Implisit Adalah Pesan Tersirat, Simak 6 Arti Pentingnya dalam Komunikasi

Implisit adalah pesan, makna, atau informasi yang tidak secara langsung diungkapkan dan seringkali harus diinterpretasikan oleh penerima.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 09 Nov 2023, 14:50 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023, 14:50 WIB
Ilustrasi komunikasi, dialog, ngobrol, bicara, hubungan sosial
Ilustrasi komunikasi, dialog, ngobrol, bicara, hubungan sosial. (Image by pch.vector on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Implisit adalah istilah yang mengacu pada pesan, makna, atau informasi yang tidak secara langsung diungkapkan atau disampaikan melalui kata-kata atau tindakan yang terlihat. Pesan implisit seringkali harus disimpulkan atau diinterpretasikan oleh penerima karena mereka mungkin tidak diungkapkan secara eksplisit.

Implisit adalah istilah yang bisa muncul dalam berbagai konteks seperti dalam percakapan sehari-hari, seni, sastra, dan psikologi. Ini berarti bahwa implisit mencakup pesan-pesan yang tersirat atau tidak selalu terlihat secara jelas, tetapi bisa memiliki makna yang signifikan.

Contoh sederhana dari implisit adalah ketika seseorang menggunakan nada suara atau bahasa tubuh tertentu untuk menyampaikan perasaan atau sikap tanpa harus mengatakannya secara langsung. Implisit seringkali memainkan peran penting dalam komunikasi dan bisa membawa dimensi tambahan ke dalam pemahaman pesan yang disampaikan.

Memahami implisit dalam komunikasi tentu membantu kita membaca di antara baris dan memahami pesan yang tidak selalu diungkapkan secara eksplisit. Berikut ini pemahaman implisit dalam komunikasi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (9/11/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Memahami Apa itu Implisit

Ilustrasi berkomunikasi, ngobrol
Ilustrasi berkomunikasi, ngobrol. (Photo by William Fortunato from Pexels)

Implisit adalah istilah yang mengacu pada pesan, makna, atau informasi yang tidak secara langsung diungkapkan atau disampaikan melalui kata-kata atau tindakan yang terlihat. Pesan implisit ini seringkali harus disimpulkan atau diinterpretasikan oleh penerima, karena mereka mungkin tidak diungkapkan secara eksplisit. Implisit dapat ditemukan dalam berbagai konteks, termasuk dalam komunikasi lisan dan tertulis, seni visual, sastra, seni pertunjukan, psikologi, budaya, dan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. 

Pentingnya pemahaman implisit dalam komunikasi tidak boleh diabaikan. Ini mendalamkan makna pesan memungkinkan penyampaian emosi dan nuansa dan memfasilitasi empati. Pesan implisit juga membantu mencegah kesalahpahaman, meningkatkan keterampilan berbicara dan mendengarkan, dan memperkuat hubungan interpersonal. Implisit juga membantu menghindari konflik yang seringkali dapat timbul akibat ketidakpahaman atau kesalahan dalam menginterpretasikan pesan.

Implisit muncul dalam beragam bentuk dan konteks, termasuk dalam komunikasi lisan yang melibatkan intonasi dan ekspresi wajah dalam bahasa tertulis melalui penggunaan bahasa kiasan dan metafora dalam seni visual melalui simbolisme dan komposisi dalam seni pertunjukan melalui gerakan dan ekspresi karakter, dalam hubungan antarpribadi dalam bentuk isyarat dan tindakan penyayang, hingga dalam budaya melalui norma dan nilai-nilai implisit. 

Dalam setiap konteks ini, pemahaman implisit memainkan peran penting dalam menggali makna yang lebih dalam, memahami orang lain secara lebih mendalam dan berkomunikasi dengan nuansa yang lebih kaya. Implisit juga membantu kita merespons perasaan dan tindakan orang lain dengan lebih baik, menghindari konflik, dan memungkinkan kita untuk memahami perbedaan budaya dan perspektif dengan lebih baik. 


Pentingnya Implisit dalam Komunikasi

Ilustrasi Komunikasi
Ilustrasi komunikasi. (dok. Priscilla Du Preez/Unsplash/Adhita Diansyavira)

1. Mendalamkan Makna Pesan

Pesan implisit memiliki kemampuan unik, untuk mendalamkan makna pesan yang disampaikan. Di samping kata-kata yang diucapkan, pesan implisit melibatkan aspek-aspek non-verbal seperti bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah. Hal ini memungkinkan kita untuk memberikan dimensi tambahan pada komunikasi kita. Sebagai contoh, saat seseorang mengatakan, "Saya baik-baik saja," pesan ini bisa diartikan dengan sangat beragam tergantung pada ekspresi wajahnya. Ekspresi wajah yang bahagia, akan memberikan makna berbeda daripada ekspresi yang cemas atau marah.

2. Menyampaikan Emosi dan Nuansa

Implisit memungkinkan kita untuk menyampaikan emosi dan nuansa yang mungkin sulit diungkapkan hanya dengan kata-kata. Ketika kita ingin menyampaikan rasa marah, sedih, bahagia, atau kebingungan, implisit memungkinkan kita untuk merayakan atau menyuarakan perasaan tersebut melalui nada suara yang mendalam, gestur tangan yang ekspresif, atau bahasa tubuh yang sesuai. Ini memberikan dimensi emosional yang mendalam pada komunikasi kita.

3. Memfasilitasi Empati

Memahami pesan implisit juga berperan penting dalam memfasilitasi empati. Ketika kita dapat membaca perasaan dan makna yang mungkin tidak diungkapkan secara langsung oleh orang lain, kita menjadi lebih mampu merasakan apa yang mereka rasakan. Ini memungkinkan kita untuk merespons dengan lebih baik, terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. Misalnya, saat seseorang sedang bersedih, kita dapat merespons dengan lebih empati dan dukungan daripada hanya merespons secara mekanis.

4. Mencegah Kesalahpahaman

Kesalahpahaman adalah salah satu masalah umum dalam komunikasi. Pemahaman pesan implisit dapat membantu mencegah kesalahpahaman. Dengan mengidentifikasi pesan yang tersirat, kita dapat memastikan bahwa kita memahami pesan dengan benar, dan tidak menyimpulkan sesuatu yang tidak dimaksudkan oleh pembicara. Ini menghindarkan kita dari mengambil tindakan yang tidak sesuai, dengan niat sebenarnya.

5. Meningkatkan Keterampilan Berbicara 

Pemahaman implisit memainkan peran penting, dalam menjadi pembicara dan pendengar yang lebih baik. Ketika kita berbicara, kita dapat lebih memperhatikan bagaimana pesan kita akan diterima oleh audiens, dan mengkomunikasikan dengan lebih baik apa yang ingin kita sampaikan. Sebaliknya, sebagai pendengar yang terampil, kita dapat lebih cermat dalam mendengarkan pesan implisit yang mungkin disampaikan oleh pembicara. Ini membantu membangun hubungan komunikasi yang kuat.

6. Menguatkan Hubungan

Dalam hubungan interpersonal, pemahaman pesan implisit dapat memperkuat ikatan. Ketika kita dapat membaca dan merespons dengan baik terhadap pesan implisit dari pasangan, keluarga, atau teman-teman, kita cenderung memiliki hubungan yang lebih mendalam dan bermakna. Ini memungkinkan kita untuk merasa lebih terhubung dengan orang lain dan memahami mereka secara lebih mendalam.


Perbedaan Implisit dan Eksplisit

Menata Cara Berkomunikasi
Ilustrasi Pasangan Credit: pexels.com/cottonbro

Pesan eksplisit adalah jenis pesan yang dinyatakan secara terang-terangan, tanpa adanya ambiguitas atau keraguan. Ini seringkali disampaikan dengan kata-kata yang jelas, dan tidak memerlukan interpretasi tambahan. Pesan eksplisit memiliki tujuan untuk memberikan informasi, atau instruksi yang mudah dimengerti, tanpa perlu berteori atau merenungkannya. Sedangkan pesan implisit adalah sebaliknya, di mana pesan ini sering kali mengandung makna yang tidak diungkapkan secara langsung. Pesan ini sering kali membutuhkan pemahaman mendalam, dan interpretasi lebih lanjut oleh penerima pesan. Ini menyiratkan bahwa pesan implisit mungkin lebih tersembunyi dalam konteks komunikasi, dan memerlukan keterampilan untuk mengidentifikasinya.

Dalam komunikasi eksplisit, pesan disampaikan dengan jelas, tegas, dan tanpa keraguan. Ini umumnya terlihat dalam situasi formal, seperti dalam laporan tertulis, instruksi jelas, atau pemberian tahu yang sangat spesifik. Pesan eksplisit memiliki kejelasan yang tinggi dan tidak memberikan ruang bagi penafsiran yang salah. Sebaliknya, komunikasi implisit sering memanfaatkan bahasa non-verbal, isyarat, konteks, atau pesan tersirat yang memerlukan pemahaman lebih dalam. Pesan implisit sering muncul dalam hubungan interpersonal, seni, sastra, atau dalam situasi di mana pesan yang lebih dalam atau nuansa diinginkan. Pesan eksplisit biasanya memiliki tingkat ketepatan yang tinggi, yang dirancang untuk memberikan informasi atau instruksi tanpa kesalahpahaman. Ini sangat penting dalam konteks seperti keamanan, peraturan, atau informasi teknis yang harus disampaikan dengan jelas.

Berbeda dengan pesan implisit, yang terkesan membawa pesan yang kaya dan lebih dalam, sering kali memiliki tingkat ketidakjelasan yang lebih tinggi. Pesan ini dapat mengandung interpretasi yang beragam oleh penerima, dan ini dapat menjadi sumber ketidakpahaman atau perbedaan interpretasi. Dalam penggunaan sehari-hari, baik pesan eksplisit maupun implisit memiliki peran yang penting. Kepahaman tentang perbedaan antara keduanya, membantu kita berkomunikasi dengan lebih efektif, menghindari kesalahpahaman, dan beradaptasi dengan berbagai konteks komunikasi yang berbeda. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya