Berapa Hari Puasa Rajab? Pahami Ketentuan, Niat, dan Keistimewaannya

Berapa hari puasa Rajab perlu kamu pahami sesuai ketentuannya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 02 Okt 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2023, 11:00 WIB
Berapa Hari Puasa Rajab?
Berapa Hari Puasa Rajab?. (Photo by Ahmed Aqtai: https://www.pexels.com/photo/photo-of-ramadan-light-on-top-of-table-2233416/)

Liputan6.com, Jakarta Berapa hari puasa Rajab perlu dipahami oleh setiap muslim. Seorang muslim dianjurkan untuk banyak beribadah pada bulan ini. Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Setelah bulan Rajab ada bulan Sya’ban, yang kemudian dilanjutkan dengan bulan Ramadhan.

Rajab adalah salah satu bulan yang yang mulia, bulan terjadinya Isra’ Mi’raj. Peristiwa Isra’ Mi’raj ini merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah melaksanakan Sholat 5 waktu bagi umatnya.

Salah satu ibadah yang baik dilakukan saat bulan Rajab adalah puasa. Selain untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan, puasa rajab ternyata juga memiliki keistimewaan bagi yang melaksanakannya.

Berapa hari puasa Rajab perlu kamu pahami sesuai ketentuannya. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (2/10/2023) tentang berapa hari puasa Rajab.

Berapa Hari Puasa Rajab?

Berapa Hari Puasa Rajab?
Berapa Hari Puasa Rajab? (Image by Freepik)

Berapa hari puasa Rajab bisa dilakukan selama 1 hari, 7 hari, 8 hari, hingga 10 hari. Tidak ada ketentuan jumlah hari yang harus dipenuhi dalam berapa hari puasa Rajab. Puasa bulan rajab termasuk puasa sunah yang bisa dilakukan berapapun harinya karena ini merupakan bulan yang mulia. Penjelasan berapa hari puasa Rajab Ini sesuai dengan hadis berikut:

Rasulullah bersabda: "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan. Bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya." (HR. At-Thabrani).

Selain itu, berapa hari puasa Rajab juga bisa dilakukan pada waktu Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunah yang dilakukan tiga hari di pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah. Dalam hal ini, puasa Rajab bisa dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Rajab. Puasa Ayyamul Bidh, apabila dilaksanakan selama tiga hari, maka akan mendapatkan ganjaran pahala yang sama dengan puasa selama sebulan. Jika dilakukan pada bulan Rajab, maka pahala menjadi berlipat. Jadi, berapa hari puasa Rajab yaitu menyesuaikan dengan kemampuan setiap muslim.

Ketentuan Puasa 27 Rajab

Berapa hari puasa Rajab mungkin juga menjadi pertanyaan bila dilaksanakan pada 27 Rajab. Pasalnya, pada 27 Rajab ini umat Islam menyambut Isra' Mi'raj dengan penuh suka cita. Berbagai ibadah dilakukan seperti dzikir, doa, sholat sunnah dan puasa 27 Rajab. Puasa 27 Rajab termasuk dalam puasa sunnah. Pada dasarnya puasa sunnah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan Allah SWT.

Puasa sunnah dapat dilakuakan kapan saja kecuali hari-hari tertentu yang dilarang. Bulan Rajab bukan termasuk hari-hari yang dilarang berpuasa. Jadi, puasa 27 rajab termasuk puasa sunah yang punya banyak manfaat. Menurut catatan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, sebuah hadis mengatakan:

“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (HR: Muslim)

Hadis ini menunjukan Rasulullah pernah mengerjakan puasa di bulan Rajab walaupun tidak sebulan penuh. Jadi, berapa hari puasa Rajab bisa merujuk pada penjelasan pada hadis-hadis tersebut.

Niat Puasa Rajab

Berapa Hari Puasa Rajab?
Berapa Hari Puasa Rajab? (Sumber: Freepik)

Niat puasa Rajab tidak jauh berbeda dengan puasa lainnya. Untuk melakukan puasa Rajab ini, harus didahului dengan niat berpuasa:

“Nawaitu shouma ghodin ‘an ada’i sunnati rajaba lillahi ta’ala”

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT”

Apabila kamu lupa berniat atau melafalkan niat puasa Rajab di malam harinya, kamu boleh menyusul pelafalan niat puasa Rajab ketika ingat atau saat hari itu juga.

Berikut lafal niat puasa Rajab di siang hari:

“Nawaitu sahuma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Rajaba lillahi ta ‘ala”

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Keistimewaan Puasa Rajab

Keistimewaan puasa Rajab tentunya sudah kamu simak dalam hadis yang tertera sebelumnya. Di mana bila dikerjakan selama 7 hari maka seorang muslim akan terbebas dari neraka jahanam. Bila dilaksanakan selama 8 hari, ia akan dibukakan 8 pintu surga, dan bila dilaksanakan 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.

Hal ini bersumber dari sebuah hadis, di mana Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan. Bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya." (HR. At-Thabrani).

Selain itu, keutamaan puasa Rajab juga dapat kamu lihat dalam kitab Imam Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin via NU Online.

"Sehari hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Sehari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya