Prinsip pada Bioteknologi Industri adalah Menghasilkan Produk Menggunakan Organisme

Prinsip pada bioteknologi industri adalah hal penting untuk memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan efisien dan efektif.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 28 Apr 2023, 10:15 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 10:15 WIB
Ilustrasi bioteknologi
Prinsip pada bioteknologi industri adalah hal penting untuk memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan efisien dan efektif. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Bioteknologi industri adalah cabang bioteknologi yang berkaitan dengan penggunaan organisme hidup atau produk mereka dalam proses produksi industri. Prinsip pada bioteknologi industri adalah hal penting untuk memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan efisien dan efektif.

Kemajuan bioteknologi beriringan dengan perkembangan teknologi. Pengaplikasian prinsip pada bioteknologi industri adalah upaya memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan teknik rekayasa genetika, seperti menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen asli organisme tersebut.

Dalam bidang industri, bioteknologi digunakan untuk menghasilkan produk sebanyak mungkin dengan cara dan biaya minimal. Hal ini sejalan dengan prinsip pada bioteknologi industri adalah menghasilkan produk menggunakan Organisme. Berikut prinsip pada bioteknologi industri yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (28/4/2023).


1. Seleksi Organisme yang Tepat

FOTO: Mengintip Dapur Produksi Alat Tes Mandiri COVID-19
Seleksi organisme yang tepat merupakan prinsip penting dalam bioteknologi industri. (Damien MEYER/AFP)

Prinsip pada bioteknologi industri adalah menghasilkan produk menggunakan organisme. Seleksi organisme yang tepat merupakan prinsip penting dalam bioteknologi industri. Organisme yang dipilih harus memiliki kemampuan untuk memproduksi produk yang diinginkan dalam jumlah besar dan dengan kualitas yang baik. Selain itu, organisme harus dapat bertahan dalam lingkungan yang keras dan dapat tumbuh dengan cepat.

2. Kultivasi dan Fermentasi

Kultivasi dan fermentasi adalah proses penting dalam bioteknologi industri. Organisme hidup dipelihara dalam kondisi optimal untuk memaksimalkan produksi produk yang diinginkan. Dalam beberapa kasus, organisme hidup dapat ditanam dalam larutan yang kaya nutrisi atau medium padat untuk memfasilitasi pertumbuhan.

Fermentasi adalah proses biologis di mana mikroorganisme, seperti bakteri atau jamur, menggunakan nutrisi yang ada dalam suatu substrat untuk tumbuh dan memproduksi senyawa yang berguna. Proses ini melibatkan katabolisme, yaitu proses penguraian atau pemecahan molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil dan sederhana, yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme. Selama fermentasi, produk yang dihasilkan dapat berupa asam organik, alkohol, atau gas yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri.

Kultivasi, di sisi lain, adalah proses tumbuhnya mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang terkendali dan ideal. Mikroorganisme ditanam atau dikembangbiakan dalam kondisi lingkungan khusus yang disebut medium kultur, yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Proses kultivasi ini dapat dilakukan di dalam lab atau dalam skala besar di pabrik untuk menghasilkan produk yang berguna.

Perbedaan utama antara fermentasi dan kultivasi adalah bahwa fermentasi melibatkan proses penguraian senyawa kompleks dalam substrat menjadi senyawa yang lebih sederhana, sedangkan kultivasi melibatkan proses pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang terkendali. Namun, kedua proses ini saling terkait dan sering digunakan bersamaan dalam produksi industri untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan efisien.


3. Rekayasa Genetik

Faktor Genetik
Ilustrasi Faktor Genetik Credit: pexels.com/Gem

Prinsip pada bioteknologi industri adalah hal penting untuk memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan efisien dan efektif. Rekayasa genetik adalah prinsip penting dalam bioteknologi industri modern. Dengan menggunakan teknologi rekayasa genetik, organisme hidup dapat dimodifikasi untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memproduksi produk tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah gen dalam organisme hidup atau dengan memasukkan gen baru dari organisme lain.

Rekayasa genetik atau teknologi DNA rekombinan adalah teknik yang memungkinkan para ilmuwan untuk memanipulasi DNA secara terarah dan spesifik. Dalam rekayasa genetik, DNA dari satu organisme dapat dimasukkan ke dalam DNA organisme lain untuk menciptakan organisme yang memiliki karakteristik baru atau untuk memperbaiki fungsi organisme yang telah ada.

4. Proses Pemurnian

Setelah produk diproduksi, langkah selanjutnya adalah pemurnian produk tersebut. Proses pemurnian sangat penting untuk memastikan produk yang dihasilkan bebas dari kontaminan dan memiliki kualitas yang tinggi. Proses pemurnian dapat melibatkan berbagai teknik seperti filtrasi, kromatografi, dan kristalisasi.

5. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas adalah prinsip penting dalam bioteknologi industri. Setiap tahap produksi harus dikendalikan dengan ketat untuk memastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang konsisten dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pengendalian kualitas dapat melibatkan tes laboratorium dan inspeksi visual.


Cabang Ilmu Bioteknologi

bioteknologi-130704b.jpg
Bioteknologi memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, termasuk kedokteran, pertanian, lingkungan, dan industri.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bioteknologi industri adalah cabang dari bioteknologi yang melibatkan penggunaan organisme hidup dalam proses produksi industri untuk menghasilkan produk yang berguna. Bioteknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang memanfaatkan organisme hidup, seperti mikroba, tanaman, dan hewan, serta komponen biologisnya untuk menghasilkan produk atau layanan yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi menggabungkan prinsip-prinsip dari biologi, kimia, fisika, dan teknologi untuk memahami dan memanipulasi makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.

Bioteknologi memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, termasuk kedokteran, pertanian, lingkungan, dan industri. Penerapan teknologi bioteknologi telah membantu manusia dalam menghasilkan produk dan layanan yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Namun, penggunaan bioteknologi juga memerlukan pertimbangan etis dan kelayakan dalam penggunaannya untuk memastikan keselamatan dan keamanan bagi manusia dan lingkungan. Bioteknologi adalah bidang yang sangat luas dan mencakup berbagai cabang yang berbeda, berikut cabang bioteknologi.

1. Bioteknologi Merah

Bioteknologi merah adalah cabang bioteknologi yang berfokus pada penggunaan organisme hidup, seperti bakteri dan sel-sel manusia, untuk menghasilkan produk yang berguna dalam bidang medis dan farmasi. Contoh produk bioteknologi merah meliputi obat-obatan, vaksin, dan terapi gen.

2. Bioteknologi Putih

Bioteknologi putih adalah cabang bioteknologi yang berfokus pada penggunaan organisme hidup dan komponen biologisnya untuk menghasilkan produk yang berguna dalam industri, seperti enzim untuk produksi bahan bakar bio dan bahan kimia.

3. Bioteknologi Hijau

Bioteknologi hijau adalah cabang bioteknologi yang berfokus pada penggunaan organisme hidup untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Contoh produk bioteknologi hijau meliputi varietas tanaman yang lebih produktif dan tahan terhadap hama dan penyakit, dan teknologi untuk meningkatkan kualitas tanah.

4. Bioteknologi Biru

Bioteknologi biru adalah cabang bioteknologi yang berfokus pada penggunaan organisme hidup dan komponen biologisnya untuk menjaga dan memulihkan lingkungan laut dan air tawar. Contoh produk bioteknologi biru meliputi produk pembersih air dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas perikanan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya