Liputan6.com, Jakarta - Ragam hias geometris adalah salah satu aspek seni yang telah ada sejak zaman prasejarah. Motif-motif geometris ini terbentuk dari elemen-elemen dasar seperti titik, garis, atau bidang yang diulang-ulang dalam berbagai pola. Dari sederhana hingga rumit, ragam hias geometris telah menjadi bagian integral dalam seni dan budaya.
Institut Seni Indonesia menjelaskan bahwa ragam hias geometris adalah jenis ornamen yang mengandalkan unsur-unsur garis, seperti garis lurus, lengkung, zigzag, spiral, dan berbagai bentuk bidang seperti segi empat, persegi panjang, lingkaran, layang-layang, dan lainnya sebagai motif dasar. Ragam hias ini memiliki sejarah panjang dalam seni Indonesia.
Menurut buku berjudul Seni Budaya untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas (2007) oleh Harry Sulastianto, dkk, Indonesia memiliki beragam contoh ragam hias geometris dengan berbagai motif seperti ceplokan, kawung, tumpal, swatika, dan banyak lainnya. Ragam hias geometris ini telah menghiasi berbagai karya seni dan kerajinan tradisional.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang jenis-jenis dan contoh ragam hias geometris, Selasa (19/9/2023).
Contoh Ragam Hias Geometris
1. Motif Bunga
Motif bunga adalah salah satu contoh ragam hias geometris yang paling sering digunakan dalam seni dan hiasan sehari-hari. Motif ini menjadi favorit dalam desain pakaian, khususnya gaun wanita. Bunga juga sering diaplikasikan sebagai hiasan dinding. Biasanya, motif bunga dipadukan dengan warna harmonis, menciptakan paduan warna yang menarik dalam lingkaran warna.
2. Motif Busur
Motif busur memiliki tingkat estetika tinggi karena diciptakan dengan bantuan busur, sehingga bentuknya teratur dan simetris. Motif busur sebagai contoh ragam hias geometris dapat ditemukan dalam berbagai peralatan rumah tangga dan digunakan sebagai hiasan dinding. Kehadirannya memberikan sentuhan artistik pada objek-objek sehari-hari.
3. Motif Belah
Ketupat Motif belah ketupat mengambil bentuk geometris belah ketupat sebagai objek dasarnya. Motif ini umumnya digunakan dalam hiasan dinding, anyaman, kain sulam, dan peralatan rumah tangga. Bentuk belah ketupat yang sederhana memberikan keindahan yang khas dalam seni dan kerajinan.
4. Motif Batik
Motif batik, yang sering mengandalkan ragam hias geometris, adalah warisan seni khas Indonesia. Motif-motif ini terdiri dari berbagai bentuk dasar seperti belah ketupat, lingkaran, persegi, persegi panjang, dan banyak lagi. Motif batik ceplokan, pilin, tumpal, meander, dan swatika adalah contoh-contoh yang beragam dari seni batik Indonesia.
5. Motif Daun
Motif daun adalah salah satu contoh ragam hias geometris yang paling sederhana namun sering kali dipilih sebagai hiasan pada pakaian. Motif ini menciptakan tampilan yang elegan dan sederhana. Penggunaan motif daun adalah contoh bagaimana ragam hias geometris memengaruhi desain pakaian dan penampilan sehari-hari.
Advertisement
Jenis-Jenis Ragam Hias Geometris
Dalam buku berjudul Pendidikan Seni Budaya 2 SMP (2008) oleh Yoyok R. M. dan Siswandi, ini jenis-jenis ragam hias geometris:
1. Tumpal
Tumpal adalah ragam hias tradisional Nusantara yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Ragam hias ini berkembang dengan beragam variasi seiring waktu. Tumpal memiliki makna mendalam yang merujuk pada kekuatan alam, menggambarkan unsur-unsur makrokosmos (semesta), mikrokosmos (manusia), serta metakosmos (alam gaib).
Hiasan tumpal ditemukan pada candi-candi kuno di Indonesia dan digunakan dalam berbagai bidang seni seperti arsitektur, tekstil, dan anyaman. Ragam hias tumpal juga sering disebut sebagai "untu walang," yang melambangkan kesuburan.
2. Pilin Berganda
Pilin adalah ragam hias dengan bentuk dasar huruf S. Terdapat variasi pilin berganda, yang bisa berbentuk SS atau pilin berganda. Seperti ragam hias geometris lainnya, pilin berganda merupakan motif yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Nusantara. Dalam seni batik, pilin menjadi dasar untuk menciptakan ragam hias parang yang terkenal.
3. Meander
Meander memiliki bentuk dasar huruf T, dan seiring perkembangannya, ragam hias ini menciptakan motif swastika dan pinggir awan. Meander sering digunakan untuk menghiasi pinggir (tepi) berbagai jenis karya seni sebagai pelengkap ragam hias utama.
4. Swastika
Ragam hias swastika sudah dikenal sejak zaman perunggu, dan peninggalan-peninggalannya banyak ditemukan pada barang kerajinan perunggu. Swastika adalah varian dari pola meander dan pilin. Bentuknya menyerupai gambar peredaran bintang atau matahari. Ragam hias swastika tersebar luas di seluruh wilayah Nusantara.
5. Kawung
Kawung, dalam bahasa Sunda, berarti aren atau kolang-kaling. Maka, ragam hias kawung memiliki bentuk yang menyerupai buah aren yang dipotong melintang, sehingga membentuk empat biji aren. Ragam hias ini telah ada sejak zaman kuno, dan bukti penggunaannya dapat ditemukan pada hiasan patung-patung candi Hindu Jawa. Kawung memiliki makna keserasian hidup di dunia dan akhirat, membuatnya menjadi motif yang sarat dengan simbolisme.
Ragam hias geometris adalah bagian tak terpisahkan dari kekayaan seni dan budaya Indonesia. Adanya berbagai motif dan makna yang terkandung di dalamnya, ragam hias ini tetap relevan dan menginspirasi seniman dan pengrajin hingga saat ini.