuan puasa Syawal yang pertama yaitu melaksanakannya harus di bulan Syawal. Puasa 6 hari di bulan Syawal tidak berlaku lagi bila dilakukan di bulan lainnya.

b. Lebih utama dilakukan secara berurutan

Ketentuan puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Namun tidak apa-apa bila dilaksanakan tidak secara berurutan asalkan masih di bulan Syawal. Melaksanakan waktu puasa Syawal secara berurutan dalam 6 hari, menunjukkan bahwa seorang umat Islam berlomba-lomba dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Hal ini bisa menjadi jaminan seseorang mendapat keutamaan puasa syawal.

c. Menunaikan puasa ganti terlebih dahulu

Ketentuan puasa Syawal berikutnya yaitu menunaikan puasa ganti atau qodho’ puasa terlebih dahulu. Bila seorang umat Islam memiliki puasa Ramadhan yang harus diganti karena berbagai hal yang dibolehkan pada bulan Ramadhan, maka ia wajib mengganti puasa tersebut terlebih dahulu.

Hal ini agar waktu puasa Syawal dilaksanakan, maka keutamaan puasa syawal akan ikut didapatkan karena telah menyempurnakan puasa Ramadhan. Mengganti puasa Ramadhan lebih utama hukumnya dari pada puasa 6 hari di bulan Syawal, karena puasa Ramadhan adalah puasa wajib. Bila seorang muslim tidak menyelesaikan atau mengganti puasa Ramadhan yang batal terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal, maka keutamaan puasa Syawal tidak bisa didapatkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya