9 Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Sering Makan Junk Food

Junk food dikenal sebagai pemicu penyakir kronis

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 27 Mei 2023, 01:50 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2023, 01:50 WIB
Kebiasaan Buruk Saat Buka Puasa
Junk Food / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Junk food saat ini menjadi pilihan makanan praktis, lezat, dan terjangkau. Popularitas junk food makin berkembang di era modern saat ini. Junk food dapat dengan mudah ditemukan di berbagai restoran, mulai dari restoran besar hingga skala kecil.

Rasanya yang lezat memang menjadikan junk food primadona banyak orang. Makanan cepat saji mungkin tampak seperti pilihan makanan yang mudah dan murah. Faktanya makanan sering mengandung kelebihan kalori, lemak, garam, karbohidrat olahan dan kolesterol.

Junk food memiliki berbagi macam varian menu. Terkadang dalam sekali makan, orang bisa mengonsumsi lebih dari dua jenis junk food. Padahal, hanya dengan mengombinasikan burger, kentang goreng, dan soda, total kalori yang dikonsumsi sudah dapat melebihi batas normal.

Makanan yang memiliki 1.000 kalori atau lebih dapat memicu obesitas, yang kemudian meningkatkan peluang munculnya sejumlah penyakit. Kini tak jarang orang di usia muda sudah terkena penyakit serius seperti jantung dan diabetes.

Berikut 9 penyakit yang bisa timbul akibat sering makan junk food, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (21/11/2019).

Penyakit Akibat Makan Junk Food

Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Obesitas

WHO menyatakan penyebab utama obesitas adalah ketika ada ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dan jumlah yang dikeluarkan sebagai energi. Junk food berkalori tinggi, tanpa memberikan banyak mineral, vitamin atau nutrisi.

Kelebihan konsumsi lemak trans yang ditemukan dalam makanan yang digoreng dan diolah dapat mengirim sinyal campuran ke otak yang membuat sulit untuk memproses rasa kenyang. Akibatnya, seseorang yang mengonsumsi junk food cenderung makan lebih banyak dan mudah lapar. Lemak trans dalam junk food juga dapat menyebabkan peradangan di hipotalamus, bagian otak yang mengandung neuron untuk mengendalikan berat badan.

Aterosklerosis

Junk food berbasis daging dan ikan, serta snack seperti onion ring dan kentang goreng, mengandung kolesterol dan lemak jenuh dalam jumlah besar, zat yang mengancam kesehatan arteri. Semakin banyak makanan ini dikonsumsi semakin besar penumpukan di arteri.

Ini mempersempit ruang darah mengalir, sehingga mengurangi jumlah oksigen yang mencapai sel-sel. Kerusakan pada dinding arteri dapat membuat pendarahan dan pembekuan darah yang berbahaya yang disebut Aterosklerosis.

Penyakit Akibat Sering Makan Junk Food

Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

Demensia

Sebuah studi yang dilakukan di Brown University menunjukkan bahwa terlalu banyak makanan berlemak dan permen dapat secara substansial meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Dengan kadar insulin yang lebih tinggi, otak berhenti merespons hormon ini dan menjadi resisten terhadapnya. Ini dapat membatasi kemampuan untuk berpikir dan mengingat sehingga meningkatkan risiko demensia.

Depresi

Sebuah makalah dari Pusat Penelitian Biosains Manchester Metropolitan menemukan bahwa makan junk food seperti yang tinggi kolesterol, lemak jenuh dan karbohidrat membuat Anda sekitar 40% lebih mungkin mengembangkan depresi.

Penyakit yang Muncul Akibat Makan Junk Food

Ilustrasi Kesehatan Jantung
Ilustrasi Kesehatan Jantung

Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan oksigen dan nutrisi tidak tercukupi. Stroke dapat disebabkan oleh arteri yang tersumbat (stroke iskemik) atau kebocoran atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Salah satu penyebab stroke adalah obesitas akibat sering mengonsumsi junk food.

Penyakit hati

Lemak dalam junk food cenderung menumpuk di hati dan dapat menyebabkan kerusakan permanen, peradangan, dan bahkan jaringan parut pada hati. Junk food bisa sangat beracun bagi hati dan organ dalam lainnya. Junk food juga dikaitkan dengan Penyakit hati berlemak nonalkohol. Penyakit hati berlemak non-alkohol ini bisa disebabkan oleh obesitas, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi yang semuanya bisa dipicu oleh junk food.

Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, secara langsung terkait dengan asupan natrium yang berlebihan. Banyak makanan cepat saji mengandung natrium yang berasal dari garam yang digunakan dalam bumbu. Burger, taco, kentang goreng, dan bahkan pai buah panas memiliki kandungan natrium yang tinggi. Hipertensi meningkatkan perkembangan aterosklerosis dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Dampak Makan Junk Food

ilustrasi Diabetes
ilustrasi Diabetes (sumber: iStockphoto)

Diabetes

Kegemukan, obesitas, tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar gula darah semuanya dikaitkan dengan diabetes tipe 2. Menurut sebuah studi medis tahun 2005 yang diterbitkan dalam "The Lancet," mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu dapat menyebabkan peningkatan rata-rata 10 pon berat badan pada orang dewasa muda dari waktu ke waktu.

Kanker

Makanan cepat saji sendiri mungkin tidak menyebabkan kanker, tetapi mereka dapat menyebabkan kondisi seperti penambahan berat badan yang memicu kanker. Menu yang menekankan lemak dan gula dengan mengorbankan serat dan nutrisi bermanfaat lainnya memiliki blok pembangun gizi buruk untuk kanker. Office of the Surgeon General mengaitkan kelebihan berat badan dan obesitas dengan kanker usus besar, ginjal, kantung empedu, dan bentuk kanker lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya