7 Contoh Kultum Singkat Tentang Kebaikan dan Dalilnya, Mudah Dipahami

Kumpulan kultum singkat dengan tema kebaikan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 29 Jul 2024, 15:50 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 18:00 WIB
Kultum atau kuliah tujuh menit, biasanya menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan shalat sunat Tarawih Ramadan
Kultum atau kuliah tujuh menit, biasanya menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan shalat sunat Tarawih Ramadan (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Kultum, singkatan dari "kuliah tujuh menit," merupakan sebuah istilah yang telah meresap dalam bahasa Indonesia. Ini digunakan untuk merujuk kepada ceramah singkat atau pengajian singkat yang umumnya disampaikan oleh seorang ustadz atau kyai pada berbagai acara keagamaan, seperti sholat Jumat, tarawih, atau peringatan hari besar Islam. 

Kultum adalah bentuk komunikasi yang berperan penting dalam menyampaikan pesan-pesan agama kepada jemaah dengan cara yang singkat dan padat.

Salah satu tema yang seringkali menjadi fokus dalam kultum adalah kebaikan. Kultum singkat tentang kebaikan membahas aspek-aspek hubungan antarmanusia, yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai "hablum minannas." Hablum minannas adalah konsep menjaga dan memperkuat hubungannya dengan individu atau kelompok manusia lainnya.

Dalam buku "Konsep Kecerdasan Sosial Goleman Dalam Perspektif Islam" karya Faisal Faliyandra, konsep hablum minannas dijelaskan secara lebih mendalam. Ia merupakan landasan bagi interaksi sosial yang harmonis dan penuh kasih sayang antarindividu dalam masyarakat. Konsep ini mengajarkan pentingnya berinteraksi dengan baik, menghormati, dan mendukung sesama manusia, sejalan dengan prinsip-prinsip moral dan etika dalam Islam.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang contoh kultum singkat tentang kebaikan dan dalilnya, Rabu (4/10/2023).

Kultum: Pahala Berbuat Baik di Dunia

Petani padi yang menerapkan SRI Organik memilih benih sendiri dengan teknik kuno, “nglonggori”, yakni memilih bulir padi terbaik. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Petani padi yang menerapkan SRI Organik memilih benih sendiri dengan teknik kuno, “nglonggori”, yakni memilih bulir padi terbaik. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Hari ini, mari kita menggali pemahaman tentang pahala berbuat baik di dunia menurut ajaran agama Islam. Tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan akan mendatangkan kebaikan dan pahala, baik di dunia maupun di akhirat. Namun, dalam kultum kali ini, kita akan fokus pada pahala berbuat baik di dunia.

Allah SWT dalam Al-Quran berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2:261):

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya pada jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Demikianlah Allah menerangkan (perumpamaan-perumpamaan) kepada manusia agar mereka selalu ingat."

Dalil ini mengajarkan kepada kita tentang keajaiban pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang berbuat baik di dunia. Ketika kita memberikan sedekah atau menolong sesama, itu seolah-olah seperti menanam benih kebaikan. Benih tersebut akan tumbuh menjadi tujuh bulir, dan setiap bulirnya akan menghasilkan seratus biji. Ini adalah ilustrasi keajaiban pahala dari perbuatan baik di dunia.

Pahala berbuat baik di dunia bukan hanya berupa materi, meskipun itu juga bisa terwujud dalam bentuk rezeki yang melimpah. Tetapi yang lebih penting, pahala ini juga menciptakan kebahagiaan, kedamaian, dan hubungan yang lebih harmonis dalam kehidupan kita. Saat kita berbuat baik kepada sesama, kita menciptakan ikatan kasih sayang yang kuat, membangun solidaritas dalam masyarakat, dan menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan.

Selain itu, pahala berbuat baik di dunia juga membawa berkah dalam bentuk keberuntungan, perlindungan, dan ketenangan hati. Ketika kita berbuat baik, kita mendapatkan rasa puas dan damai batin yang sulit diukur dengan materi.

Jadi, mari kita tanamkan dalam diri kita kebiasaan untuk berbuat baik kepada sesama, sekecil apapun perbuatannya. Kita tidak pernah tahu betapa besar pahala yang Allah sediakan bagi kita di dunia ini. Setiap perbuatan baik, setiap senyuman, setiap pertolongan kepada yang membutuhkan, semuanya adalah investasi kebaikan yang akan membawa berkah dalam hidup kita.

Dalam kesempatan ini, mari kita berkomitmen untuk menjadi lebih baik dalam berbuat baik, karena setiap perbuatan baik di dunia ini memiliki nilai yang sangat besar di mata Allah SWT. Semoga Allah senantiasa memberkahi dan membimbing kita dalam menjalani hidup yang penuh kasih dan berkah.

Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.

Kultum: Akhlak Baik dalam Islam

Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita petunjuk dalam agama Islam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Hari ini, marilah kita berbicara tentang akhlak baik dalam Islam. Akhlak, atau tata cara berperilaku, adalah salah satu aspek yang sangat ditekankan dalam ajaran agama kita. Dalam Islam, akhlak baik adalah bagian integral dari iman kita. Mari kita renungkan salah satu firman Allah SWT dalam Al-Quran, Surah Al-Qalam (68:4):

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung."

Allah SWT berfirman kepada Nabi Muhammad SAW bahwa beliau memiliki akhlak yang agung. Ini adalah contoh yang sempurna bagaimana seorang Muslim harus berusaha untuk memiliki akhlak yang baik dan mulia.

Akhlak baik dalam Islam mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ini termasuk sikap rendah hati, kejujuran, kebaikan kepada orang lain, kepedulian terhadap yang miskin, sabar dalam menghadapi cobaan, dan banyak lagi. Dalil-dalil lain dalam Al-Quran dan hadis Nabi SAW menggarisbawahi pentingnya akhlak yang baik dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Salah satu hadis yang mengingatkan kita tentang pentingnya akhlak baik adalah hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menyatakan bahwa salah satu tujuannya sebagai utusan Allah adalah untuk membawa akhlak yang baik kepada umat manusia.

Akhlak yang baik bukan hanya tentang berperilaku baik di depan orang lain, tetapi juga dalam hati dan pikiran kita. Itu mencakup tata krama dalam berbicara, kesantunan dalam berinteraksi, dan kejujuran dalam segala hal.

Dalam masyarakat yang semakin kompleks dan sulit, akhlak yang baik menjadi semakin penting. Akhlak yang baik dapat menjadi landasan bagi hubungan yang harmonis dalam keluarga, masyarakat, dan antarbangsa. Selain itu, akhlak yang baik juga menciptakan kedamaian batin dan kebahagiaan dalam hidup kita.

Jadi, mari kita berusaha untuk selalu meningkatkan akhlak kita, tidak hanya karena Allah SWT telah memerintahkannya, tetapi juga karena kita ingin mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW yang memiliki akhlak yang agung. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan petunjuk dalam menjalani kehidupan dengan akhlak yang baik.

Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.

Kultum: Berbaik Sangka

Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Hari ini, mari kita bicarakan tentang salah satu prinsip penting dalam Islam, yaitu berbaik sangka. Berbaik sangka adalah sikap positif dan kepercayaan yang tulus kepada sesama manusia, bahkan ketika kita tidak memiliki bukti yang cukup. Ini adalah nilai yang sangat ditekankan dalam agama kita, dan ia tercermin dalam salah satu firman Allah SWT dalam Al-Quran, Surah Al-Hujurat (49:12):

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang, dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

Dalam ayat ini, Allah mengingatkan kita untuk menjauhkan diri dari prasangka buruk terhadap sesama. Prasangka buruk sering kali dapat merusak hubungan, menciptakan konflik, dan menyebabkan ketidakpercayaan di antara sesama manusia. Allah juga menekankan pentingnya menjaga ucapan dan tindakan kita, sehingga kita tidak menjelek-jelekkan atau menggunjing orang lain.

Berbaik sangka bukan hanya tentang tidak berprasangka buruk, tetapi juga tentang memiliki keyakinan positif terhadap niat baik orang lain. Ini adalah tindakan penuh kasih sayang yang mencerminkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda: "Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri."

Sikap berbaik sangka membawa banyak manfaat, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk hubungan dengan orang lain. Ketika kita berbaik sangka, kita menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan percaya satu sama lain. Ini juga membantu kita untuk menghindari prasangka negatif yang tidak sehat dan merusak.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk selalu berbaik sangka kepada sesama manusia. Mari kita percayai bahwa kebanyakan orang memiliki niat baik, meskipun kita mungkin tidak selalu sepakat atau memahami satu sama lain. Dengan berbaik sangka, kita dapat menciptakan kedamaian, harmoni, dan kasih sayang di dalam masyarakat kita.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjalani prinsip berbaik sangka ini dalam kehidupan sehari-hari kita. Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.

Kultum: Kebaikan Dibalas dengan Kebaikan

Semangat Anak-Anak Muslim Kashmir Belajar Baca Alquran saat Ramadan
Anak-anak Kashmir saat menghadiri kelas pembacaan Al-Quran di sebuah madrasah lokal selama bulan Ramadan di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, (30/5). Di bulan puasa umat muslim menahan diri untuk tidak makan dan minum. (AP Photo / Mukhtar Khan)

Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita petunjuk dalam agama Islam. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Hari ini, marilah kita membahas prinsip yang sangat penting dalam Islam, yaitu bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Prinsip ini tercermin dalam banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi SAW. Salah satu ayat yang menggambarkan prinsip ini terdapat dalam Surah Al-Rahman (55:60):

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Allah SWT menekankan betapa besar nikmat-nikmat yang telah Dia berikan kepada kita. Salah satu bentuk kebaikan dari Allah adalah bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan akan dibalas-Nya dengan kebaikan yang lebih besar lagi.

Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya berbuat baik dan membawa kebaikan kepada sesama. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah akan membantu hamba-Nya selama hamba-Nya itu membantu saudaranya." (Hadis riwayat Imam Muslim)

Pesan ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita membantu atau berbuat baik kepada sesama, Allah akan membalasnya dengan pertolongan dan kebaikan-Nya. Ini adalah salah satu cara Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang berbuat baik.

Selain itu, berbuat baik kepada sesama juga menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan penuh kasih dalam masyarakat. Ketika kita berbuat baik kepada orang lain, orang tersebut cenderung akan merespons dengan baik pula, menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan peduli satu sama lain.

Namun, kita juga harus ingat bahwa kebaikan yang kita lakukan harus tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan balasan dari manusia. Allah SWT mencatat setiap perbuatan baik kita, dan Dia yang akan membalasnya pada waktu-Nya.

Jadi, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk selalu berbuat baik kepada sesama manusia dan menjalani prinsip bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan untuk melakukannya dan menjadikan kita sebagai orang yang selalu membawa kebaikan kepada dunia ini.

Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.

Kultum: Makna Doa Memohon Kebaikan di Dunia dan Akhirat

Aktivitas Muslim Kashmir di Bulan Suci Ramadan
Muslim Kashmir sedang berdoa selama bulan ramadan di sebuah tempat suci di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, 7 Mei 2019. Saat ini umat Islam di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah di bulan Ramadan dengan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu mulai fajar hingga senja. (AP/Mukhtar Khan)

Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Hari ini, marilah kita bersama-sama mengingat makna doa yang sering kita panjatkan, yaitu doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat. Doa ini mencerminkan keinginan manusia untuk mendapatkan keberkahan dan kebaikan dari Allah SWT dalam dua dimensi kehidupan yang sangat penting, yaitu dunia dan akhirat.

Dalam Al-Quran, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu memohon kebaikan di dunia dan akhirat. Dalam Surah Al-Baqarah (2:201), Allah berfirman:

"Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil-akhirati hasanatan waqina 'adhaban-nar."

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."

Dalam ayat ini, kita memohon kepada Allah untuk memberikan kebaikan dalam segala aspek kehidupan kita di dunia, seperti rezeki yang halal, kesehatan, kebahagiaan keluarga, dan kesuksesan dalam berbagai bidang. Selain itu, kita juga memohon agar Allah memberikan kebaikan di akhirat, yaitu keselamatan, ampunan, dan surga-Nya.

Makna doa ini adalah bahwa kita mengakui bahwa Allah adalah sumber segala kebaikan. Kita menyadari bahwa hanya dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, kita bisa mencapai kebaikan di dunia dan akhirat. Kita juga mengingatkan diri kita sendiri untuk selalu berusaha berbuat baik dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya agar bisa meraih kebaikan di akhirat.

Selain itu, doa ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya yang telah diberikan di dunia dan memohon agar nikmat tersebut terus berlanjut di akhirat.

Dalam prakteknya, mari kita selalu berdoa dengan tulus dan ikhlas, memohon kepada Allah untuk memberikan kebaikan di dunia dan akhirat, serta berusaha untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan kebaikan, kasih sayang, dan ketaqwaan kepada-Nya.

Semoga Allah SWT senantiasa mengabulkan doa kita dan memberikan kebaikan di dunia dan akhirat. Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.

Kultum: Kejahatan Dibalas dengan Kebaikan

Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Hari ini, mari kita berbicara tentang salah satu ajaran luhur dalam Islam, yaitu prinsip bahwa kejahatan harus dibalas dengan kebaikan. Ini adalah prinsip yang sangat penting dan mencerminkan kebijaksanaan ajaran Islam. Prinsip ini juga memiliki dasar dalam Al-Quran, di mana Allah SWT berfirman dalam Surah Fussilat (41:34):

"Tidak sama keburukan dengan kebaikan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah dia adalah teman yang sangat setia."

Ayat ini mengajarkan kita bahwa kebaikan adalah cara terbaik untuk menanggapi kejahatan. Ketika kita dihadapkan dengan tindakan buruk atau perlakuan yang tidak adil, kita seharusnya tidak menjawab dengan kejahatan yang sama. Sebaliknya, kita diwajibkan untuk merespons dengan cara yang lebih baik, dengan kebaikan dan kesabaran.

Rasulullah SAW juga mencontohkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari. Beliau bersabda: "Tidaklah seseorang itu sempurna beriman, sebelum ia mencintai bagi saudaranya apa yang ia cintai bagi dirinya sendiri."

Ini berarti bahwa kita harus memiliki sikap yang sama terhadap orang lain seperti yang kita inginkan untuk diri kita sendiri. Jika kita ingin dihormati, kita harus menghormati orang lain. Jika kita ingin diperlakukan dengan baik, kita harus berbuat baik kepada orang lain.

Kejahatan yang dibalas dengan kebaikan juga memiliki dampak positif yang kuat dalam masyarakat. Ini dapat memecah siklus kekerasan dan permusuhan, menciptakan perdamaian, dan membangun hubungan yang lebih baik antara individu dan komunitas.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menjalani prinsip bahwa kejahatan harus dibalas dengan kebaikan dalam kehidupan kita. Kita harus selalu berusaha untuk merespons dengan sabar, kebaikan, dan kasih sayang, bahkan ketika kita dihadapkan dengan keburukan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk mengamalkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari kita.

Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.

Kultum: Berbuat Baik kepada Orang Tua

Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita petunjuk dalam agama Islam. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Hari ini, marilah kita berbicara tentang nilai luhur dalam Islam yang mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik kepada orang tua. Orang tua adalah anugerah besar dari Allah SWT yang telah memberikan kita kehidupan, kasih sayang, dan perhatian sejak kita lahir.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, dalam Surah Al-Isra (17:23):

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain daripada-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."

Ayat ini sangat jelas mengajarkan kepada kita pentingnya berbuat baik kepada orang tua. Kita diwajibkan untuk menjaga perasaan mereka, memberikan kasih sayang, dan menghormati mereka sepanjang hidup kita. Bahkan, kita dilarang mengucapkan kata "ah" atau membentak mereka, sekalipun dalam situasi yang sulit.

Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada orang tua. Beliau bersabda: "Tidak masuk surga seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya." (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Ini adalah peringatan yang sangat serius tentang pentingnya menghormati dan mendengarkan orang tua kita. Kita harus selalu ingat bahwa pengorbanan dan cinta kasih mereka kepada kita tidak terhingga.

Selain itu, berbuat baik kepada orang tua juga adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika kita berbuat baik kepada orang tua, Allah senang dengan kita, dan ini merupakan salah satu jalan menuju surga.

Oleh karena itu, mari kita semua berkomitmen untuk selalu berbuat baik kepada orang tua kita, mendengarkan mereka, memberikan perhatian, dan menghormati mereka sepanjang waktu. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk melaksanakan perintah-Nya dengan baik.

Terima kasih, wassalamu'alaikum wr. wb.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya