6 Macam Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya, Berikut Penjelasannya

Macam hujan bisa kamu lihat berdasarkan proses terjadinya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 29 Jun 2023, 10:40 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2023, 10:40 WIB
ilustrasi hujan.
ilustrasi hujan. (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Macam hujan bisa kamu lihat berdasarkan proses terjadinya. Berbagai macam hujan tersebut terjadi karena berbagai akibat, terutama karena kondisi alam. Suhu dan kadar air udara merupakan penentu utama dalam mengenal macam hujan.  

Mengenal macam hujan berdasarkan proses terjadinya ini tentunya mengaharuskan kamu juga mengenali proses terjadinya hujan secara umum. Proses terjadinya hujan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Selain itu, ada beberapa jenis hujan jika kamu melihatnya dari partikel yang dihasilkannya. Hal ini tentu cukup umum dikenal, sebut saja hujan gerimis, hujan deras, hujan salju, hujan es, serta hujan asam. Hujan gerimis atau rintik-rintik hujan adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan butiran berukuran diameter < 0,5 mm. Sementara itu, hujan deras adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan butiran berukuran diameter >7,0 mm.

Hujan salju adalah hujan yang menjatuhkan kristal-kristal es dengan suhu di bawah 0 Celcius. Hujan es atau biasa disebut juga hujan batu merupakan hujan berupa butiran es. Hujan asam adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan tingkat keasaman tinggi. biasanya air hujan ini mengandung senyawa NO3 atau H2S.

Selain jenis-jenis hujan berdasarkan partikelnya yang telah disebutkan, hujan berdasarkan proses terjadinya juga penting kamu kenali. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (16/7/2021) tentang macam hujan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proses Terjadinya Hujan

Pengertian Cuaca
Ilustrasi Musim Hujan Credit: pexels.com/Vlad

Sebelum mengenal macam hujan berdasarkan proses terjadinya, kamu perlu mengetahui proses terjadinya hujan terlebih dahulu. Proses terjadinya hujan melalui beberapa tahap. Ada tiga tahapan utama proses terjadinya hujan yaitu evaporasi,kondensasi,dan presipitasi.

Penguapan (evaporasi)

Evaporasi merupakan proses perubahan air yang berwujud cair menjadi gas sehingga air berubah menjadi uap-uap air dan memungkinkanya untuk naik ke atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.

Pengembunan (kondensasi)

Uap-uap air yang naik pada ketinggian tertentu akan mengalami proses kondensasi atau pengembunan. Proses kondensasi terjadi dimana uap air tersebut berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil.

Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan.

Presipitasi

Proses prespitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi. Awan-awan yang terbentuk kemudian tertiup oleh angin dan mengalami perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya. Proses ini disebut adveksi atau proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu garis horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.


Macam Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya

ilustrasi hujan deras.
ilustrasi hujan deras. (Pixabay)

Hujan Siklonal

Hujan siklonal terjadi karena suhu permukaan bumi yang tidak stabil sehingga menjadi lembap yang diikuti angin yang berputar ke atas. Biasanya macam hujan ini memiliki intensitas yang cepat berubah dan melanda area yang tidak terlalu luas dalam waktu yang relatif singkat.

Hujan Zenithal

Hujan zenithal adalah hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator. Macam hujan ini terjadi akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.

 


Macam Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya

ilustrasi percikan hujan.
ilustrasi percikan hujan. (Pixabay)

Hujan Orografis

Hujan orografis adalah macam hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air bergerak horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadi hujan disekitar pegunungan. Hujan ini mengakibatkan terjadinya daerah bayangan hujan (salah satu sisi dari pegunungan yang tidak terkena hujan orografis).

Hujan Muson

Hujan muson adalah hujan musiman yang disebabkan oleh angin muson. Di Indonesia, hujan muson timur terjadi pada bulan Oktober hingga April selama musim penghujan. Angin Muson timur bergerak dari benua Australia menuju Asia. Angin ini membawa serta awan yang mengandung curah hujan yang tinggi karena di Australia sedang musim dingin.


Macam Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya

Ilustrasi Hujan
Ilustrasi Hujan (pixabay.com)

Hujan Frontal

Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena bertemunya angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah. Ini menyebabkan terjadinya pengembunan di udara yang akhirnya menurunkan hujan. Daerah bertemunya angin musim panas dan udara dingin disebut dengan bidang front.

Hujan Buatan

Hujan buatan adalah usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan saat kebutuhan air secara alami tidak dapat dipenuhi. Untuk membuat hujan buatan diperlukan awan yang memiliki kandungan air yang cukup sehingga dapat terjadi hujan yang sampai ke tanah. Untuk membuat macam hujan ini diperlukan juga bahan semai yang dapat menarikuap air atau membentuk es.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya