Liputan6.com, Jakarta Perintah Allah SWT kepada seluruh umat Muslim penting untuk diketahui dan diamalkan. Perintah Allah SWT tersebut telah tercantum semua dalam kitab suci Al-Quran. Kitab ini merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya yang telah Allah SWT turunkan, termasuk penyempurna bagi kitab Taurat dan Injil.
Selain perintah Allah SWT, Al-Qur’an juga menyimpan berbagai larangan bagi para pemeluk agama Islam. Dalam hal ini, Rasulullah SAW pun telah memberikan penjelasan lebih detailnya melalui sabda-sabdanya dalam hadis.
Advertisement
Dengan menjalankan perintah Allah SWT, maka anda akan mendapatkan keutamaannya yakni dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat setidaknya sepuluh perintah Allah SWT yang bisa diamalkan.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai sepuluh perintah Allah SWT dan dalilnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (8/6/2023).
1. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Dikutip dari Monoteisme Samawi Autentik (2018) karya Mu’arif menjelaskan bahwa salah satu perintah Allah kepada seluruh umat Muslim adalah berbakti kepada kedua orang tua. Orang tua, terutama ibu, adalah kunci surga bagi setiap anak. Perintah ini salah satunya tercantum dalam Surat Al-Isra ayat 23 yang artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
Advertisement
2. Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Perintah Allah yang berikutnya kepada seluruh umat Muslim adalah memaafkan kesalahan orang lain. Setiap manusia tak pernah luput dari dosa dan kesalahan dalam hidupnya. Sebagai sesama umat Muslim, hendaknya saling memaafkan kesalahan tersebut apabila mempunyai salah dengan anda.
Selain itu, memaafkan kesalahan orang lain juga memiliki manfaat tersendiri bagi diri sendiri. Karena hati yang tersakit bisa menyebabkan kehidupan diliputi rasa dendam. Sementara dendam adalah penyakit hati yang tidak baik bagi kesehatan baik fisik maupun mental. Tetapi dengan memaafkan, maka hati menjadi bersih dan terbebas dari beban pikiran. Sebagaimana yang tertuang dalam potongan surat Al-Qur’an berikut ini:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِيْنَ
Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (QS. Al-Araf: 199)
3. Jangan Berlaku Sombong
Perintah Allah yang berikutnya kepada seluruh umat Muslim adalah jangan berlaku sombong. Apapun yang dimiliki manusia hanyalah titipan dari Allah SWT. Jika suatu ketika diambil, manusia tidaklah memiliki apa-apa. Manusia lahir tak membawa apa-apa, begitupula saat mati. Hanyalah amal kebaikan yang akan dibawa mati. Maka perbanyaklah amal kebaikan dan jangan sombong dengan apa yang dimiliki. Allah SWT berfirman dalam Surat Luqman ayat 18, yang berbunyi:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."
Advertisement
4. Menahan Amarah
Perintah Allah yang berikutnya kepada seluruh umat Muslim adalah menahan amarah. Setiap manusia pasti pernah emosi terhadap sesuatu atau orang lain. Untuk itu, dalam Al-Qur’an terdapat perintah Allah untuk menahan amarah tersebut. Amarah bisa menyebabkan seseorang berlaku di luar kendali yang bisa merugikan diri sendiri hingga orang lain.
Amarah juga bisa menyebabkan penyakit yang menyiksa tubuh. Maka dari itu, sebagai Muslim hendaknya kita melaksanakan salah satu dari 10 perintah Allah dalam Al-Quran ini. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 134, yang berbunyi:
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
Artinya: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
5. Berbuat Baik kepada Orang Lain
Perintah Allah yang berikutnya kepada seluruh umat Muslim adalah berbuat baik kepada orang lain. Perintah Allah ini telah tertuang dalam Surat An-Nisa ayat 36, yang artinya:
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."
Advertisement
6. Berkata Lemah Lembut
Perintah Allah yang berikutnya kepada seluruh umat Muslim adalah senantiasa berkata lemah lembut. Hal itu supaya kita tidak dibenci lingkungan sekitar karena perkataan yang kasar dan menyakitkan. Rasulullah SAW pun selalu berkata lemah lembut kepada semua orang.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
7. Tidak Menghina Orang Lain
Perintah Allah yang berikutnya kepada seluruh umat Muslim adalah tidak menghina orang lain. Menghina orang lain termasuk dalam perbuatan keji dan harus dihindari oleh umat Muslim. Meski begitu, masih banyak orang yang saling menghina dan mengolok-olok orang lain. Mulai dari pakaian, barang kepemilikan, hingga perdebatan pendapat dan pemikiran.
Padahal perbedaan budaya, cara pandang, hingga keyakinan dalam agama hendaknya disikapi dengan bijak. Al-Quran melarang umat Islam untuk mencela orang lain, termasuk dalam hal keyakinan berketuhanan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat: 11)
Advertisement
8. Berdakwah dengan Cara yang Bijak
Perintah Allah yang berikutnya kepada seluruh umat Muslim adalah berdakwah dengan cara yang bijak. Perintah ini tertuang dalam surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl: 125)
9. Mendamaikan Orang yang Berselisih
Perintah selanjutnya yang penting diperhatikan ialah untuk mendamaikan orang yang berselisih. Ketika ada orang yang berselisih, jangan malah jadi kompor di antara kedua pihak. Jadilah penengah yang bisa mendamaikan keduanya.
وَاِنْ طَاۤىِٕفَتٰنِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَاۚ فَاِنْۢ بَغَتْ اِحْدٰىهُمَا عَلَى الْاُخْرٰى فَقَاتِلُوا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّٰى تَفِيْۤءَ اِلٰٓى اَمْرِ اللّٰهِ ۖفَاِنْ فَاۤءَتْ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَاَقْسِطُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Artinya: "Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Hujurat: 9)
Advertisement
10. Tidak Kerjasama dalam Dosa dan Pelanggaran
Perintah Allah selanjutnya adalah tidak kerjasama dalam dosa dan pelanggaran. Allah menyampaikan perintah ini dalam Surat Al-Ma’idah ayat 2 yang berbunyi:
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Artinya: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya."