Mengenal Nyamuk Anopheles dan Bahayanya bagi Manusia, Penyebab Malaria

Nyamuk anopheles adalah penyebab penyakit malaria.

oleh Husnul Abdi diperbarui 12 Jul 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 07:00 WIB
Mengenal Nyamuk Anopheles
Mengenal Nyamuk Anopheles. Foto oleh Laszlo Fatrai dari Pexels.

Liputan6.com, Jakarta Nyamuk anopheles adalah salah satu jenis nyamuk yang berbahaya bagi manusia. Pasalnya, nyamuk satu ini dapat menularkan penyakit jika menggigit kulit seseorang. Bahkan, tidak jarang gigitan nyamuk ini dapat berakibat fatal bagi manusia. 

Beberapa jenis nyamuk yang berbahaya dan menyebabkan penyakit di antaranya adalah nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti (yang juga menyebabkan yellow fever, zika, dan chikungunya), nyamuk Anopheles (penyebab malaria) dan nyamuk Culex (nyamuk rumah/kebon) yang dapat menularkan kaki gajah (filariasis) dan enchepalitis.

Nyamuk anopheles adalah penyebab penyakit malaria. Penyakit ini mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga orang Indonesia. Pasalnya, kasus malaria tidak jarang terjadi di Indonesia. Kamu mungkin pernah mendengar berita seseorang meninggal karena penyakit malaria ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/7/2023) tentang nyamuk anopheles.

Mengenal Nyamuk Anopheles

Mengenal Nyamuk Anopheles
Mengenal Nyamuk Anopheles. Image by Oberholster Venita from Pixabay

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nyamuk anopheles atau nyamuk anofeles disebut juga sebagai nyamuk malaria. Bagaimana tidak, nyamuk anopheles dapat menularkan parasit plasmodium yang menjadi penyebab penyakit malaria. Nyamuk anopheles yang menularkan penyakit malaria adalah anopheles betina, yang menggigit manusia karena memerlukan darah (protein) untuk mematangkan telur- telurnya.

Nyamuk anopheles menyukai daerah yang memiliki kelembapan tinggi di atas 60%. Nyamuk anopheles aktif memasuki rumah pukul 17.00-22.00 malam, dan sangat aktif sampai menjelang pagi dan pada tengah malam.

Malaria saat ini mulai menjadi endemis di daerah yang sebelumnya jarang atau tidak ditemukan kasus malaria. Perubahan lingkungan diduga menjadi pemicunya. Nyamuk anopheles ini paling efektif dicegah dengan memasang kelambu karena aktivitasnya berlangsung pada malam hari.  Secara umum nyamuk Anopheles penyebab malaria banyak ditemukan terutama di area perkebunan dan persawahan atau daerah pinggiran dan jarang ditemukan di daerah urban.

Penyakit Malaria

Anopheles
Nyamuk Anopheles/ Source blog.mosquito.buzz

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), malaria adalah penyakit infeksi yang banyak dijumpai di daerah tropis, disertai gejala demam dan turun naiknya suhu yang tidak teratur, ditularkan oleh nyamuk anopheles. Parasit penyebab malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina, yang biasanya menggigit pada waktu senja hingga fajar.

Penyakit ini memiliki angka kematian yang cukup tinggi terutama pada kelompok bayi, anak balita, dan ibu hamil. Parasit penyebab malaria pada manusia antara lain Plasmodium falciparum, P. vivax, P. malariae, dan P. ovale.

Orang yang terkena malaria biasanya menunjukkan beberapa gejala seperti demam, menggigil, dan gejala seperti flu selama sekitar tujuh hari. Selain Indonesia, daerah yang juga sering mengalami kasus malaria adalah Afrika sub-Sahara, Asia, dan Amerika Latin.

Cara Mencegah Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

Cara Mencegah Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk
Cara Mencegah Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk. Credit: pexels.com/icon

Setelah mengenali nyamuk anopheles dan bahayanya bagi kesehatan, kamu tentunya perlu mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit karena gigitan nyamuk. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya penyakit karena gigitan nyamuk, yaitu:

  1. Memasang kawat nyamuk di jendela, menutup pintu, atau menggunakan kelambu ketika tidur.
  2. Menggunakan losion penangkal nyamuk yang mengandung DEET atau picaridin. Kamu juga dapat menggunakan bahan alami penolak nyamuk, seperti lemon-kayu putih, sereh, dan bunga lavender.
  3. Menggunakan baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu ketika berada di luar rumah.
  4. Batasi aktivitas di luar rumah saat hari sudah gelap, yang merupakan saat nyamuk aktif bergerak.
  5. Pastikan juga kamu tidak memberi ruang bagi nyamuk untuk berkembang biak. Nyamuk bertelur di air yang menggenang, misalnya pada ember, tong sampah, dan ban bekas. Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yakni dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air. Bila perlu, taburkan juga larvasida (bubuk abate) di tempat tersebut.

Untuk mencegah penularan penyakit oleh jenis nyamuk tertentu, kamu juga bisa disuntik dengan vaksin tertentu. Sementara penanganan penyakit yang ditimbulkan oleh nyamuk biasanya tidak spesifik. Dokter hanya akan memberi obat-obatan untuk meringankan gejala yang menyertainya, misalnya demam dan nyeri sendi, serta mengawasi komplikasi yang mungkin muncul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya