Virus Corona Adalah Virus yang Menginfeksi Sistem Pernapasan, Ini Gejalanya

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 25 Agu 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 10:00 WIB
Virus Corona Adalah Virus yang Menginfeksi Sistem Pernapasan, Ini Gejalanya
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona adalah penyakit yang banyak menyerang manusia di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja mulai dari  lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak dan bayi, sampai ibu hamil dan ibu menyusui.

Virus Corona sempat menghebohkan dunia beberapa tahun silam, namun kini Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mencabut status kedaruratan Covid-19 dan mengubah kondisi ini menjadi endemi. Meskipun sudah dinyatakan endemi, namun bukan berarti Virus Corona ini menghilang. Masih ada masyarakat di seluruh dunia yang berisiko terinfeksi virus Corona.

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Virus corona dapat menginfeksi sistem pernapasan manusia, menyebabkan berbagai gejala mulai dari flu ringan hingga penyakit yang lebih serius seperti pneumonia atau sindrom pernapasan akut yang parah (SARS). Manusia yang terinfeksi virus ini akan mengalami demam, batuk, hingga kesulitan bernapas.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian virus Corona beserta gejala, penyebab, dan penanganannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/8/2023).

Virus Corona Adalah

Virus Corona Adalah Virus yang Menginfeksi Sistem Pernapasan, Ini Gejalanya
Ilustrasi virus corona, COVID-19, Long COVID. (Photo by kjpargeter on Freepik)

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi virus ini disebut COVID-19. Diketahui virus ini sudah mewabah di Wuhan, China pada bulan Desember 2019. Lalu pada awal Januari ini WHO sudah mengidentifikasi virus tersebut sebagai Novel Coronavirus atau 2019-nCoV kemudian pada Februari WHO mengumumkan nama resmi virus ini adalah COVID-19.

Dikutip dari laman Kemkes, virus Corona adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang seperti MERS atau SARS. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Virus Corona atau COVID-19 ini merupakan jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Virus ini menular dengan cepat dan menyebar ke wilayah lain di Cina dan sebagian besar negara di dunia ini, termasuk Indonesia.

Virus corona termasuk dalam keluarga Coronaviridae dan memiliki struktur genetik RNA. Mereka dapat mengalami mutasi, yang bisa mengarah pada perubahan dalam karakteristik virus, termasuk kemampuan penularan dan tingkat keparahan penyakit yang disebabkannya.

Sejauh ini, beberapa jenis virus corona telah dikenali menyebabkan penyakit pada manusia, termasuk MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus), SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus), dan SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.

Dikutip dari laman Centers for Disease Control atau CDC, menjelaskan bahwa seperti virus lainnya, virus Corona dapat mengalami mutasi. Mutasi adalah perubahan dalam genom virus yang dapat menghasilkan variasi dalam karakteristik virus. Beberapa mutasi mungkin tidak memiliki efek signifikan, sementara yang lain dapat mempengaruhi tingkat penularan, keparahan penyakit, atau respons terhadap vaksin atau pengobatan.

Virus Corona sempat menghebohkan dunia beberapa tahun silam, namun kini Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mencabut status kedaruratan Covid-19 dan mengubah kondisi ini menjadi endemi. Meskipun sudah dinyatakan endemi, namun bukan berarti Virus Corona ini menghilang. Masih ada masyarakat di seluruh dunia yang berisiko terinfeksi virus Corona.

Penyebab Viru Corona

Virus Corona Adalah Virus yang Menginfeksi Sistem Pernapasan, Ini Gejalanya
Ilustrasi Kota Wuhan, China | unsplash.com/@travelphotographer

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Virus corona, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, adalah patogen yang berasal dari hewan dan dapat menginfeksi manusia. Penyebab utama infeksi adalah kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau melalui penularan antarmanusia. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:

1. Sumber Asal Zoonosis

Sebagian besar virus Corona, termasuk SARS-CoV-2, berasal dari hewan. Virus ini memiliki inang alami pada hewan seperti kelelawar, yang dianggap sebagai reservoir alami virus Corona. Namun, virus dapat berpindah dari hewan ke manusia melalui kontak langsung atau melalui perantara, seperti hewan yang berfungsi sebagai perantara.

2. Transmisi Antara Manusia

Setelah virus Corona menular ke manusia, infeksi dapat menyebar melalui penularan antarmanusia. Ini terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan saat seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernapas. Orang yang terinfeksi juga dapat menyebarkan virus melalui sentuhan permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah mereka, seperti mata, hidung, atau mulut.

3. Kontak Dekat

Kontak dekat dengan individu yang terinfeksi, terutama jika berada dalam jarak kurang dari 1-2 meter, dapat meningkatkan risiko penularan. Hal ini adalah salah satu alasan mengapa praktik-praktik seperti menjaga jarak fisik, mengenakan masker, dan mencuci tangan secara teratur direkomendasikan untuk mengurangi risiko penularan.

4. Kerumunan dan Lingkungan Berisiko

Kerumunan orang dalam ruangan yang kurang terventilasi dapat memfasilitasi penyebaran virus melalui tetesan pernapasan. Selain itu, permukaan yang terkontaminasi dengan virus juga bisa menjadi sumber penularan jika seseorang menyentuh permukaan tersebut dan kemudian menyentuh wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Gejala Virus Corona

Virus Corona Adalah Virus yang Menginfeksi Sistem Pernapasan, Ini Gejalanya
Sumber: Freepik

Gejala umum virus Corona yang disebabkan infeksi SARS-CoV-2 dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali (asimptomatik), sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang parah. Berikut adalah beberapa gejala umum yang dapat terjadi:

  1. Demam atau suhu tubuh yang meningkat.
  2. Batuk kering.
  3. Kesulitan bernapas atau sesak napas.
  4. Kelelahan atau lemas yang berat.
  5. Nyeri otot atau nyeri tubuh.
  6. Kehilangan penciuman atau pengecapan.
  7. Sakit tenggorokan.
  8. Pilek atau hidung berair.
  9. Diare atau gangguan pencernaan.
  10. Sakit kepala.
  11. Menggigil.
  12. Hilangnya kemampuan mencium bau (anosmia).

Meski begitu, gejala umum di atas tidak dapat terjadi kepada semua orang yang terinifeksi virus Corona, karena gejala COVID-19 dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa orang mungkin hanya mengalami satu atau beberapa gejala, sedangkan yang lain mungkin mengalami kombinasi gejala yang berbeda. Biasanya gejala virus Corona bisa muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya.

Juga, ada kasus di mana infeksi SARS-CoV-2 dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada individu yang rentan seperti lanjut usia dan mereka dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan imun. Komplikasi dapat mencakup pneumonia, sindrom pernapasan akut yang parah, kegagalan organ, dan kematian.

Penanganan yang Dilakukan Pemerintah

Virus Corona Adalah Virus yang Menginfeksi Sistem Pernapasan, Ini Gejalanya
ilustrasi isolasi mandiri (sumber: freepik)

Selama WHO masih menetapkan virus Corona sebagai pandemi, beberapa negara menanganinya dengan bervariasi, Namun, ada beberapa tindakan umum yang umumnya diambil oleh pemerintah untuk menangani penyebaran virus corona:

1. Pemberlakuan Pembatasan dan Lockdown

Banyak negara menerapkan pembatasan perjalanan, penutupan sekolah, bisnis, dan tempat umum selama periode tertentu untuk mengurangi kontak fisik dan penyebaran virus. Lockdown atau karantina wilayah juga bisa dilakukan untuk membatasi pergerakan penduduk.

2. Peningkatan Uji dan Pelacakan Kontak

Pemerintah meningkatkan kapasitas pengujian untuk mengidentifikasi individu yang terinfeksi. Pelacakan kontak juga dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi individu yang mungkin telah berinteraksi dengan penderita positif.

3. Promosi Kesehatan dan Edukasi

Pemerintah memberikan informasi terkini tentang virus, gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan kepada masyarakat. Kampanye kesadaran kesehatan juga bisa dilakukan untuk mendidik masyarakat tentang praktik-praktik kebersihan.

4. Kewajiban Memakai Masker dan Jaga Jarak Fisik

Pemerintah mendorong atau mewajibkan masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan untuk mengurangi risiko penularan.

5. Pengembangan dan Distribusi Vaksin

Pemerintah terlibat dalam pengembangan, pengujian, dan distribusi vaksin COVID-19 untuk melindungi masyarakat dari penyakit ini.

6. Perawatan Kesehatan dan Penanganan Kasus

Pemerintah memastikan bahwa sistem perawatan kesehatan memiliki kapasitas yang cukup untuk merawat pasien COVID-19. Ini melibatkan peningkatan fasilitas perawatan dan peralatan medis.

7. Pemberian Bantuan Ekonomi

Dalam banyak kasus, pemerintah memberikan bantuan ekonomi kepada individu dan bisnis yang terdampak dampak ekonomi dari pandemi dan pembatasan yang diberlakukan.

8. Kolaborasi Internasional

Pemerintah berkolaborasi dengan organisasi internasional seperti WHO dan negara lain untuk berbagi informasi, pengalaman, dan sumber daya dalam menangani pandemi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya