Liputan6.com, Jakarta Ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai islam. Ekonomi islam itu cukup berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan. Perbedaan yang dimaksud adalah islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan.
Selain itu, ekonomi islam adalah tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki aspek penting dalam ibadah. Kemudian, prinsip ekonomi islam berupa kaidah pokok yang membangun struktur atau kerangka ekonomi dalam islam. Sistem yang dianut dalam ekonomi islam adalah sistem bagi hasil bukan sistem bunga. Ekonomi islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh ditransaksikan.
Ekonomi dalam islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan kepada setiap pelaku usaha. Ekonomi islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai islam guna mencapai pada tujuan agama. Ekonomi islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa.
Advertisement
Ekonomi syariah juga memiliki sifat kesatuan, keseimbangan, kebebasan, dan tanggungjawab. Ekonomi islam adalah perekonomian yang menggunakan instrumen dalam pelaksanaannya selalu berpihak pada kepentingan kesejahteraan rakyat dan bertujuan menciptakan masyarakat yang sejahtera dan makmur serta adil dalam bertindak yang pencapaiannya sejahtera baik di dunia maupun bahagia diakhirat.
Berikut ini penjelasan singkat tentang perkembangan ekonomi islamyang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/8/2023)
Perkembangan ekonomi islam
Perkembangan yang pesat dari pertumbuhan ekonomi islam berdasarkan syariah ini menjadi bukti bahwa masyarakat yang hidup di era globalisasi sekarang rindu akan ketentraman dalam menjalani kegiatan ekonomi. Selain itu dengan menjalankan perekonomian syariah masyarakat meyakini bahwa kegiatan ekonomi akan dijalankan sesuai dengan etika dan nilai-nilai agama.
Dimana nilai-nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat islam yaitu terdapat sistem nilai yang melandasi setiap aktivitas masyarakat, baik pribadi maupun kelompok. Hal ini tidak ditemukan dalam kehidupan masyarakat barat. Perbedaan dalam budaya dan sistem nilai ini menghasilkan bentuk masyarakat, praktik, serta pola hubungan yang berbeda pula.
Ekonomi Islam adalah perekonomian yang membuat semua sejahtera dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Perkembangan ekonomi islam di Indonesia semakin pesat, mereka mempunyai pengaruh terhadap pemenuhan. Dimana pemenuhan tersebut akan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia Syariah.
Khususnya di Indonesia, perkembangan ekonomi islam ditandai oleh perkembangan bisnis lembaga keuangan syariah seperti bank umum syariah, bank muamalat Indonesia, bank syariah mandiri, bank syariah mega Indonesia-unit usaha syariah bank konvensional, pegadaian syariah, dan lain-lain, baik dilihat dari total aset maupun jumlah pembiayaan yang diberikan.
Advertisement
Fondasi ekonomi islam
1. Akidah
Akidah adalah fondasi yang paling utama dari segala aktivitas manusia di muka bumi termasuk aktivitas ekonomi. Konsep akidah membentuk paradigma dasar, dimana segala sesuatu yang ada dalam alam semesta
Konsep ini, aktivitas-aktivitas manusia memiliki nilai akuntabilitas ilahiyah yang menempatkan perangkat syariah sebagai parameter kesesuaian antara aktivitas usaha dengan prinsip syariah. Fondasi ini menumbuhkan kesadaran bahwa setiap aktivitas manusia memiliki akuntabilitas ketuhanan sehingga menumbuhkan integritas.
2. Syariah
Syariah adalah ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horizontal dengan sesama makhluk.
Tujuan syariah adalah kemaslahatan makhluk hidup menuju falah dunia dan akhirat. Prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi secara umum akan menjadi sumber ketentuan yang mengatur pola hubungan bagi semua pelaku dan stakeholder perbankan syariah. Penerapan perilaku Syariah tidak diperbolehkan keluar dari konteks maslahat.
3. Akhlak
Akhlak adalah norma dan etika yang berisi nilai-nilai moral dalam interaksi sesama manusia, manusia dengan lingkungannya, dan manusia dengan pencipta alam semesta menjadi satu hubungan yang harmoni dan sinergis.
Akhlak akan membimbing aktivitas ekonomi agar senantiasa mengedepankan kebaikan sebagai elemen untuk mencapai tujuan. Hubungan nilai moral dengan ekonomi, misalnya tidak menggunakan harta yang dapat merugikan orang lain, tidak melakukan penipuan dalam transaksi, tidak menimbun harta dan lain lain.
4. Ukhuwah
Ukhuwah adalah fondasi pendukung berikutnya dalam segala aktivitas ekonomi. Ukhuwah atau kesetiakawanan adalah prinsip persaudaraan dalam menata interaksi sosial yang diarahkan pada harmonisasi kepentingan individu dengan tujuan kemanfaatan secara umum dengan semangat tolong-menolong.
Dalam aktivitas ekonomi ukhuwah menempatkan pola hubungan antara manusia yang dilandasi dengan prinsip kesejajaran, saling percaya dan saling membutuhkan. Ukhuwah dapat dihasilkan dari pola ekonomi sosial, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Advertisement
Nilai ekonomi dalam islam
1. Kepemilikan Allah SWT secara absolut
Dalam Islam, hakikat kepemilikan mutlak hanya berada pada Allah SWT. Manusia hanya berperan sebagai khalifah, yang diberi amanat dan kepercayaan untuk mengelolanya, dengan segala apa yang telah disediakan oleh Allah SWT. Dengan mengormati hak kepemilikan pribadi atas harta sekaligus menjaga keseimbangan antara hak relatif pribadi, kolektif, dan negara.
2. Berusaha dengan berkeadilan
Manusia didorong untuk berusaha dan memanfaatkan segala sumber daya. Manusia memiliki kecenderungan cinta terhadap harta. Hal tersebut akan mendorong pada penimbunan harta berlebihan.
Oleh karena itu, kecenderungan manusia untuk menumpuk harta harus dikendalikan dan diarahkan untuk mendorong berkembangnya perniagaan dan partisipasi sosial. Partisipasi sosial dilakukan dengan menafkahkan sebagian harta untuk kepentingan bersama melalui infak, sedekah, dan wakaf.
3. Kerja sama dalam kebaikan
Kegiatan ekonomi secara individu dan berjamaah keduanya diperbolehkan. Kegiatan ekonomi dijalankan berdasarkan kerja sama dan saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan keadilan. Dari kerja sama dalam kebaikan membentuk kita menjadi lebih positif dan semangat untuk menebar kebaikan.
4. Pertumbuhan yang seimbang
Perumbuhan yang seimbang bertujuan untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada alam semesta. Hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi menjadi penting. Perumbuhan itu akan ikut dalam  menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.
Â
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa Ekonomi islam adalah perekonomian yang berlandaskan nilai-nilai islam dan bertujuan menciptakan masyarakat yang sejahtera dan makmur serta adil.
----------------------
Reporter Magang
Dinda Hafid Hafifah
Universitas Teknologi Yogyakarta
Advertisement