Liputan6.com, Jakarta - Tokoh antagonis adalah sosok dalam cerita dan drama yang digambarkan memiliki karakter jahat. Tokoh antagonis diciptakan, umumnya untuk memperkuat karakter tokoh utama (protagonis) yang cenderung baik. Tokoh antagonis adalah penentang.
Baca Juga
Advertisement
Dalam buku berjudul Drama: Teori dan Pengajarannya (2003) oleh Waluyo, tokoh antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai penentang cerita. Kemudian, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menggambarkan tokoh antagonis adalah orang yang suka menentang seperti melawan dan sebagainya.
Ada tiga fungsi dari kehadiran tokoh antagonis selain memperkuat karakter tokoh protagonis. Tokoh antagonis adalah sosok yang membuat jalan cerita menjadi semakin menarik, menciptakan emosi bagi penikmatnya, dan sumber utama dari konflik cerita.
Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tokoh antagonis, fungsi tokoh antagonis, dan cara menciptakan tokoh antagonis, Minggu (15/1/2023).
Tokoh Antagonis adalah Sosok dengan Karakter Jahat
Tokoh antagonis adalah sosok dengan watak, sifat, dan perilaku tertentu. Dalam ilmu Sastra, tokoh antagonis adalah penentang dari tokoh utama (protagonis) atau tokoh lawannya. Banyak penonton, pembaca, dan pendengar yang cenderung membenci kehadiran tokoh antagonis.
Dalam buku berjudul Drama: Teori dan Pengajarannya (2003) oleh Waluyo, tokoh antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai penentang cerita. Umumnya, tokoh antagonis digambarkan sebagai sosok dengan karakter yang jahat atau buruk.
Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, tokoh antagonis adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua kata, yakni “anti” artinya melawan dan “agonis” artinya aktor. Sosok tokoh antagonis adalah memiliki peran sebagai musuh, penjahat, petarung, pendendam, pembohong, sombong, tidak bersahabat, suka pamer, pembuat masalah, dan masih banyak lagi lainnya.
Tokoh antagonis adalah penokohan dengan karakteristik watak buruk. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menggambarkan tokoh antagonis adalah orang yang suka menentang seperti melawan dan sebagainya. Tokoh antagonis adalah jenis karakter yang bisa memperkuat karakter protagonis.
Advertisement
Nama Lain dari Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah sosok dengan karakter jahat. Apa nama lain dari tokoh antagonis itu? Pustaka Digital Indonesia atau Tesaurus Bahasa Indonesia, menjelaskan sinonim kata antagonis adalah penentang, oposan, pelawan, pembangkang, pembantah.
Ini 39 nama lain atau sinonim istilah antagonis yang perlu diketahui:
- Sinonim antagonis adalah Penentang
- Sinonim antagonis adalah Oposan
- Sinonim antagonis adalah Pelawan
- Sinonim antagonis adalah Pembangkang
- Sinonim antagonis adalah Pembantah
- Sinonim antagonis adalah Pemberontak
- Sinonim antagonis adalah Penyanggah
- Sinonim antagonis adalah Penyangkal
- Sinonim antagonis adalah Perusuh
- Sinonim antagonis adalah Lawan
- Sinonim antagonis adalah Musuh
- Sinonim antagonis adalah Oponen
- Sinonim antagonis adalah Pesaing
- Sinonim antagonis adalah Rival
- Sinonim antagonis adalah Seteru
- Sinonim antagonis adalah Bandingan
- Sinonim antagonis adalah Imbangan
- Sinonim antagonis adalah Kompetitor
- Sinonim antagonis adalah Oposisi
- Sinonim antagonis adalah Tandingan
- Sinonim antagonis adalah Tentangan
- Sinonim antagonis adalah Udu
- Sinonim antagonis adalah Momok
- Sinonim antagonis adalah Antiwirawan
- Sinonim antagonis adalah Padanan
- Sinonim antagonis adalah Saingan
- Sinonim antagonis adalah Tara
- Sinonim antagonis adalah Tampin
- Sinonim antagonis adalah Dagi
- Sinonim antagonis adalah Antipoda
- Sinonim antagonis adalah Antitesis
- Sinonim antagonis adalah Inversi
- Sinonim antagonis adalah Kebalikan
- Sinonim antagonis adalah Kutub
- Sinonim antagonis adalah Partner
- Sinonim antagonis adalah Pasangan
- Sinonim antagonis adalah Jodoh
- Sinonim antagonis adalah Teman
- Sinonim antagonis adalah Versus
Fungsi Tokoh Antagonis dan Penjelasannya
Apabila sudah memahami karakteristik tokoh antagonis, kemudian ketahui fungsi sebenarnya dari kehadiran tokoh antagonis selain memperkuat karakter tokoh protagonis. Dalam buku berjudul Trichoderma: Si Agen Antagonis (2017) oleh Rina Sriwati, ada tiga fungsi tokoh antagonis yang perlu diketahui.
Ini penjelasan dari fungsi tokoh antagonis yang dimaksudkan:
1. Membuat Jalan Cerita Semakin Menarik
Fungsi tokoh antagonis adalah kunci utama yang membuat jalan cerita menjadi semakin menarik untuk diikuti. Tokoh antagonis adalah mempunyai fungsi untuk membuat jalannya cerita semakin menarik sehingga cerita tidak terkesan monoton.
2. Menciptakan Alur dan Emosi Penonton
Fungsi tokoh antagonis adalah mampu menciptakan atau membawa alur dan emosi para penonton, pendengar, hingga pembaca. Fungsi tokoh antagonis adalah dapat membawa alur emosi penonton atau pembaca sehingga lebih emosional. Tanpa adanya tokoh antagonis, cerita tokoh protagonis akan terlihat terlalu over power.
3. Pemicu atau Sumber Konflik
Fungsi tokoh antagonis adalah menjadi pemicu atau sumber adanya sebuah konflik. Konflik dalam sebuah cerita akan membuat alurnya menjadi lebih menarik dan ini diciptakan oleh sosok antagonis. Oleh karena itu, kehadiran tokoh antagonis adalah dapat berperan sebagai pemicu konflik.
Advertisement
Cara Menciptakan Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah masuk kategori tokoh dengan penokohan memperkuat tokoh utama. Bagaimana cara menciptakan tokoh antagonis dengan penokohan yang dimaksudkan?
Dalam buku berjudul Teori Pengkajian Fiksi (2015) oleh Nurgiyantoto, tokoh adalah orang yang berperan dalam suatu cerita. Sementara itu, penokohan adalah penggambaran dari sosok tokoh yang mencakup watak, karakter, dan ciri khas tokoh.
Penokohan adalah penciptaan kesan tokoh dalam cerita. Tokoh harus kelihatan hidup dan nyata, seolah-olah pembaca merasakan kehadirannya. Pada dasarnya sifat tokoh atau penokohan adalah ada dua macam, yaitu:
- Sifat lahir yang terlihat (rupa, bentuk)
- Sifat batin (watak, karakter)
Bagini cara menciptakan tokoh antagonis dan tokoh lain dengan karakteristik tertentu yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber. Untuk menggambarkan sifat tokoh atau penokohan adalah bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui:
- Tindakan, ucapan dan pikirannya
- Tempat tokoh tersebut berada
- Benda-benda di sekitar tokoh
- Kesan tokoh lain terhadap dirinya
- Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang
Sementara itu, metode penokohan adalah ada 2 yaitu metode analitik dan dramatik. Metode analitik penokohan adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dijelaskan secara langsung. Contoh untuk metode analitik penokohan adalah misalnya jahat, ramah, pintar dan lain-lain.
Metode dramatik penokohan adalah metode penokohan yang dicerminkan atau dijelaskan secara tidak langsung, atau penggambaran sifat melalui penggambaran fisik, dialog antar tokoh, pikiran yang dituliskan dalam narasi, dan sebagainya.
Masing-masing metode penokohan adalah punya keistimewaan sendiri. Suatu karya sastra justru akan semakin bagus kalau bisa menggabungkan berbagai metode penokohan. Karakter yang diciptakan akan sangat kuat, sehingga kesan penokohan adalah dari karya sastra itu akan semakin baik.