Ishoma Adalah Istirahat, Sholat, dan Makan, Berapa Lama Waktu Idealnya?

Ishoma adalah singkatan yang terdiri dari tiga huruf awal, yakni I (Istirahat), Sho (Sholat), dan Ma (Makan).

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Nov 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2023, 12:30 WIB
Antusiasme Murid Kelas 1 SD saat Hari Pertama Sekolah
Antusias murid kelas 1 saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jati 06 Pagi, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (11/7/2022). Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta memulai Tahun Ajaran Baru 2022/2023 pada hari ini secara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ishoma adalah singkatan yang terdiri dari tiga huruf awal, yakni I (Istirahat), Sho (Sholat), dan Ma (Makan). Konsep ini menyoroti tiga aktivitas kunci dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan keseimbangan fisik, mental, dan spiritual.

Pertama, "I" menggambarkan "Istirahat." Ini mengacu pada pentingnya merenung dan memulihkan energi melalui waktu istirahat, bukan hanya tidur, tetapi juga santai untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Kedua, "Sho" mewakili "Sholat" sebagai bagian penting dalam kehidupan spiritual, di mana individu berkomunikasi dengan Allah, merenungkan tujuan hidup, dan mencari petunjuk. Ketiga, "Ma" mengindikasikan "Makanan." Ini menekankan asupan makanan seimbang untuk menjaga kesehatan fisik.

Penerapan Ishoma melibatkan menciptakan keseimbangan antara ketiga aspek ini dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk memberi waktu untuk istirahat, menjalankan ibadah, dan mengonsumsi makanan yang sehat. Ishoma ajarkan kesejahteraan holistik dalam kehidupan individu.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang Ishoma, Sabtu (11/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Istirahat, Sholat, dan Makan

FOTO: Pemkot Bogor Uji Coba Pendidikan Tatap Muka di 37 Sekolah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau pelaksanaan uji coba pendidikan tatap muka (PTM) di SMPN 15, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Pemerintah Kota Bogor menggelar uji coba PTM di 37 sekolah hari ini dengan protokol kesehatan yang ketat. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ishoma adalah sebuah singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal dari kata-kata tertentu, yakni I (Istirahat), Sho (Sholat), dan Ma (Makan). Ini menggarisbawahi tiga aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari yang merujuk pada keseimbangan dan kesehatan baik secara fisik, mental, maupun spiritual.

Singkatan adalah hasil pemendekan atau ringkasan dari kata atau gabungan kata. Menurut Harimurti Kridalaksana dalam buku berjudul Kamus Linguistik, singkatan diciptakan dengan mengambil fonem awal dalam sebuah kata dan memotong bagian leksem atau kombinasi leksem, membentuk kata baru yang lebih pendek.

1. Istirahat

Pertama, "I" dalam Ishoma artinya "Istirahat." Istirahat adalah bagian penting dalam menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas harian yang sibuk seringkali memerlukan waktu untuk merenung dan memulihkan energi.

Istirahat bukan hanya tentang tidur, tetapi juga tentang mengambil waktu untuk merenung, bersantai, dan melepaskan stres. Ini membantu menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang, serta memungkinkan mereka untuk lebih produktif dan efisien dalam aktivitas sehari-hari.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan manfaat melakukan istirahat di tengah padatnya aktivitas. Di antaranya mampu menjaga agar mood selalu baik, mencegah tekanan darah tinggi, membantu menurunkan berat badan, dan meningkatkan konsentrasi saat beraktivitas.

2. Sholat

Kedua, "Sho" dalam Ishoma artinya "Sholat" atau ibadah berdoa kepada Allah. Sholat adalah bagian penting dalam kehidupan spiritual seseorang, terutama dalam agama Islam. Melalui sholat, seseorang berkomunikasi dengan Allah, merenungkan kehidupan dan tujuan hidup, dan mencari petunjuk.

"Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An Nisa: 103)

Sholat membantu menciptakan keseimbangan spiritual dalam kehidupan sehari-hari, mengingatkan individu akan kewajiban agama mereka, dan menguatkan hubungan dengan Tuhan.

"Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS Hud: 114)

3. Makan

Ketiga, "Ma" dalam Ishoma artinya "Makanan." Makanan adalah kebutuhan dasar manusia, dan asupan makanan yang seimbang adalah kunci untuk menjaga kesehatan fisik. Makanan yang sehat memberikan tubuh energi dan nutrisi yang diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Konsumsi makanan yang baik juga berperan dalam menjaga keseimbangan berat badan dan mencegah berbagai masalah kesehatan.

Penerapan konsep "Ishoma" adalah tentang menciptakan keseimbangan antara ketiga aspek ini dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti memberikan waktu untuk istirahat yang cukup, mematuhi kewajiban ibadah, dan mengonsumsi makanan yang sehat.


Penerapan Ishoma di Sekolah

Kegiatan di sekolah saat PPKM level 1
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka saat PPKM level 1 di SD Pangudi Luhur, Jakarta, Rabu (25/5/2022). Pemerintah pusat menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 untuk wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selama dua pekan, terhitung sejak 24 Mei sampai 6 Juni 2022. (Liputan6.com/Johan Tallo)
  1. Istirahat: Istirahat antarkelas sebaiknya memiliki durasi yang cukup untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merilekskan pikiran dan tubuh. Biasanya, istirahat selama 15 hingga 20 menit antara kelas-kelas adalah durasi yang ideal.
  2. Sholat: Pemberian waktu sholat sebaiknya mengikuti jadwal sholat yang berlaku. Durasi sholat biasanya berkisar antara 5 hingga 10 menit, tergantung pada jenis sholat yang dijalankan.
  3. Makanan: Durasi makan siang di sekolah sebaiknya mencukupi untuk siswa makan dengan tenang. Sekitar 30 hingga 45 menit adalah waktu yang ideal untuk makan siang.

Penerapan Ishoma dalam Aktivitas Pramuka

  1. Istirahat: Durasi istirahat dalam kegiatan Pramuka harus disesuaikan dengan kegiatan yang sedang berlangsung. Jika sedang berpetualang, istirahat singkat sekitar 5 hingga 10 menit bisa cukup. Namun, pada saat perkemahan atau istirahat di kamp, durasi yang lebih panjang, seperti 30 hingga 60 menit, dapat memberikan waktu yang cukup untuk istirahat.
  2. Sholat: Durasi sholat tidak seharusnya terlalu panjang sehingga tidak mengganggu jadwal kegiatan Pramuka. Biasanya, 10 hingga 15 menit adalah durasi yang cukup untuk menunaikan sholat dengan khusyuk.
  3. Makanan: Makanan dalam kegiatan Pramuka sebaiknya disajikan dengan durasi makan yang memadai. Waktu makan yang ideal bisa berkisar antara 20 hingga 30 menit, memberikan cukup waktu untuk makan dengan nyaman sebelum melanjutkan aktivitas.

Durasi waktu yang ideal dalam penerapan "Ishoma" dapat disesuaikan dengan jenis kegiatan dan lingkungan. Paling penting adalah memastikan bahwa setiap aspek "Ishoma" memiliki waktu yang cukup untuk diterapkan dengan baik tanpa mengganggu jadwal atau aktivitas utama.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya