Liputan6.com, Jakarta Sebuah video viral baru-baru ini telah memicu perbincangan di media sosial, mengungkapkan kondisi memprihatinkan dari sebuah kos-kosan yang terendam banjir, yang diduga disebabkan oleh perilaku Hoarding Disorder (gangguan menimbun barang) seorang penghuni di salah satu kamar kos-kosan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Video ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @martasiahaan98 dan segera mendapatkan perhatian yang besar, dengan lebih dari 27 juta kali ditonton di TikTok. Video tersebut menampilkan pemilik kos dan beberapa orang lainnya yang menyusuri koridor kos yang tergenang air, mencoba mencari sumber masalah.
Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (6/10/2023).
Kamar Kos dalam Kondisi Mengerikan
Video yang viral ini diawali saat pemilik kos dan timnya mencari sumber air, mereka dibawa ke sebuah kamar yang berada dalam keadaan yang sangat berantakan. Lantai dipenuhi dengan plastik yang tidak jelas isinya, sementara sampah berserakan di seluruh tempat.
Botol-botol minuman kosong menumpuk di lantai yang licin, dan tempat tidur terlihat sangat kotor dan rusak. Kamar mandi juga terlihat sangat buruk, dengan pakaian kotor yang menggunung dan air terus mengalir dari keran yang menyala.
Saat pemilik kos kemudian menghadapi penghuni kamar tersebut, mengungkapkan keterkejutannya, "Kamu apa maksudnya ini? Hah? Apa maksudnya kaya gini ni?". Penghuni kamar tersebut akhirnya dipaksa untuk keluar dari kamar yang sebelumnya tidak pernah mau di bukanya.
Dalam keterangan video tersebut, pemilik kos juga menyatakan bahwa penghuni kamar itu biasanya menutup pintu kamar dan enggan mengizinkan siapapun masuk.
Advertisement
Penghuni Kamar dengan Hoarding Disorder Dan Reaksi Netizen
Perbincangan di media sosial segera mencuat, dengan banyak netizen yang mencurigai bahwa penghuni kamar ini mungkin memiliki Hoarding Disorder. Mereka memberikan dukungan dan pemahaman terhadap kondisi ini, mengingatkan bahwa gangguan tersebut adalah masalah kesehatan mental yang serius.
Seorang netizen menulis, "gw juga pernah dpt anak kosa modeling gini...anaknya ganteng padahal, bersih.. kasian pny hoarding disorder jd kek gitu.". Ada juga yang mengakui pengalaman serupa, "Astagaa, gua ternyata hoarding disorder pas skripsian???? tpi males nyapu+mandi aja.".
Namun, banyak yang mengingatkan bahwa Hoarding Disorder bukanlah tindakan yang disengaja atau niatan untuk merusak, melainkan lebih merupakan gangguan kecemasan yang perlu mendapatkan perhatian medis.
Menurut laman nhs.uk, Hoarding Disorder adalah kondisi di mana seseorang menimbun, menyimpan, dan menyembunyikan barang dalam jumlah yang berlebihan di dalam ruangannya. Barang yang ditimbun seringkali memiliki sedikit atau bahkan tidak ada nilai sama sekali.
Apa Itu Hoarding Disorder?
Orang yang mengalami Hoarding Disorder disarankan untuk mencari bantuan medis segera agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat. Perhatian dan pemahaman dari masyarakat adalah langkah pertama yang penting untuk membantu individu yang mengalami gangguan ini dalam pemulihannya.
Gangguan penimbunan ini sulit untuk diobati karena banyak orang yang sering menimbun tidak melihatnya sebagai sebuah masalah, atau hanya memiliki sedikit kesadaran mengenai dampaknya terhadap kehidupan mereka atau kehidupan orang lain.
Alasan mengapa seseorang mulai menimbun tidak sepenuhnya dipahami, tetapi bisa terkait dengan masalah kesehatan mental seperti depresi berat, gangguan psikotik, atau gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Penting untuk membedakan antara "penimbunan" dan "mengumpulkan." Banyak orang mengoleksi barang-barang tertentu, tetapi perbedaannya terletak dalam cara barang-barang tersebut diatur. Koleksi biasanya tertata dengan baik, sementara penimbunan biasanya sangat tidak terorganisir dan memakan banyak ruang.
Seseorang yang memiliki gangguan penimbunan biasanya mungkin sulit mengkategorikan atau mengatur item, mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan, dan berjuang untuk mengelola tugas sehari-hari. Mereka juga cenderung sangat terikat pada barang-barang mereka dan enggan membiarkan orang lain menyentuh atau meminjamnya.
Gangguan penimbunan bisa menjadi masalah karena dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang, menyebabkan isolasi, mengancam kesehatan dan keselamatan, dan bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan mental yang mendasarinya, seperti OCD atau depresi.
Advertisement