Cara Menghitung IMT yang Benar dan Contohnya, Pahami Bahaya Hasil Tinggi dan Rendah

Cara menghitung IMT adalah menggunakan tinggi dan berat badan seseorang berusia di atas 18 tahun.

oleh Laudia Tysara diperbarui 28 Mei 2023, 01:40 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2023, 01:40 WIB
Ilustrasi timbangan | Freepik
Ilustrasi IMT | Freepik

Liputan6.com, Jakarta Cara menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) hanya bisa diterapkan pada orang dewasa usia 18 tahun ke atas. Pentingnya memahami cara menghitung IMT adalah status gizi orang dewasa dapat dipantau betul. Ini untuk menghindari bahaya hasil cara menghitung IMT terlalu tinggi dan rendah.

Komponen cara menghitung IMT yang benar melansir dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta meliputi tinggi badan dan berat badan. Tinggi badan diukur dengan keadaan berdiri tegak lurus, tanpa menggunakan alas kaki, kedua tangan merapat ke badan, punggung menempel pada dinding serta pandangan diarahkan ke depan. Berat badan diukur dengan posisi berdiri di atas timbangan berat badan.

Bila sudah memahami cara menghitung IMT dan mengetahui hasilnya, mulai analisis. Ada beberapa faktor yang memengaruhi IMT seseorang. Mulai dari usia, pola makan, aktivitas fisik sehari-hari, dan jenis kelamin. Berikut Liputan6.com ulas cara menghitung IMT dan contohnya dari berbagai sumber, Jumat (7/5/2021).

Mengenal IMT (Indeks Massa Tubuh)

Resiko Obesitas
Ilustrasi Obesitas. Credit: pexels.com/pixabay

Supariasa (2013)

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) adalah alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.

Arisman (2011)

Penggunaan rumus ini hanya dapat diterapkan pada seorang dengan usia 18 hingga 70 tahun, dengan struktur tulang belakang normal, bukan atlet atau binaragawan, dan bukan ibu hamil atau menyusui. Pengukuran IMT adalah dapat digunakan terutama jika pengukuran tebal lipatan kulit tidak dapat dilakukan atau nilai bakunya tidak tersedia.

Irianto (2017)

Indeks Massa Tubuh adalah berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter (kg/m2).

Cara Menghitung IMT yang Benar

Menghitung
Ilustrasi menghitung. (Pexels.com/Oleg Magni)

Cara menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) menurut Irianto (2017), hanya dapat digunakan untuk memantau status gizi orang dewasa dengan usia lebih dari 18 tahun, tidak dapat diterapkanpada bayi, anak remaja, ibu hamil dan olahragawan, serta tidak dapat digunakan untuk menentukan status gizi bagi orang yang menderita sakit edema, asites dan hepatomegali.

Rumus Cara Menghitung IMT:

IMT = Berat badan : (tinggi badan (m) x tinggi badan (m))

Contoh Cara menghitung IMT:

Seorang pria memiliki berat badan 50 kg dengan tinggi badan 1.60 m. Maka cara menghitung IMT-nya adalah:

IMT = 50 : (1.60 x 1.60)

= 50 : 2.56 = 19.53 Indeks massa tubuh pria tersebut adalah 19.53. Lalu idealkah IMT ini?

Dalam proses cara menghitung IMT terdapat beberapa indikator berat badan ideal. Indikator cara menghitung IMT ini meliputi:

1. Cara menghitung IMT antara 18.5 sampai 24.9 merupakan berat badan normal atau ideal.

2. Cara menghitung IMT dibawah 18.5 dikategorikan sebagai kekurangan berat badan.

3. Cara menghitung IMT di antara 25.0 – 29.9 termasuk kelebihan berat badan atau bisa disebut pre-obesitas.

4. Cara menghitung IMT di antara 30-34,9 termasuk obesitas tingkat I.

5. Cara menghitung IMT di antara 35-39,9 termasuk obesitas tingkat II.

6. Cara menghitung IMT lebih dari 40 termasuk obesitas tingkat III.

Hasil dari cara menghitung IMT yang tinggi bisa jadi tanda terlalu banyak lemak di tubuh. Sementara hasil cara menghitung IMT yang rendah bisa jadi tanda terlalu sedikit lemak di tubuh. Makin tinggi hasil cara menghitung IMT, semakin besar peluang untuk mengembangkan kondisi serius tertentu, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Hasil cara menghitung IMT yang sangat rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan pengeroposan tulang, penurunan fungsi kekebalan, dan anemia.

Bahaya Hasil Cara Menghitung IMT Tinggi

Ilustrasi penyakit diabetes
Ilustrasi penyakit diabetes. (Photo by Tumisu on Pixabay)

1. Tekanan darah tinggi

Jaringan lemak tambahan dalam tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi agar tetap hidup. Bahaya hasil cara menghitung IMT tinggi ini membuat pembuluh darah mengalirkan lebih banyak darah ke jaringan lemak dan meningkatkan beban kerja jantung.

2. Diabetes

Obesitas menjadi penyebab utama diabetes tipe 2. Jenis ini sering terjadi pada orang dewasa, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak-anak. Obesitas sebagai bahaya hasil cara menghitung IMT tinggi dapat menyebabkan resistensi terhadap insulin dan menyebabkan meningkatnya gula darah.

3. Penyakit jantung

Orang yang gemuk berisiko 10 kali lebih banyak terkena pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis. Penyakit arteri koroner bisa terjadi karena timbunan lemak sesuai bahaya hasil cara menghitung IMT tinggi, ada yang menumpuk di arteri yang memasok jantung.

4. Masalah persendian

Bahaya hasil cara menghitung IMT tinggi berpengaruh pada kinerja lutut dan pinggul karena tekanan yang dibebankan pada persendian akibat berat tambahan. Operasi penggantian sendi yang banyak dilakukan bukan solusi tepat bagi mereka yang terkena obesitas.

5. Masalah tidur dan pernapasan

Sleep apnea menyebabkan orang berhenti bernapas untuk sesaat. Bahaya hasil cara menghitung IMT tinggi ini mengganggu tidur malam dan menyebabkan rasa kantuk di siang hari. Kondisi tersebut juga menyebabkan dengkuran yang berat. Sementara itu, masalah pernapasan terkait obesitas terjadi ketika berat dinding dada bertambah dan menekan paru-paru sehingga napas menjadi terbatas.

6. Kanker

Tidak banyak diketahui, bahaya hasil cara menghitung IMT tinggi ternyata meningkatkan risiko kanker. Pada wanita misalnya, kelebihan berat badan bisa menyebabkan kanker payudara, kantung empedu, dan rahim. Untuk pria, risiko terkena kanker usus besar dan prostat juga lebih tinggi.

7. Sindrom metabolik

Sindrom metabolik merupakan faktor risiko kompleks untuk penyakit kardiovaskular. Mereka adalah: bahaya hasil cara menghitung IMT tinggi perut, peningkatan kolesterol darah, peningkatan tekanan darah, resistensi insulin dengan atau tanpa intoleransi glukosa

8. Efek psikososial

Dalam beberapa budaya, orang dengan bahaya hasil cara menghitung IMT tinggi sering terkait dengan kemalasan. Namun, bukan hanya itu faktor yang terkait dengan obesitas.

Bahaya Hasil Cara Menghitung IMT Rendah

Ilustrasi anemia
Ilustrasi anemia. (Gambar oleh 200 Degrees dari Pixabay)

1. Kekurangan nutrisi

Bahaya hasil cara menghitung IMT rendah paling utama adalah malnutrisi atau kekurangan nutrisi. Saat kekurangan berat badan, tubuh mungkin tidak mendapat cukup makan makanan sehat dengan nutrisi utama di dalamnya.

2. Osteoporosis

Kekurangan nutrisi dapat memengaruhi fungsi tulang dan sendi. Bahaya hasil cara menghitung IMT rendah dapat meningkatkan risiko terganggunya kepadatan mineral tulang.

3. Kekebalan terganggu

Sistem kekebalan yang melemah adalah risiko kesehatan teratas lainnya yang terkait dengan bahaya hasil cara menghitung IMT rendah. Ketika tidak mendapatkan cukup nutrisi, kekebalan cenderung akan melemah.

4. Sering merasa lelah

Seseorang yang bahaya hasil cara menghitung IMT rendah akan sering merasa lelah. Ini terutama disebabkan oleh malnutrisi yang terjadi. Tubuh tak punya cukup energi yang dibakar untuk melakukan aktivitas.

5. Anemia

Bahaya hasil cara menghitung IMT rendah dapat menyebabkan anemia atau kekurangan vitamin esensial. Anemia juga bisa disebabkan oleh malabsorpsi nutrisi. Kekurangan zat besi, folat dan vitamin B-12 dapat menyebabkan anemia.

6. Masalah kesuburan

Kekurangan berat badan terutama sangat buruk bagi sistem reproduksi wanita. Bahaya hasil cara menghitung IMT rendah menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat menghentikan atau mengganggu siklus menstruasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya