Liputan6.com, Jakarta - Kultum di bulan Ramadan merupakan kegiatan penting bagi umat Muslim. Kultum Ramadhan memungkinkan para ustadz dan khatib untuk menyampaikan pesan-pesan yang relevan dengan bulan Ramadan dan memotivasi umat Muslim untuk lebih mendalami agama Islam.
Advertisement
Baca Juga
Pesan-pesan yang disampaikan melalui kultum dapat membantu umat Muslim memperkuat iman dan memahami nilai-nilai Islam yang sebenarnya. Contoh kultum Ramadan yang seringkali disampaikan adalah tentang pentingnya sabar dan syukur.
Advertisement
Selain itu, dalam contoh kultum Ramadan juga seringkali dibahas tentang pentingnya puasa Ramadhan, Nuzulul Qur'an, Lailatul Qadr, dan amalan-amalan lain yang dianjurkan di bulan Ramadhan.
Di akhir bulan, kultum Ramadhan juga membahas tentang pentingnya menutup bulan Ramadan dengan amalan yang dianjurkan, seperti memberikan zakat fitrah, melakukan sholat tarawih dan witir, membaca Al-Qur'an, dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.
Melalui kultum, umat Muslim dapat memperoleh motivasi untuk menutup bulan Ramadan dengan amalan yang baik dan berharap memperoleh pahala yang besar di sisi Allah. Simak penjelasan lengkapnya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang lima belas contoh kultum Ramadhan dan dalilnya, Senin (20/3/2023).
1. Kultum Ramadhan Tentang Sabar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Marhaban ya Ramadhan! Kita sudah memasuki bulan yang penuh berkah dan ampunan ini. Pada kesempatan ini, saya ingin berbicara tentang sabar.
Sabar merupakan sifat yang sangat penting dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)
Ayat ini mengajarkan kita bahwa sabar dan keteguhan hati adalah kunci untuk mendapatkan keberuntungan. Sabar juga merupakan salah satu dari empat sifat utama para nabi dan rasul yang harus kita contohi.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pentingnya sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Beliau bersabda, yang artinya:
"Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu kesedihan, atau kesakitan, atau kesusahan, atau gangguan, atau kegelisahan, bahkan hanya disengat oleh duri, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya dengannya." (HR. Bukhari)
Dari hadis ini, kita belajar bahwa setiap ujian dan cobaan yang kita alami adalah kesempatan untuk menghapus dosa-dosa kita jika kita sabar dan bersabar.
Oleh karena itu, mari kita coba untuk menjadi lebih sabar dalam menghadapi ujian-ujian kehidupan. Ingatlah bahwa setiap cobaan adalah sebuah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menghapus dosa-dosa kita. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk sabar dan ikhlas dalam menjalani kehidupan ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Kultum Ramadhan Tentang Puasa
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Marhaban ya Ramadhan! Kita semua tahu bahwa puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh dan mampu melakukannya. Namun, apakah kita sudah benar-benar memahami makna dan hikmah di balik ibadah puasa ini?
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa puasa Ramadhan diwajibkan kepada kita sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita.
Selain itu, puasa Ramadhan juga mengajarkan kita untuk bersabar dan mengendalikan hawa nafsu, sehingga kita bisa lebih memahami makna pengorbanan dan kasih sayang kepada sesama.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda, yang artinya:
"Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita bisa belajar bahwa puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan sebuah ibadah yang memiliki nilai pahala besar dan dapat menghapus dosa-dosa kita.
Oleh karena itu, mari kita lakukan puasa Ramadhan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, dengan harapan agar kita bisa menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan serta kesabaran kita dalam menghadapi cobaan kehidupan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Kultum Ramadhan Tentang Istiqomah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Marhaban ya Ramadhan! Kita semua tahu bahwa dalam kehidupan ini, tidak mudah untuk tetap istiqomah dalam berbuat dan beramal baik. Namun, sebagai seorang muslim, kita harus selalu berusaha untuk menjadi lebih istiqomah dalam melaksanakan kewajiban dan kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, yang artinya:
"Dan tetaplah istiqomah sebagaimana diperintahkan kepadamu, serta orang-orang yang kembali kepada Allah bersama denganmu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud: 112)
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kita untuk tetap istiqomah dalam melaksanakan perintah-Nya, serta tidak melewati batas-batas yang ditetapkan.
Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pentingnya istiqomah dalam berbuat dan beramal baik. Beliau bersabda, yang artinya:
"Sesungguhnya amal itu dinilai berdasarkan akhirnya. Barangsiapa yang akhirnya baik, maka seluruh amalannya baik. Dan barangsiapa yang akhirnya buruk, maka seluruh amalannya buruk." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita bisa belajar bahwa untuk mendapatkan pahala yang baik dari Allah SWT, kita harus tetap istiqomah dalam berbuat dan beramal baik sampai akhir hayat kita.
Oleh karena itu, mari kita selalu berusaha untuk menjadi lebih istiqomah dalam melaksanakan kewajiban dan kebaikan. Ingatlah bahwa setiap amal baik yang kita lakukan akan menjadi bekal untuk kebahagiaan di akhirat kelak. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk tetap istiqomah dalam berbuat dan beramal baik.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Kultum Ramadhan Tentang Zakat
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengingatkan kita semua tentang pentingnya zakat dalam Islam, terutama zakat fitrah sebagai salah satu kewajiban yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim pada bulan Ramadhan.
Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu. Zakat memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan kepada kita, sebagai bentuk solidaritas sosial antar sesama muslim, dan juga sebagai sarana membersihkan harta dari sifat-sifat yang tidak baik seperti keserakahan dan kecintaan terhadap dunia.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 177, "Bukanlah (termasuk) taqwa itu, menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat. Akan tetapi (termasuk taqwa itu) benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan) dan orang-orang yang meminta-minta. Dan (termasuk pula orang yang) memerdekakan hamba sahaya, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji. Dan orang-orang yang sabar dalam kesulitan dan penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (taqwa); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".
Dalil tentang zakat fitrah dapat ditemukan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Wajib atas setiap muslim untuk membayar zakat fitrah, yaitu satu sha' dari kurma atau satu sha' dari jelai, baik dia orang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, dari golongan Arab atau bukan, dan aku perintahkan agar zakat fitrah tersebut dibayarkan sebelum orang-orang keluar untuk menunaikan shalat Id".
Dari hadis tersebut, kita dapat memahami bahwa zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim, baik yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, dari golongan Arab atau bukan. Zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri dilaksanakan, dan besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah satu sha' dari kurma atau satu sha' dari jelai.
Mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita dengan melaksanakan kewajiban zakat ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan segala perintah-Nya. Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
5. Kultum Ramadhan Tentang Sedekah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pada bulan Ramadhan ini, marilah kita meningkatkan amal ibadah kita, salah satunya dengan bersedekah. Bersedekah merupakan salah satu amal yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui".
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api", dan beliau juga bersabda, "Tangan yang memberi lebih baik dari tangan yang menerima".
Sedekah juga dapat menjadi penyebab terhindarnya seseorang dari azab Allah SWT di akhirat. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 277, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, menunaikan zakat dan mereka yang bersabar dalam kesulitan dan penderitaan, mereka itulah yang kebenarannya. Mereka itulah yang bertakwa".
Dalam Islam, tidak ada batasan khusus mengenai siapa yang berhak menerima sedekah. Namun, ada beberapa kelompok yang dianjurkan untuk diberikan sedekah, di antaranya adalah fakir miskin, yatim piatu, janda, orang sakit, dan para pejuang di jalan Allah SWT.
Dalam menjalankan amal sedekah, sebaiknya kita memperhatikan beberapa hal, di antaranya adalah:
- Sedekah harus diberikan dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan dari manusia.
- Sedekah sebaiknya diberikan secara rutin dan teratur.
- Sedekah harus diberikan dengan penuh kasih sayang dan kebaikan hati.
- Sedekah sebaiknya diberikan tanpa menyakiti perasaan penerima sedekah.
Marilah kita memperbanyak amal sedekah di bulan Ramadhan ini dan menjadikannya sebagai kebiasaan yang terus dilakukan setiap harinya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kemudahan dalam melaksanakan amal kebaikan ini. Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Advertisement
6. Kultum Ramadhan Tentang Syukur atau Bersyukur
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bersyukur atau syukur merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat ditekankan dalam agama Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7, "Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Dalil lainnya yang menguatkan pentingnya bersyukur adalah dalam surat Al-Nahl ayat 18, "Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang."
Dalam setiap kesempatan, kita harus selalu mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas semua nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita. Kita juga harus berusaha untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan, baik itu dalam keadaan susah maupun senang.
Jika kita bersyukur kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Sebaliknya, jika kita mengingkari nikmat-Nya, maka kita akan diberikan azab yang sangat pedih.
Oleh karena itu, marilah kita selalu bersyukur kepada Allah SWT dan menghitung-hitung nikmat-Nya yang tak terhingga kepada kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu bersyukur dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas dan penuh rasa syukur. Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
7. Kultum Ramadhan Tentang Infaq
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Infaq atau sedekah merupakan amalan yang sangat ditekankan dalam agama Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 261:
"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Seorang Muslim tidaklah menanam tanaman atau menanam pohon melainkan setiap buah yang diambil darinya baik oleh manusia atau binatang, maka akan dianggap sebagai sedekah dari dirinya" (HR. Bukhari Muslim).
Dalam bulan suci Ramadhan ini, mari kita meningkatkan amalan infaq kita. Kita dapat mengeluarkan sebagian harta kita untuk membantu sesama, baik itu dalam bentuk zakat, sedekah, atau bantuan sosial lainnya. Dengan mengeluarkan infaq, kita juga dapat memperoleh banyak kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT.
Selain itu, dengan mengeluarkan infaq, kita juga dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Kita dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu berinfaq dan bersedekah, serta memberikan keberkahan dan kemanfaatan bagi kita dan orang lain. Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
8. Kultum Ramadhan Tentang Al-Qur’an
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada bulan Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah mereka dengan membaca Al-Qur'an. Banyak sekali keutamaan yang Allah janjikan bagi mereka yang membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya beserta dalilnya:
- Meningkatkan derajat di sisi Allah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah (Al-Qur'an) dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. (Mereka itu) untuk mendapat pahala yang sempurna dan untuk mendapat tambahan (karunia) dari sisi Kami. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS. Fatir: 29-30)
- Mendapatkan pahala yang besar Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan (pahala) dan satu kebaikan (pahala) dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan yang semisal dengannya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif-Lam-Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi)
- Mendapat syafaat dari Al-Qur'an Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya dia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya." (HR. Muslim)
- Menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Bukankah telah datang kepadamu petunjuk yang cukup melalui Al-Qur'an?" (QS. An-Nahl: 89)
Dari keutamaan-keutamaan tersebut, maka marilah kita memperbanyak membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan ini dengan ikhlas dan penuh keikhlasan, sehingga kita dapat meraih pahala yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semoga Allah memudahkan kita dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan ini. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
9. Kultum Ramadhan Tentang Akhlak
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Di bulan Ramadhan ini, kita harus memperbanyak amalan baik dan meningkatkan akhlak kita sebagai muslim. Akhlak yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi umat muslim, karena akhlak baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan di dunia dan akhirat.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan berakhlak baik beserta dalilnya:
Diampuni dosa-dosanya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam neraka selain lisan. Sesungguhnya lisan dapat memperoleh kebahagiaan (surga) dan dapat pula memperoleh kesengsaraan (neraka). Maka hendaknya setiap orang yang beriman menyambungkan persaudaraan dan jangan memutuskan tali persaudaraan. Dan janganlah ada dendam dalam hati yang saling membenci dan janganlah saling menjengkelkan. Dan janganlah kalian memandang rendah satu sama lain, dan janganlah saling mendengki. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Sesungguhnya muslim itu saudara bagi muslim yang lainnya, maka janganlah menzalimi dan mempermalukan muslim yang lainnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa kalian dan tidak melihat pada harta kalian, tetapi Allah melihat pada hati kalian dan pada amal kalian." (HR. Muslim)
Memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk." (QS. Al-Bayyinah: 7)
Mendapatkan balasan kebaikan dari orang lain Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah engkau beriman sampai engkau mencintai (saudaramu) sesama manusia seperti yang engkau cintai dirimu sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari keutamaan-keutamaan tersebut, maka marilah kita memperbaiki akhlak kita dan menjadi muslim yang lebih baik di bulan Ramadhan ini. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan kita hidayah dan kesabaran dalam meningkatkan akhlak kita sebagai hamba-Nya yang taat. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
10. Kultum Ramadhan Tentang Nuzulul Qur’an
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, malam yang disebut sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan dalam agama Islam.
Nuzulul Quran adalah peringatan atas turunnya Al-Quran yang dianggap sebagai wahyu terakhir dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini biasanya dirayakan pada malam tanggal 17 Ramadhan. Sementara itu, Lailatul Qadar adalah malam yang dipercayai sebagai malam paling utama dan penuh berkah di antara sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1-3, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa malam Nuzulul Quran atau Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Artinya, ibadah yang dilakukan di malam tersebut memiliki nilai dan pahala yang sangat besar. Hadis Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa siapa saja yang melakukan ibadah di malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan harapan akan mendapatkan pahala sebanding dengan melakukan ibadah selama 1.000 bulan.
Hal ini sesuai dengan hadis dari Abu Hurairah yang menyebutkan, "Barangsiapa yang berdiri (shalat) di malam Lailatul Qadar dengan iman dan harapan (pahala), maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan dengan beribadah dan meraih keberkahan di malam Lailatul Qadar. Kita juga perlu meningkatkan keimanan dan kebaikan dalam hidup sehari-hari agar kita bisa menjadi hamba yang lebih baik lagi di sisi Allah SWT.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah, keberkahan, dan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
11. Kultum Ramadhan Tentang Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah dan rahmat dari Allah SWT. Di dalam bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebagai salah satu rukun Islam.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa keutamaan puasa di bulan Ramadhan adalah:
- Puasa di bulan Ramadhan merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Oleh karena itu, puasa merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
- Puasa di bulan Ramadhan merupakan amalan yang dikerjakan oleh para Nabi dan Rasul serta umat-umat terdahulu. Oleh karena itu, puasa merupakan amalan yang mulia dan terpuji.
- Tujuan dari puasa di bulan Ramadhan adalah untuk meningkatkan ketakwaan dan kesadaran spiritual umat Islam.
Selain itu, di dalam hadis disebutkan bahwa puasa di bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan dan pahala, antara lain:
- Puasa di bulan Ramadhan dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya.
- Pahala yang diperoleh dari puasa di bulan Ramadhan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
- Puasa di bulan Ramadhan dapat menjadi syafaat di hari Kiamat.
Oleh karena itu, kita harus menjaga puasa di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh keberkahan serta rahmat dari Allah SWT. Semoga kita dapat menjadi hamba-hamba yang taat dan bertaqwa kepada Allah SWT. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
12. Kultum Ramadhan Tentang Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa di dalam bulan Ramadhan. Malam ini sangat penting bagi umat Islam karena di dalamnya terdapat banyak keutamaan dan pahala yang besar. Berikut ini adalah kultum singkat tentang keistimewaan malam Lailatul Qadar:
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1-3: إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apa itu malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan."
Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa keistimewaan malam Lailatul Qadar adalah:
- Malam Lailatul Qadar adalah malam di mana Al-Quran diturunkan. Oleh karena itu, malam ini sangatlah istimewa dan penuh berkah.
- Malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Artinya, pahala yang didapatkan pada malam ini sangat besar dan melimpah.
- Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi dan mengatur segala urusan. Oleh karena itu, malam ini sangatlah istimewa dan penuh dengan rahmat dan berkah.
Dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan seperti beribadah, bersedekah, membaca Al-Quran, serta berdoa kepada Allah SWT. Semoga kita dapat memanfaatkan malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keberkahan serta rahmat dari Allah SWT. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
13. Kultum Ramadhan Tentang Orang yang Rugi di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat menjalankan ibadah puasa di bulan yang mulia ini. Saya ingin membagikan kultum tentang orang yang rugi di bulan Ramadhan.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185, "Bulan Ramadhan adalah bulan di mana diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain."
Dari ayat di atas, dapat kita pahami bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia dan istimewa karena di dalamnya diturunkan Al-Qur'an. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, sayangnya masih ada beberapa golongan yang tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, sehingga mereka rugi di bulan Ramadhan. Golongan-golongan tersebut adalah sebagai berikut:
- Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan. Mereka tidak merasakan keistimewaan bulan Ramadhan dan menjalani kehidupan seperti biasa-biasa saja.
- Orang yang beramal baik hanya saat bulan Ramadhan. Mereka hanya melakukan ibadah di bulan Ramadhan saja, sedangkan di luar bulan Ramadhan, mereka tidak menjalankan ibadah dengan konsisten.
- Orang yang hanya menahan haus dan lapar. Mereka hanya berpuasa tanpa memperhatikan makna dan tujuan dari berpuasa. Mereka hanya menahan haus dan lapar, sedangkan dalam ibadah lainnya, mereka tidak memperhatikan dengan serius.
- Orang yang tidak memanfaatkan waktu. Mereka melewatkan waktu di bulan Ramadhan dengan tidak melakukan ibadah, sehingga mereka tidak mendapatkan keuntungan yang besar di bulan Ramadhan.
- Orang yang tetap maksiat di bulan Ramadhan. Mereka tetap melakukan perbuatan dosa dan maksiat di bulan Ramadhan, sehingga tidak ada perubahan yang signifikan dalam kehidupan mereka.
Oleh karena itu, kita harus menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ibadah kita. Kita harus berusaha untuk memahami makna dan tujuan dari berpuasa, serta melakukan amalan-amalan yang baik dan bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah di bulan yang mulia ini. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
14. Kultum Ramadhan Tentang Akhir Ramadhan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada kesempatan kali ini, saya akan berbicara tentang amalan penutup di akhir bulan Ramadan yang dianjurkan dalam Islam, yaitu memperbanyak sedekah, membaca Al-Quran, dan melakukan itikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Sedekah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 261 yang artinya, "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa pahala sedekah yang diberikan kepada orang yang bersedekah akan dilipatgandakan oleh-Nya.
Selain itu, membaca Al-Quran juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah (Al-Quran), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan yang semisal dengannya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi). Dari hadis ini, kita bisa memahami bahwa pahala dari membaca Al-Quran sangat besar, bahkan satu huruf yang dibaca akan mendapat pahala sepuluh kebaikan.
Selanjutnya, itikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadan juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Itikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan cara mengisolasi diri di dalam masjid selama beberapa waktu dengan tujuan untuk memperbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah SWT. Rasulullah SAW sendiri pernah beritikaf selama sepuluh malam di bulan Ramadan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beritikaf di masjidku selama sepuluh hari di bulan Ramadan karena mencari pahala Allah, niscaya ia akan menjadi orang yang terlepas dari dosa-dosa seperti hari kelahirannya dari rahim ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan melakukan ketiga amalan tersebut, kita diharapkan dapat meningkatkan ibadah dan kebaikan di akhir bulan Ramadan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua untuk dapat melaksanakan amalan-amalan yang dianjurkan dalam Islam dengan ikhlas dan penuh keikhlasan. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
15. Kultum Ramadhan Tentang Hari Kemenangan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada kesempatan kali ini, saya akan berbicara tentang makna Hari Kemenangan atau yang lebih dikenal dengan Idul Fitri dalam agama Islam.
Idul Fitri adalah hari raya yang diperingati setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Idul Fitri juga menjadi hari di mana umat muslim merayakan kemenangan mereka atas diri mereka sendiri, kemenangan atas godaan syaitan, dan kemenangan dalam menjalankan kewajiban sebagai hamba Allah SWT.
Makna Hari Kemenangan ini dapat kita temukan dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 185, "Bulan Ramadan ialah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa bulan Ramadan adalah bulan di mana Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Sehingga, ketika kita berhasil melewati bulan Ramadan dengan baik dan benar, maka itu berarti kita telah menang dalam mematuhi petunjuk Allah SWT.
Selain itu, Idul Fitri juga menjadi hari di mana umat muslim berdamai dengan sesama manusia, baik itu keluarga, teman, maupun tetangga. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang mengatakan, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim). Dengan berpuasa di bulan Ramadan dan melanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, kita diharapkan bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, dan tentunya kemenangan atas diri sendiri.
Oleh karena itu, mari kita rayakan Idul Fitri dengan penuh syukur dan kebahagiaan, serta menjaga semangat kemenangan yang telah kita dapatkan di bulan Ramadan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan, hidayah, dan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Advertisement