Sebutkan dan Jelaskan Struktur Teks Pidato! Pahami Juga Tujuannya

Sebutkan dan jelaskan struktur teks pidato! Pidato memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pembukaan, isi pidato, dan penutup.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 08 Okt 2024, 11:12 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2023, 16:25 WIB
Ilustrasi Pidato
Ilustrasi Pidato (Photo created by wavebreakmedia_micro on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Sebutkan dan jelaskan struktur teks pidato! Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang disampaikan oleh seseorang atau pembicara di depan khalayak dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan, ide, atau pendapat yang persuasif dan mempengaruhi pendengar. Pidato merupakan salah satu bentuk wacana yang biasanya disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak dalam bentuk kata-kata yang terstruktur dan disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa tertentu.

Sebutkan dan jelaskan struktur teks pidato! Pidato memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pembukaan, isi pidato, dan penutup. Pidato tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi secara lisan, tetapi juga memiliki tujuan persuasif dalam rangka mempengaruhi pendengar. Dengan menggunakan gaya bahasa yang tepat dan argumen yang meyakinkan, seorang pembicara berusaha membujuk, menginspirasi, atau menggerakkan pendengar untuk mengambil tindakan atau mengubah cara berpikir.

Dalam konteks sosial dan politik, pidato memiliki peran penting dalam mengkomunikasikan gagasan, visi, dan tujuan kepada masyarakat. Dengan begitu, pidato memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku dan pandangan orang banyak, serta membentuk opini publik dalam menghadapi permasalahan atau perubahan yang dihadapi bangsa. Berikut ulasan tentang sebutkan dan jelaskan struktur teks pidato yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/10/2023).

1. Pembukaan

Ilustrasi mikrofon, pidato
Ilustrasi mikrofon, pidato. (Photo created by lifeforstock on www.freepik.com)

Pembukaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam struktur teks pidato. Sebeb, pembukaan memiliki peran yang sangat vital dalam menarik perhatian pendengar. Pada bagian ini, pidato dimulai dengan salam pembuka, seperti "Assalamu’alaikum" atau "Selamat pagi/siang/malam hadirin sekalian yang hormati".

Pada pembukaan, penting bagi pembicara untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan mengundang minat pendengar. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memulai dengan sebuah pertanyaan retoris atau pernyataan menarik yang bisa memancing pertanyaan atau rasa ingin tahu pendengar. Misalnya, "Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik?" atau "Apa yang ingin Anda capai di dalam hidup Anda?"

Selain itu, pembukaan juga bisa dimulai dengan memberikan penjelasan mengenai latar belakang atau tujuan dari pidato yang akan disampaikan. Pemberian konteks ini akan membantu pendengar untuk lebih memahami dan terhubung dengan isi pidato. Misalnya, "Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbicara mengenai pentingnya mempertahankan lingkungan alam sekitar kita" atau "Hari ini, saya ingin berbagi dengan Anda tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa kita".

Dalam pembukaan, penting juga bagi pembicara untuk menunjukkan sikap hormat dan apresiasi kepada pendengar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengucapkan terima kasih kepada mereka yang hadir, seperti "Terima kasih kepada hadirin yang telah meluangkan waktu untuk mendengarkan pidato saya" atau "Saya sangat menghargai kehadiran Anda di sini hari ini". Sikap yang ramah, sopan, dan menghormati pendengar ini akan menciptakan hubungan yang baik antara pembicara dan pendengar.

Pembukaan dalam pidato juga berfungsi sebagai jembatan untuk memperkenalkan diri atau memberikan identitas pembicara kepada pendengar. Pembicara bisa memperkenalkan diri dengan singkat, menyebutkan nama dan jabatan atau peran yang diemban. Hal ini akan memberikan kejelasan kepada pendengar tentang siapa yang sedang berbicara, sehingga mereka dapat memahami latar belakang dan kewenangan pembicara dalam menyampaikan pidato.

2. Isi

Ilustrasi berpidato
Ilustrasi berpidato. (Photo created by wirestock on www.freepik.com)

Setelah membahas tentang pentingnya membuka pidato yang baik dan efektif, sekarang saatnya untuk memahami bagian berikutnya, yaitu isi pidato. Bagian ini merupakan inti dari pidato dan tempat di mana pembicara dapat menyampaikan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada pendengar.

Isi pidato haruslah terstruktur dengan baik agar pendengar dapat mengikuti alur pemikiran pembicara dengan mudah. Salah satu struktur yang umum digunakan dalam pidato adalah pembagian isi pidato menjadi tiga bagian utama: pengenalan, pernyataan, dan penutup.

Pada bagian pengenalan, pembicara perlu memberikan konteks atau latar belakang tentang topik yang akan dibahas. Ini dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman umum tentang topik, mengutip data atau fakta yang relevan, atau menghadirkan peristiwa atau pengalaman pribadi sebagai pengantar. Tujuan dari bagian ini adalah untuk membangun pemahaman dan kepentingan pendengar terhadap topik.

Setelah pengenalan, pembicara harus menyampaikan pernyataan utama atau argumen-argumen yang akan disampaikan. Pada bagian ini, penting untuk memiliki alur yang jelas dan logis agar pendengar dapat mengikuti dengan baik. Pembicara dapat menggunakan bantuan contoh konkret, data statistik, atau kutipan dari sumber yang kredibel untuk mendukung pernyataan mereka.

Pada bagian penutup, pembicara perlu merangkum kembali isi pidato dan mengakhiri dengan pesan yang kuat. Pada tahap ini, pembicara dapat mengulangi argumen utama yang telah disampaikan sebelumnya dan memberikan kesimpulan atau rekomendasi yang meyakinkan kepada pendengar. Penting untuk mengakhiri dengan gaya yang kuat dan memberikan kesan yang mendalam kepada pendengar.

Dalam mengatur isi pidato, perlu diperhatikan bahwa pidato yang efektif tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menginspirasi dan mempengaruhi pendengar. Oleh karena itu, pemilihan kata yang tepat, penggunaan gaya bahasa yang menarik, serta penggunaan retorika atau teknik persuasif dapat membantu meningkatkan daya tarik dan kekuatan pidato.

Isi pidato juga harus relevan dengan konteks dan karakteristik pendengar. Selain itu, pembicara juga harus berusaha untuk menghindari informasi yang terlalu teknis atau rumit yang mungkin sulit dipahami oleh kebanyakan pendengar. Penting untuk mencari referensi yang akurat dan mengandalkan informasi yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Ini akan memberikan kekuatan dan kepercayaan pada argumen yang disampaikan.

3. Penutup

Ilustrasi mikrofon, pidato
Ilustrasi mikrofon, pidato. (Image by Irina L from Pixabay)

Pada bagian ini, pembicara memiliki kesempatan untuk merangkum kembali pokok-pokok yang telah disampaikan sebelumnya dan memberikan pesan penutup yang kuat kepada pendengar. Pada tahap ini, pembicara dapat mengulangi argumen-argumen utama yang telah disampaikan sebelumnya.

 Dalam mengulangi argumen ini, penting bagi pembicara untuk menggambarkan kembali alasan-alasan yang mendukung argumen tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang ringkas dan jelas agar pendengar dapat secara langsung memahami dan mengingat kembali argumen-argumen yang telah disampaikan.

Selain merangkum kembali argumen-argumen utama, pembicara juga dapat memberikan kesimpulan atau rekomendasi yang meyakinkan kepada pendengar. Tujuan dari memberikan kesimpulan ini adalah untuk memperkuat argumen-argumen yang telah disampaikan dan memberikan pesan yang kuat kepada pendengar. Penting bagi pembicara untuk membuat rekomendasi yang dapat memberikan solusi atau tindakan yang harus diambil terkait topik yang dibahas dalam pidato.

Selain itu, pada bagian penutup, pembicara juga dapat memberikan pesan atau slogan yang kuat sebagai kunci dari keseluruhan pidato. Pesan ini dapat berupa kata-kata yang inspiratif, ajakan kepada pendengar untuk bertindak, atau sekadar ungkapan terima kasih kepada pendengar atas perhatian dan waktu yang telah diberikan.

Dalam menyusun bagian penutup, penting untuk menghindari pengulangan yang terlalu berlebihan dan menjadi monoton. Sebaliknya, pembicara harus berusaha untuk menyampaikan kesimpulan dan pesan penutup dengan gaya yang kuat dan memukau. Penggunaan gaya bahasa yang menarik, retorika yang tepat, dan penggunaan kata-kata yang memotivasi juga dapat membantu meningkatkan daya tarik dan kekuatan pesan penutup.

Tujuan pidato

Ilustrasi pidato, kelulusan sekolah
Ilustrasi pidato, kelulusan sekolah. (Foto oleh Pavel Danilyuk: https://www.pexels.com/id-id/foto/pembicara-pembicaraan-cahaya-alami-wisuda-7942486/)

Tujuan pidato secara umum adalah untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak dengan cara yang efektif dan persuasif. Melalui pidato, pembicara berusaha mempengaruhi, menginspirasi, atau menggerakkan pendengar untuk mengambil tindakan atau mengubah cara berpikir mereka. Berikut adalah beberapa tujuan dari pidato.

1. Informatif

Teks pidato tidak hanya dapat berfungsi sebagai sarana untuk meyakinkan atau memotivasi pendengar, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi secara efektif. Pidato informatif bertujuan memberikan pengetahuan atau pemahaman baru kepada pendengar.

Pidato informatif biasanya disampaikan di depan khalayak yang memiliki minat atau kebutuhan yang sama terhadap topik yang akan dibahas. Pidato ini dapat mengupas masalah-masalah penting, memberikan fakta dan statistik, serta memberikan wawasan baru kepada pendengar.

Dalam pidato informatif, penting untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pendengar. Pembicara harus menghindari menggunakan bahasa yang terlalu teknis atau sulit dipahami sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

2. Sambutan

Sambutan merupakan bagian penting dalam pidato yang disampaikan di depan khalayak. Dalam sambutan, pembicara perlu memberikan salam pembuka dan ucapan terima kasih kepada hadirin. Fungsi sambutan adalah untuk menciptakan hubungan yang baik antara pembicara dan pendengar, serta menarik perhatian para pendengar untuk mendengarkan pidato yang akan disampaikan.

Dalam sambutan, penting bagi pembicara untuk memberikan salam pembuka yang ramah dan mengundang suasana yang positif. Salam pembuka ini dapat berupa "Selamat pagi/siang/malam," diikuti dengan kata-kata yang menyapa dan menyambut hadirnya para pendengar. Salam pembuka yang ramah dapat memberikan kesan yang baik kepada hadirin dan membuat mereka merasa diterima dan dihargai.

Sambutan yang baik juga harus disampaikan dengan energi dan antusiasme yang dapat menular kepada para pendengar. Pembicara perlu menunjukkan rasa semangat dan antusiasme dalam menyampaikan sambutan ini. Melalui penggunaan intonasi yang tepat dan ekspresi wajah yang menarik, pembicara dapat menunjukkan keseriusannya dalam menyampaikan pidato dan membuat para pendengar tertarik untuk terus mendengarkan.

3. Rekreatif

Rekreatif adalah sebuah kata yang berarti kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan. Pidato rekreatif adalah pidato yang bertujuan untuk menghibur para audiens. Pidato rekreatif umumnya dibawakan pada suasana acara yang santai dan kasual, sehingga tujuan rekreatif lebih mudah dicapai.

 4. Persuasif

Dalam dunia pidato, salah satu jenis yang paling sering digunakan adalah pidato persuasif. Pidato ini memiliki tujuan untuk mempengaruhi pendengar dan meyakinkan mereka untuk mengadopsi pandangan atau tindakan yang diusulkan. Untuk mencapai hal ini, pidato persuasif harus disusun dengan baik dan mengikuti struktur yang efektif.

Pidato persuasif dapat digunakan dalam  berbagai situasi profesional. Misalnya, seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan dapat menggunakan pidato persuasif untuk meyakinkan timnya tentang pentingnya mencapai tujuan perusahaan. Atau seorang politisi dapat menggunakan pidato persuasif untuk mempengaruhi pemilihnya untuk memilihnya pada pertemuan politik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya