Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Raya Id di Indonesia memang kerap jatuh pada hari yang berbeda. Tahun 2023 ini, bukan hanya hari raya Idul Fitri saja, namun perayaan Idul Adha juga dirayakan di hari yang berbeda. Jika pemerintah menetapkan hari raya kurban jatuh pada Kamis, 29 Juni, maka berbeda dengan jemaah Aolia.
Seperti dalam unggahan laman Twitter @merapi_uncover, tampak jemaah Aolia di Kompleks Masjid Aolia di Padukuhan Panggang 3, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, telah menggelar salat Idul Adha pada hari Senin, 26 Juni 2023.
"Jamaah Masjid Aolia, Panggang, Gunungkidul. Menggelar sholat Idul Adha Senin (26/6/2023)," tulis laman Twitter @merapi_uncover pada keterangan yang dikutip Liputan6.com, Rabu (28/6).
Advertisement
Lebih lanjut, menurut Kapolsek Panggang AKP Anang Prastawa, pelaksanaan salat berjalan dengan lancar. Melihat banyaknya fenomena perbedaan, masyarakat diimbau untuk tetap saling menghormati perbedaan tersebut.
Melaksanakan salat Idul Adha lebih awal
Jemaah Aolia menjalankan salat Idul Adha di pagi hari pada Senin (28/6). Mereka tampak antusias menyambut hari raya kurban tahun ini. Hal itu terlihat dari cukup tingginya animo jemaah yang salat, hingga meluber sampai keluar halaman masjid. Seperti yang terlihat dalam video unggahan di Twitter.
Terlihat sebuah masjid yang dijaga oleh seorang polisi. Jemaah wanita yang mengenakan mukena tampak sudah mulai melaksanakan salat Idul Adha. Tampak masjid yang sudah dipenuhi dengan jemaah wanita, sehingga safnya mencapai pintu. Karena itu, ada beberapa jemaah yang harus salat di luar beralas tikar.
Advertisement
Lebaran Idul Fitri juga lebih awal
Sebelumnya, jemaah Aolia Gunungkidul juga melaksanakan ibadah salat Idul Fitri dua hari lebih awal dari tanggal yang ditetapkan oleh pemerintah. Pengasuh jemaah Masjid Aolia, Kyai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo mengatakan, berdasarkan perhitungan kalender mereka, Lebaran Idul Fitri jatuh lebih cepat dibanding dengan kalender pemerintah.
Setidaknya ada ribuan jemaah Aolia di seluruh Indonesia. Untuk di Gunungkidul sendiri terbagi di 18 kapanewon atau di masjid-masjid Aolia, tutur kyai yang kerap dipanggil Mbah Benu saat mengisi ceramah.
Kala itu, Mbah Benu juga menambahkan kalau tidak ada salahnya melaksanakan Hari Raya lebih awal karena ini adalah keyakinan yang dianut masing masing jemaah. Akan tetapi, yang paling ditekankan adalah selalu menjaga persatuan dan kesatuan warga Negara Indonesia.