Liputan6.com, Jakarta Kramagung adalah salah satu istilah yang digunakan dalam karya seni, seperti drama. Bagi pecinta seni mungkin sudah tak asing dengan istilah kramagung. Meskipun begitu, masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu kramagung.
Baca Juga
Advertisement
Kramagung adalah salah satu unsur intrinsik dalam naskah drama. Menurut Taufiqur Rahman dalam bukunya yang berjudul Periodisasi Sastra dan Antologi Puisi Indonesia, menjelaskan bahwa kramagung adalah perintah kepada pelaku untuk melakukan sesuatu yang ditulis sebagai petunjuk dalam bermain drama.
Fungsi utama dari kramagung adalah untuk memberikan petunjuk perilaku atau perbuatan tokoh yang digambarkan dalam drama. Hal ini akan lebih mengindentifikasi dan membedakan perilaku antar tokoh.
Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian kramagung dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/7/2023).
Kramagung Adalah
Kramagung sendiri merupakan salah satu unsur intrinsik dalam naskah drama. Secara umum, kramagung adalah perintah kepada pelaku untuk melakukan sesuatu yang ditulis sebagai petunjuk dalam bermain drama. Secara singkat, kramagung adalah instruksi yang tertera dalam naskah untuk pemain atau aktor dalam drama.
Dikutip dari Buku Pembelajaran Sastra: Cerpen, Puisi, dan Drama (2023), menjelaskan bahwa kramagung adalah pedoman tingkah laku, perbuatan atau tindakan yang harus dilakukan oleh seorang tokoh. Biasanya dalam naskah drama, kramagung ditulis dalam tanda kurung dan biasanya dicetak miring.
Dalam bahasa Inggris, kramagung disebut stage direction atau arahan panggung. Dikutip dari laman Juicy English, kramagung adalah instruksi dalam naskah drama yang memberitahu para aktor bagaimana cara masuk, di mana harus berdiri, dan kapan harus bergerak. Kramagung ini akan memberikan informasi penting untuk tindakan dan hubungan antara orang, benda, dan tempat di dalam naskah drama. Selain itu, kramagung juga dapat digunakan untuk memberi tahu seorang aktor atau pemain bagaimana harus membentuk penampilannya.
Kramagung sendiri sering digunakan sebagai arahan panggung yang mengarahkan bagaimana si pemain drama harus bergerak dalam pementasan drama. Dengan adanya kramagung ini dalam sebuah naskah drama, akan lebih memudahkan dan memandu aktor untuk menggerakkan tubuhnya saat pementasan drama. Adanya gerakan tubuh ini dapat membantu penonton dalam memahami ekspresi pikiran, perasaan, dan retorika suatu karakter yang ingin diperlihatkan oleh si aktor.
Advertisement
Fungsi Kramagung
Fungsi utama dari kramagung adalah memberi gambaran tingkah laku dan ekspresi khusus yang dilakukan tokoh. Kramagung merupakan ciri khas naskah drama yang tidak ditemukan pada naskah sastra lain. Selain fungsi tersebut, terdapat fungsi lain dari kramagung adalah sebagai berikut:
- Mampu mendeskripsikan suasana panggung, contohnya adalah (Sinar pagi hari memenuhi ruangan) Sungguh hari yang indah!
- Mampu memberikan deskripsi tentang perasaan tokoh atau pemain dalam drama, contohnya adalah (Robin Hood marah) Diam!
- Menjelaskan bagaimana para aktor atau pemain bergerak, contohnya adalah (Robin Hood masuk dengan bersenjatakan pedang) Ah, tapi ingat, hati yang lemah tidak pernah menang wanita cantik.
- Mendeskripsikan cara pemain berbicara, contohnya adalah (Tertawa) Betapa bodohnya!
- Memberitahu cara pemain atau aktor saat masuk ke atas panggung, contohnya adalah (Ibu masuk ke panggung sambil membawa sapu) Oh, tadi kayaknya ada yang bilang lagi ngaji, tapi malah di main gadget di rumah teman kau rupanya, hah?!
Contoh Naskah Drama yang Menggunakan Kramagung
1. Contoh naskah drama bertema : Mengapa Kau Culik Anak Kami
BAPAK (Setelah jeda) : Hmmm. Kekerasan. Kekerasan. Anak bungsu kita sendiri diculik dan sampaisekarang tidak kembali.
IBU : Jangan bilang tidak kembali. Satria hanya belum kembali.
IBU (Menangis) :”Mana kita tahu dia sudah dibunuh atau tidak?
2. Contoh naskah drama bertema : Cerita di Sekolah
Rany : (Berjalan menghampiri Ira dan Sherly di bangkunya) “Sher, Ir ayo kita ke kantin!”
Ira : “Perutku sudah terasa sangat lapar”.
Sherly : (Sambil mencaricari uangnya di dalam tas) “Aku juga sangat lapar. Uang aku ternyata hilang”.
Rany : “Berapa emangnya? Coba cari lebih teliti lagi”.
Sherly : “Tidak mungkin Ran, aku ingat banget tadi taruhnya disini” (Sambil tetap mencari di tasnya)
Ira : “Hmmmm…. Mending kita gledah semua tas di kelas ini” (Dengan nada tinggi)
3. Contoh naskah drama bertema : Kejujuran
Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta mengumpulkan tugas.
Guru : “Anak-anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.”
(Kemudian satu persatu siswa naik mengumpulkan tugas karya tulis masing-masing)
Guru : “Karena ini merupakan tugas perorangan, maka penilaian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis kalian. Oke, masukkan buku kalian semua. Bapak akan mengadakan ulangan.”
Reni : “Hah, ulangan apa lagi pak? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan” (Merasa sedikit kesal)
Guru : “Rara, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.”
Rara : “Baik pak”
(Sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini)
Guru : “Pada ulangan kali ini, bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok dan kesimpulan dari karya tulis yang kalian buat.”
Kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan pak guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. pak guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Rara dimana isinya sama persis dengan karya tulis milik Rina. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan dikumpulkan.
Guru : (Dengan nada bicara yang tegas) “Baiklah yang lain bisa istirahat. Tolong Rara dan Rina tetap disini, bapak mau bicara.”
(Semua siswa keluar ruang kelas kecuali Rara dan Rina)
Guru : “Bapak minta kalian berdua jujur kepada bapak. Kenapa tugas kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya juga.”
Rara : “Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri pak”
Rina : “Saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri”
Guru : “Lalu, Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tadi tidak sama denganisi karya tulis kalian?”
(Lama Rara dan Rina terdiam, takut-takut untuk memulai bercara)
Guru : (Dengan nada bicara yang tegas) “Kalau begitu, bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi.”
Rina : (Berbicara sambil ketakutan) “Maaf pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka bapak akan memaafkan saya?”
Guru : “Tentu.”
Rina : “Saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet pak. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya”
Guru : “Baiklah, alasan bisa bapak terima. trus kamu Rara?”
Rara : (Berbicara dengan rasa takut) “Saya minta tolong Reni mengerjakan tugas karya tulis itu pak. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet.”
Advertisement