5 Penyakit Hidung yang Perlu Diwaspadai, Tak Cuma Pilek

Jangan sepelekan penyakit hidung

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 13 Jun 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 08:30 WIB
Penyakit Hidung
Penyakit Hidung

Liputan6.com, Jakarta Penyakit hidung biasanya dikaitkan dengan flu atau pilek. Namun, sebenarnya penyakit hidung tak hanya sebatas pilek. Meski beberapa penyakit hidung dapat dengan mudah disembuhkan, ada pula penyakit hidung yang dapat menimbulkan komplikasi serius. 

Hidung adalah fitur wajah sensitif yang dapat dengan cepat mendeteksi bau tak sedap. Terkadang, kondisi medis tertentu dapat menyebabkan penyempitan saluran napas dan infeksi hidung.

Dalam beberapa kasus, serbuk sari, ragweed, dan rumput dapat memasuki hidung dan memicu penyakit hidung tertentu. Beberapa penyakit hidung juga dapat menular ke orang sekitar.

Berikut jenis penyakit hidung yang dapat menyerang setiap orang, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(26/6/2019).

Sinusitis

Sinus dan Sinusitis
Sinus dan Sinusitis (sumber: WebMD)

Infeksi sinus, atau sinusitis, adalah kondisi umum yang menyerang seseorang. Sinus adalah kantong udara kecil yang terletak di belakang dahi, hidung, tulang pipi, dan mata. Sinus menghasilkan lendir, yang merupakan cairan seperti jeli yang melindungi tubuh dengan menjebak kuman.

Terkadang, bakteri atau alergen dapat menyebabkan terbentuknya lendir yang terlalu banyak, yang menghalangi pembukaan sinus.

Kelebihan lendir sering terjadi jika seseorang menderita pilek atau alergi. Penumpukan lendir ini dapat mendorong bakteri dan kuman untuk tumbuh di rongga sinus, yang menyebabkan infeksi bakteri atau virus. Sebagian besar infeksi sinus disebabkan oleh virus, dan hilang dalam satu atau dua minggu tanpa pengobatan.

Gejala sinusitis mirip dengan flu biasa. Gejala ini mungkin termasuk penurunan indra penciuman, demam, hidung tersumbat, sakit kepala (karena tekanan atau ketegangan sinus), kelelahan, sakit tenggorokan, pilek, atau batuk.

Tanda-tanda infeksi dapat dilihat dari gejala pilek atau alergi yang tidak membaik dalam 14 hari, demam tinggi, lendir kental dan gelap yang keluar dari hidung selama lebih dari 72 jam, atau batuk yang berlangsung lebih lama dari pada 10 hari.

Polip

Berbahayakah Polip Hidung?
Berbahayakah Polip Hidung?

Polip hidung adalah pertumbuhan jinak (non-kanker) jaringan lapisan, atau mukosa di hidung. Polip hidung tumbuh di jaringan yang meradang pada mukosa hidung. Mukosa adalah lapisan yang sangat basah yang membantu melindungi bagian dalam hidung dan sinus dan melembabkan udara yang dihirup.

Selama infeksi atau iritasi yang disebabkan oleh alergi, mukosa hidung menjadi bengkak dan merah, dan mungkin menghasilkan cairan yang menetes keluar. Dengan iritasi yang berkepanjangan, mukosa dapat membentuk polip. Polip adalah pertumbuhan bulat (seperti kista kecil) yang dapat menyumbat saluran hidung.

Meskipun beberapa orang dapat mengembangkan polip tanpa masalah hidung sebelumnya, sering ada pemicu untuk mengembangkan polip seperti sinusitis, asma, rinitis alergi, cystic fibrosis, dan sensitivitas pada obat.

Infeksi saluran pernapasan atas

Penyakit ISPA
Penyakit ISPA (sumber: iStock)

Infeksi saluran pernapasan atas, adalah infeksi yang memengaruhi saluran hidung dan tenggorokan. Perawatan biasanya sederhana, kecuali jika seseorang juga memiliki kondisi pernapasan kronis seperti asma. Infeksi saluran pernapasan atas terjadi jika virus memasuki tubuh, biasanya melalui mulut atau hidung. Seseorang dapat menularkannya melalui sentuhan, atau dengan bersin dan batuk.

Gejala ISPA yang paling umum meliputi batuk, ketidaknyamanan di saluran hidung, demam ringan, kelebihan lendir, hidung tersumbat, rasa sakit atau tekanan di belakang wajah, pilek, tenggorokan gatal atau sakit, dan bersin.

Dalam kebanyakan kasus, ISPA hilang tanpa perawatan. Meskipun gejalanya mungkin tidak nyaman, ada banyak langkah sederhana untuk membantu seperti pengobatan rumah atau dokter.

Kebanyakan orang pulih dari ISPA dalam waktu 2 minggu. Namun, jika gejalanya memburuk atau parah, yang terbaik adalah berbicara dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.

Rhinitis

Rhinitis Alergi
Rhinitis Alergi

Rhinitis juga dikenal sebagai coryza, adalah iritasi dan radang selaput lendir di dalam hidung. Gejala umum dari penyakit hidung ini adalah hidung tersumbat, pilek, bersin, dan meler. Peradangan disebabkan oleh virus, bakteri, iritan atau alergen. Jenis rinitis yang paling umum adalah rinitis alergi yang biasanya dipicu oleh alergen di udara seperti serbuk sari dan bulu.

Rinitis alergi dapat menyebabkan gejala tambahan, seperti bersin dan hidung gatal, batuk, sakit kepala,kelelahan, malaise, dan gangguan kognitif. Alergen juga dapat mempengaruhi mata, menyebabkan mata berair, memerah, atau gatal dan bengkak di sekitar mata.

Peradangan menghasilkan pembentukan sejumlah besar lendir, umumnya menghasilkan pilek, serta hidung tersumbat. Dalam kasus rinitis alergi, peradangan disebabkan oleh degranulasi sel mast di hidung. Ketika sel mast berdegranulasi, mereka melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya, memulai proses inflamasi yang dapat menyebabkan gejala di luar hidung, seperti kelelahan dan malaise.

Kanker nasofaring

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Nasofaring adalah bagian atas tenggorokan (faring) yang terletak di belakang hidung. Ini adalah ruang seperti kotak sekitar satu setengah inci di setiap tepi. Letaknya tepat di atas bagian lunak atap mulut (langit-langit lunak) dan tepat di belakang pintu masuk ke saluran hidung.

Beberapa jenis tumor dapat berkembang di nasofaring. Beberapa tumor ini jinak tetapi yang lain ganas. Kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring (NPC) adalah kanker yang paling umum berasal dari nasofaring, paling sering pada nasofaring postero-lateral atau reses faring (fossa Rosenmüller), terhitung 50% dari kasus. NPC terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya