5 Mitos Seputar Makanan Ibu Hamil yang Tak Perlu Dipercaya

Jangan percaya mitos begitu saja.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 21 Jun 2023, 06:50 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 06:50 WIB
Buah kiwi bagi ibu hamil.
ibu hamil (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Banyak yang terjadi selama 9 bulan kehamilan. Salah satu yang amat diperhatikan saat masa kehamilan adalah makanan yang dikonsumsi ibu. Saat hamil tentu muncul banyak saran kehamilan bahkan mitos-mitos yang disampaikan oleh teman dan keluarga.

Mitos kehamilan ini juga biasanya meliputi makanan-makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Namun, tak sedikit mitos-mitos ini tak disertai fakta yang ilmiah. Mitos ini berkembang dari satu generasi ke generasi dan terus dipercaya bahkan di dunia masa kini sekalipun.

Mitos yang terkadang menjadi pantangan ibu hamil untuk mengonsumsi sesuatu justru akan mengurangi nutrisi yang didapat selama kehamilan. mitos lain soal jumlah porsi makan misalnya, dapat meningkatkan berat badan ibu dan bayi. Penting bagi Anda yang dalam masa kehamilan mengetahui kebenaran dari mitos yang beredar.

Berikut 5 mitos makanan ibu hamil yang tidak perlu dipercaya, dirangkum liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (28/6/2019).


Mitos: Makan dua porsi untuk ibu dan bayi

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Banyak orang beranggapan bahwa ibu hamil perlu makan lebih banyak untuk memenuhi asupan bayi. Ini merupakan mitos yang menjebak. Ibu hamil memang perlu memperhatikan asupan makanannya, namun tidak boleh berlebihan.

Peningkatan berat badan ibu hamil dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal berkisar antara 12-15 kg, sedangkan bagi mereka dengan IMT lebih atau obesitas disarankan hanya 6-12 kg. Umumnya, wanita hamil hanya membutuhkan tambahan kalori sebanyak kurang lebih 300 kalori per hari.

Menambah porsi makan hanya akan membuat Anda menambah berat badan yang akan lebih sulit untuk dihilangkan di kemudian hari. Selain itu penambahan berat badan akan berpotensi membahayakan kesehatan Anda dan bayi.

Sebaliknya, fokuslah pada kualitas makanan. Kurangi lemak, garam, dan gula tetapi tingkatkan asupan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.


Mitos: Makan nanas sebabkan keguguran

Buah Nanas (iStock)
Ilustrasi buah nanas (iStockphoto)

Anda mungkin pernah mendengar mitos lama bahwa jika Anda memakan nanas akan menyebabkan keguguran. Nanas adalah pilihan yang aman dan sehat selama kehamilan. Seseorang mungkin telah mengatakan kepada Anda untuk menghindari buah ini karena dapat menyebabkan keguguran dini atau menyebabkan persalinan. Namun, ini hanya mitos.

Dilansir dari Healthline, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa nanas berbahaya selama kehamilan. Rumor tentang nanas adalah murni anekdotal. Nanas mengandung bromelain, sejenis enzim. Tablet Bromelain tidak direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan. Mereka dapat memecah protein dalam tubuh dan menyebabkan perdarahan abnormal.

Meskipun bromelain ditemukan dalam inti nanas, sangat sedikit yang benar-benar ada dalam daging nanas yang biasa dikonsumsi. Jumlah bromelain dalam satu porsi nanas tidak akan mempengaruhi kehamilan. Pilih nanas yang benar-benar matang dan hindari nanas muda yang bisa menimbulkan sakit perut karena rasanya yang masam.


Mitos: Bayi akan ngeces saat mengidam tidak dituruti

5 Penyebab Bayi Ngeces
Penyebab Bayi Ngeces

Ini adalah mitos yang paling populer beredar. Banyak yang percaya bahwa jika ibu hamil yang mengidam dan tidak terpenuhi keinginannya, bayi akan 'ngeces' atau 'ngiler'. Mitos ini membuat para ibu hamil memiliki alasan untuk menyantap apapun dalam jumlah banyak.

Faktanya 'ngeces' pada bayi adalah hal yang normal dan tidak dipengaruhi oleh makanan saat hamil. Ngeces dimulai setelah kelahiran dan mencapai puncaknya antara tiga dan enam bulan saat bayi menjadi lebih aktif. Ini normal, terutama ketika akan melalui proses tumbuh gigi, jadi Anda tidak perlu khawatir.


Mitos: Es bikin bayi gemuk

Ilustrasi Es Batu
Ilustrasi es batu (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Besar kecilnya bayi sangat bergantung dari asupan makanan Ibu. Gemuk atau tidaknya bayi dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti genetika dan makanan. Minum es tidak secara langsung menyebabkan bayi Anda besar.

Namun, jika Ibu sering mengonsumsi minuman manis berkalori tinggi dengan es. Ini mengakibatkan kenaikan berat badan berlebihan selama masa kehamilan. Jadi, bukan es yang menyebabkan kelebihan berat badan pada bayi, melainkan kandungan kalori yang terdapat pada es.


Mitos: Tidak boleh makan ikan

Ikan Salmon Daging Salmon
Ilustrasi Foto Ikan Salmon (iStockphoto)

Banyak mitos yang beredar seputar kehamilan dan ikan. Ada yang percaya bahwa ikan dapat menyebabkan bayi lahir dengan bau amis. Ada pula yang beranggapan bahwa ikan dapat meracuni bayi. Anggapan ini tak sepenuhnya benar.

Faktanya bau amis yang timbul pada bayi adalah normal karena bayi lahir bersama air ketuban. Larangan untuk memakan ikan merupakan sebuah mitos saja. Sebaliknya, menurut seorang ahli kehamilan dan ginekologi, ibu hamil justru dianjurkan untuk memakan dua porsi ikan setiap minggunya.

Meski begitu, penting untuk memerhatikan jenis dan pengolahan ikan yang dikonsumsi saat hamil. Ada beberapa jenis ikan yang justru membahayakan kesehatan janin dikarenakan tingkatan merkuri yang tinggi, misalnya seperti ikan cucut, ikan hiu, maupun king makarel.

Selain ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi, ibu hamil juga tidak disarankan untuk mengkonsumsi ikan mentah. Ikan mentah masih memiliki kandungan bakteri dan parasit yang mungkin membahayakan janin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya