Rumus Hukum Newton 3 yang Perlu Diketahui, Lengkap dengan Contoh Penerapannya

Hukum Newton 3 berbunyi bila benda melakukan gaya pada benda lain, maka benda lain akan melakukan gaya pada benda tersebut yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 23 Nov 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2023, 14:00 WIB
Rumus Hukum Newton 3 yang Perlu Diketahui, Lengkap dengan Contoh Penerapannya
Ilustrasi Berjalan Kaki Credit: pexels.com/Tobi

Liputan6.com, Jakarta Rumus Hukum Newton 3 sering kali dipertanyakan dalam soal pelajaran Fisika di sekolah. Dalam ilmu Fisika, Hukum Newton 3 merupakan gaya aksi dan reaksi yang menunjukkan setiap aksi bisa menimbulkan adanya reaksi. 

Mengutip dari Buku Saku Pintar Fisika: Kumpulan Rumus dan Aplikasi SMA/MA Kelas 10,11,12 (2019) oleh Tim Mitra Cendekia, menjelaskan bahwa bunyi dari Hukum Newton 3 adalah jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan.

Untuk dapat mengetahui hasilnya, anda perlu mengetahui rumus Hukum Newton 3. Secara sistematis, rumus Hukum Newton 3 ini sangat berbeda dengan Hukum Newton 1 dan Hukum Newton 2.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai rumus Hukum Newton 3 dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/11/2023).

Mengenal Hukum Newton

Rumus Hukum Newton 3 yang Perlu Diketahui, Lengkap dengan Contoh Penerapannya
Ilustrasi balon (Dok.Unsplash)

Sebelum mengetahui rumus Hukum Newton 3, anda perlu mengenal tentang Hukum Newton. Hukum Newton adalah hukum Fisika yang menjelaskan perpindahan suatu objek sebagai hasil hubungan antara nilai dan jarak dari gaya yang berlaku pada objek tersebut. Hukum Newton merupakan salah satu dari tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. 

Hukum Newton diciptakan oleh  Isaac Newton dan dibukukan dalam karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang terbit pada 5 Juli 1687. Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem. Ada tiga jenis Hukum Newton, yakni Hukun Newton 1, 2, dan 3.

Setiap jenis Hukum Newton memiliki rumus dan bunyi yang berbeda-beda. Hukum Newton 1 berbunyi setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Sedangkan Hukum Newton 2 berbunyi sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. Sementara itu, untuk Hukum Newton 3 berbunyi gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris.

Rumus Hukum Newton 3

Rumus Hukum Newton 3 yang Perlu Diketahui, Lengkap dengan Contoh Penerapannya
Ilustrasi Mempelajari Ilmu Fisika Credit: unsplash.com/Windows

Hukum Newton 3 menyatakan bila sebuah benda melakukan gaya pada benda lain, maka benda lain akan melakukan gaya pada benda tersebut yang besarnya sama tetapi berlawanan arah. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya. Secara sistematis, rumus Hukum Newton 3 adalah sebagai berikut ini:

Faksi = -Freaksi

Contoh Penerapan Hukum Newton 3 dalam Kehidupan Sehari-Hari

Rumus Hukum Newton 3 yang Perlu Diketahui, Lengkap dengan Contoh Penerapannya
Ilustrasi lari virtual. (dok. pexels/Andrea Piacquadio)

Dikutip dari buku yang berjudul Rumus Pocket Fisika SMA Kelas X,XI, XII (2019) oleh Tim Kompas Ilmu, menjelaskan bahwa ada beberapa contoh penerapan Hukum Newton 3 dalam kehidupan sehari-hari, yakni:

  1. Ketika melakukan percobaan dengan menaiki perahu dan melemparkan sesuatu, baik itu batu atau benda lain ke luar dari perahu yang dilakukan ketika perahu sedang diam. Maka perahu akan bergerak ke belakang jika kita melempar ke depan, dan sebaliknya..
  2. Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke belakang. Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga kita dapat berjalan.
  3. Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang, hal ini dinamakan sebagai aksi. Kemudian papan start mendorong pelari ke depan, hal ini dinamakan sebagai reaksi sehingga pelari dapat melaju ke depan.
  4. Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke belakang, hal ini dinamakan sebagai aksi. Maka air juga akan mendorong kaki dan tangan perenang ke depan , hal ini dinamakan sebagai reaksi.
  5. Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola, hal ini dinamakan sebagai aksi. Reaksinya adalah bola memberikan gaya ke kaki.
  6. Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan, hal ini dinamakan sebagai aksi. Sebagai reaksinya yakni peluru pun mendorong senapan ke belakang.
  7. Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang, hal ini dinamakan sebagai aksi. Sebagai reaksi yakni air memberi gaya pada dayung ke depan, sehingga perahu bergerak ke depan.
  8. Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang, hal ini dinamakan sebagai aksi. Maka dia akan merasa sakit karena tiang memberikan gaya pada dia, hal ini dinamakan sebagai reaksi.
  9. Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada meja, hal ini dinamakan sebagai aksi. Dan sebaliknya ujung meja pun menekan tangan kita, hal ini dinamakan sebagai reaksi.
  10. Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang, hal ini dinamakan sebagai aksi. Reaksinya adalah asap mendorong roket ke atas.
  11. Ketika mobil berjalan, ban mobil berputar ke belakang, hal ini dinamakan sebagai aksi. Reaksinya adalah mobil bergerak ke depan.
  12. Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut mendorong tembok, hal ini dinamakan sebagai aksi. Maka tembok mendorongnya dengan arah gaya yang berlawanan, hal ini dinamakan sebagai reaksi.
  13. Ketika Anda duduk di kursi Anda, tubuh Anda memberikan gaya ke bawah pada kursi dan kursi mengerahkan gaya ke atas pada tubuh Anda.
  14. Seekor ikan menggunakan sirip untuk mendorong air ke belakang. Karena hasil dari kekuatan interaksi timbal balik, air juga harus mendorong ikan ke depan, sehingga mendorong ikan melalui air.
  15. Seekor burung terbang dengan menggunakan sayapnya. Sayap burung mendorong ke bawah udara. Karena hasil dari kekuatan interaksi timbal balik udara juga harus mendorong ke atas burung. Aksi-reaksi pasangan kekuatan kedua sayapnya memungkinkan burung untuk terbang.
  16. Ketika ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang, hal ini dinamakan sebagai aksi. Maka air yang disemprotkan tersebut mendorong ikan gurita ke depan, hal ini dinamakan sebagai reaksi, sehingga ikan gurita bisa berenang bebas di dalam air laut.
  17. Pantulan bola basket saat dribling. Saat bola didribel, pasti memanfaatkan lantai sebagai tempat untuk memantulkan bola tersebut ke atas.
  18. Ketika kita meniup balon sampai mengembang, dan kemudian melepaskannya. Ketika mulut balon dilepaskan, balon mendorong udara keluar. Pada saat yang sama, udara juga mendorong balon, sehingga gaya dorong udara menyebabkan balon terbang.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya