Liputan6.com, Jakarta Model baju kurung adalah pakaian tradisional yang berasal dari masyarakat Melayu di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand bagian selatan. Baju kurung umumnya dikenakan oleh perempuan. Salah satu ciri khas model baju kurung adalah desainnya yang longgar pada bagian lengan, perut, dan dada.
Baca Juga
Advertisement
Ketika dikenakan, bagian bawah model baju kurung biasanya sejajar dengan pangkal paha, tetapi ada juga yang lebih panjang hingga sejajar dengan lutut. Model baju kurung tidak memakai kancing, mirip dengan t-shirt, dan tidak memiliki kerah. Ujungnya biasanya direnda dan beberapa bagian sering dihiasi dengan sulaman berwarna keemasan.
Pada awalnya, model baju kurung digunakan untuk upacara adat di kalangan perempuan di dalam kerajaan Melayu. Model baju kurung dipakai bersama-sama dengan kain songket sebagai sarung, serta dihiasi dengan aneka perhiasan emas dan tas kecil atau kipas. Karena mayoritas masyarakat Melayu beragama Islam, banyak perempuan yang mengenakan baju kurung juga mengenakan jilbab sebagai pelengkapnya, meskipun ada yang tidak menggunakan jilbab.
Saat ini, baju kurung banyak dipakai oleh masyarakat umum, baik oleh anak-anak untuk mengaji maupun ibu-ibu untuk ke pasar, tanpa hiasan yang terlalu mewah. Untuk mengenal lebih dalam mengenai model baju kurung, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (3/8/2023).
Sejarah Model Baju Kurung Melayu
Dilansir dari laman resmi Bandara Sultan Syarif Kasim II, sebuah catatan dari Tiongkok pada abad ke-13, masyarakat Melayu, baik perempuan maupun lelaki, hanya mengenakan penutup tubuh bagian bawah. Seiring berjalannya waktu, perempuan Melayu mulai memakai sarung dengan model "berkemban", yang artinya melilitkan sarung di sekeliling dada. Selain itu, mulai digunakan juga celana dengan model "Gunting Aceh" yang panjangnya hanya sedikit di bawah lutut.
Namun, kemudian perdagangan internasional membawa pengaruh budaya asing, termasuk dari Tiongkok, India, dan Timur Tengah. Melalui perniagaan, masyarakat Melayu menjadi terpapar pada cara berpakaian orang-orang asing tersebut. Selain itu, adopsi Islam sebagai agama masyarakat Melayu juga memengaruhi cara berpakaian karena agama ini menuntut perempuan maupun laki-laki untuk menutup aurat. Puncaknya adalah pada abad ke-14, di mana model baju kurung Melayu mulai digambarkan secara jelas dalam karya sastra Sejarah Melayu.
Dalam Sejarah Melayu, kita dapat melihat kemunculan model baju kurung, di mana orang Melayu mulai memakai semacam tunik untuk menutupi tubuh mereka. Tunik ini memiliki pengaruh dari Timur Tengah, terlihat dari bentuk kerah baju yang dipakai oleh orang Arab. Baju kurung diperkenalkan oleh pedagang-pedagang Islam dan India barat, dan pada awalnya berpotongan ketat dan pendek. Namun, kemudian potongan baju kurung diubah menjadi lebih longgar dan panjang oleh Tun Hassan.
Menurut Dato' Haji Muhammad Said Haji Sulaiman, model baju kurung seperti yang kita kenal sekarang mulai muncul pada masa pemerintahan Sultan Abu Bakar pada tahun 1800 di Teluk Belanga, Singapura. Sementara itu, Mattiebelle Gettinger menjelaskan bahwa baju kurung telah dipakai oleh penari istana di Palembang dan menjadi jenis pakaian populer di Sumatera pada abad ke-20.
Advertisement
Ciri Khas Model Baju Kurung Melayu
Model baju kurung Melayu adalah salah satu pakaian tradisional yang menjadi bagian dari budaya masyarakat Melayu di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand bagian selatan. Model baju kurung Melayu memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dengan pakaian tradisional dari daerah lain, antara lain sebagai berikut:
1. Bentuk dan Desain
Model baju kurung Melayu memiliki desain yang longgar dan nyaman saat dikenakan. Bagian lengan, perut, dan dada pada baju ini biasanya dirancang dengan lebar agar memberikan kenyamanan dan kebebasan bergerak kepada pemakainya.
2. Panjang dan Potongan
Bagian bawah baju kurung biasanya sejajar dengan pangkal paha, namun ada juga yang memanjang hingga sejajar dengan lutut. Selain itu, terdapat beberapa jenis potongan baju kurung, seperti potongan lurus, A-line, atau dengan potongan lekuk yang mengikuti bentuk tubuh.
3. Penggunaan Bahan
Model baju kurung Melayu umumnya terbuat dari berbagai jenis kain seperti katun, sutera, chiffon, atau songket yang merupakan kain tradisional dengan motif khas. Songket adalah kain yang dihiasi dengan benang emas atau perak yang memberikan sentuhan mewah pada baju kurung.
4. Penghiasan
Model baju kurung Melayu sering dihiasi dengan sulaman berwarna keemasan atau motif bordir yang menambahkan keindahan pada pakaian tersebut. Penghiasan ini biasanya terdapat di bagian kerah, lengan, atau bagian bawah baju.
5. Tidak Dipasangi Kancing
Salah satu ciri khas dari model baju kurung adalah bahwa tidak ada kancing pada bagian depannya. Baju ini biasanya dipakai seperti kemeja atau t-shirt dengan cara dimasukkan ke dalam sarung atau rok untuk para wanita.
6. Tidak Berkerah
Model baju kurung Melayu biasanya tidak memiliki kerah dan ujungnya direnda atau dilipat. Ini memberikan kesan sederhana dan elegan pada pakaian tersebut.
Jenis-Jenis Baju Kurung Melayu
Baju kurung Melayu adalah pakaian tradisional yang memiliki beragam jenis dan variasi tergantung pada bentuk, potongan, dan hiasan yang digunakan. Model baju kurung Melayu dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
1. Baju Kurung Klasik
Model baju kurung ini adalah jenis baju kurung Melayu yang mengikuti desain dan gaya tradisional yang telah ada selama berabad-abad. Baju kurung klasik memiliki potongan lebar, longgar, dan sederhana dengan hiasan bordir atau sulaman di bagian kerah, lengan, dan bawah baju. Baju ini sering terbuat dari kain katun atau songket dengan motif klasik.
2. Baju Kurung Moden
Model baju kurung ini adalah variasi yang lebih modern dan modis dari baju kurung klasik. Jenis ini menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan gaya yang lebih kontemporer. Baju kurung moden mungkin memiliki potongan yang lebih ketat, kerah yang berbeda, dan hiasan yang lebih minimalis. Baju ini sering terbuat dari kain yang lebih ringan dan nyaman seperti chiffon atau sutera.
3. Baju Kurung Pahang
Model baju kurung ini berasal dari Pahang, Malaysia, dan memiliki ciri khas potongan baju yang melengkung di bagian depan dan belakang. Potongan ini memberikan siluet yang indah dan elegan pada pemakainya. Baju kurung Pahang sering dikenakan dalam acara-acara formal dan upacara keagamaan.
4. Baju Kurung Cekak Musang
Model baju kurung cekak musang adalah jenis baju kurung yang memiliki kerah berdiri yang tinggi dan tegas seperti cekak musang. Jenis ini memberikan kesan yang lebih formal dan anggun. Baju kurung cekak musang sering dikenakan pada acara-acara resmi dan upacara tradisional.
5. Baju Kurung Kedah
Model baju kurung ini berasal dari Kedah, Malaysia. Baju kurung Kedah memiliki potongan lurus yang nyaman dan simpel. Ciri khasnya adalah hiasan bordir yang cantik dan berwarna-warni di sekitar kerah, lengan, dan bagian bawah baju.
6. Baju Kurung Johor
Model baju kurung Johor memiliki potongan yang serupa dengan baju kurung Kedah, tetapi memiliki hiasan yang berbeda. Baju kurung Johor sering dihiasi dengan renda dan sulaman yang indah di bagian kerah dan lengan.
7. Baju Kurung Riau
Model baju kurung ini berasal dari Riau, Indonesia. Baju kurung Riau memiliki potongan yang lebar dan longgar dengan hiasan bordir yang rumit dan indah di seluruh baju. Baju ini sering terbuat dari songket dengan motif tradisional Riau.
Advertisement
Kelengkapan dan Cara Memakai Baju Kurung Melayu
Baju kurung adalah salah satu pakaian tradisional yang umum dipakai oleh masyarakat Melayu di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand bagian selatan. Selain baju kurung itu sendiri, ada beberapa jenis pakaian lain yang lazim dipakai bersamaan dengan baju kurung, terutama oleh perempuan dan laki-laki.
Kelengkapan Perempuan
1. Sarung
Model baju kurung biasanya dipasangkan dengan sarung. Sarung dikenakan dengan ikatan "ombak mengalun," yaitu lipatan kain yang berlipit-lipit (berombak-ombak) pada bagian kiri atau kanan badan.
2. Kain Dagang
Kain dagang adalah kain sarung yang digunakan sebagai kerudung saat bepergian. Kain ini dimaksudkan untuk melindungi diri dari terik matahari. Apabila berada di dalam ruangan, kain dagang diikatkan pada pinggang atau disangkutkan di lengan.
3. Selendang
Selendang biasanya disampirkan di bahu. Jika sedang memakai kain dagang, biasanya yang dipakai adalah kain mantul, yaitu selendang pendek yang bersulam, disampirkan di bahu sebagai kelengkapan baju kurung.
Kelengkapan Laki-laki
1. Celana
Bagi lelaki, model baju kurung biasa dipasangkan dengan celana panjang yang disebut seluar. Ada beberapa jenis seluar yang lazim digunakan bersama model baju kurung, antara lain:
- Seluar Panjang: Celana panjang yang jatuh di atas pergelangan kaki.
- Seluar Aceh: Celana yang jatuhnya di atas betis, sedikit di bawah lutut.
- Seluar Katuk: Celana yang jatuhnya di atas lutut.
- Seluar Sampit: Celana yang jatuhnya di paha.
Jika lelaki memakai baju kurung dengan sarung saja tanpa memakai celana, maka ini disebut dengan istilah "ketumbing." Biasanya jenis pemakaian ini hanya untuk di dalam rumah atau bisa juga untuk ke masjid atau surau.
2. Kain Samping
Kain samping adalah kain sampingan yang dipakai bersama-sama dengan baju dan celana. Terdapat beberapa cara untuk memasang kain samping:
- Ikatan Pancung: Kain samping menggunakan kain lepas. Kain dililitkan di pinggang dan sebelum sampai ke ujung kain, kain ini "dipancung," yaitu kain disemat sambil membiarkan ujung kain terkulai ke bawah.
- Ikatan Kembung: Cara memakai kain samping ini biasa dipakai oleh mempelai laki-laki dalam acara pernikahan adat Melayu. Kata "kembung" berasal dari kesan menggembung saat memakai ikatan ini. Kain sarung ditarik ke bagian tengah atau tepi badan untuk kemudian diikat dan disimpul dalam berbagai macam cara agar melekat di pinggang.
- Ikatan Lingkup: Cara memakai kain samping ini adalah yang paling sering dipakai oleh orang. Kain sarung digulung ke atas dan dilingkup ke bagian depan atau bagian samping, mirip dengan cara memakai sarung untuk keperluan sehari-hari.