Perbedaan Asam Folat dan Asam Sulfat, Penyebutan Mirip Tapi Beda Makna

Perbedaan asam folat dan asam sulfat terdapat pada makna dan kegunaannya.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 05 Des 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2023, 18:30 WIB
Perbedaan Asam Folat dan Asam Sulfat, Zat Kimia yang Salah Disebut Gibran bagi Ibu Hamil
Asam Folat untuk Program Hamil

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini asam sulfat sedang ramai dibicarakan oleh publik. Pasalnya zat kimia tersebut mulai dibahas setelah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka salah menyebut asam folat untuk ibu hamil dalam mencegah stunting menjadi asam sulfat. 

Pernyataan Wali Kota Solo itu saat mengisi sebuah acara diskusi ekonomi kreatif pada Minggu 3 Desember 2023 lalu di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Namun Gibran sendiri sudah meminta maaf karena salah menyebutkan zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

Asam folat dan asam sulfat tentunya merupakan dua jenis zat yang berbeda serta perlu diketahui oleh masyarakat. Asam folat adalah Asam folat merupakan jenis vitamin B kompleks yang baik untuk ibu hamil. Sedangkan asam sulfat merupakan zat yang  sering digunakan untuk industri kimia dan pupuk serta mempunyai sifat korosif karena mudah terbakar.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai perbedaan asam folat dan asam sulfat yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/12/2023).

Perbedaan Asam Folat dan Asam Sulfat

Perbedaan Asam Folat dan Asam Sulfat, Zat Kimia yang Salah Disebut Gibran bagi Ibu Hamil
Ilustrasi zat. (Image by Freepik)

1. Asam Sulfat

Asam sulfat yang memiliki rumus kimia H2SO4 merupakan substansi kimia yang mempunyai sifat korosif dan berbahaya untuk tubuh. Bahkan paparan berlebihan dari asam sulfat bisa berakibat fatal untuk manusia. Pada umumnya, asam sulfat ini digunakan dalam industri pembuatan pupuk, penyamakan kulit, pengolahan minyak, pewarnaan tekstil, dan penambangan timah.

Dikutip dari laman National Library of Medicine, asam sulfat merupakan cairan berminyak bening, tidak berwarna, dan sangat korosif. Asam sulfat juga dikenal sebagai kandungan dari air aki yang berfungsi sebagai penghantar dan penyimpan listrik.

Asam sulfat ini bersifat korosif terhadap banyak bahan, termasuk logam, dan dapat menyebabkan kerusakan parah pada kulit dan jaringan. Mengutip dari CDC seseorang yang menghirup asam sulfat bahkan bisa mengakibatkan erosi gigi dan iritasi saluran pernapasan. Apabila zat ini diminum bisa membakar mulut dan tenggorokan hingga menciptakan lubang di perut. Kulit manusia yang terpapar asam sulfat juga bisa langsung terbakar.

Asam Sulfat merupakan cairan berminyak bening, tidak berwarna, dan sangat korosif. Asam sulfat ini juga dapat menjadi bahan kimia penting dalam pembuatan deterjen, zat pewarna, cat atau pigment, zat pewarna, bahan peledak, industri logam, dan bahan kimia lainnya.

2. Asam Folat

Asam folat adalah bentuk sintetis dari vitamin B9. Asam folat juga dikenal sebagai asam pteroylmonoglutamic. Vitamin ini merupakan bentuk folat sintetis yang biasanya ditambahkan pada makanna dan minuman.

Asam folat sangat dibutuhkan untuk ibu hamil agar membantu ibu hamil mendapatkan asupan penting selain zat besi, kalsium, dan mineral. Bahkan dalam studi penelitian, vitamin B9 dari asam folat dapat menyelamatkan bayi dari spina bifida (kelainan pada tulang belakang).

Asupan asam folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural Tube Defects, NTDs) pada bayi, yaitu anencephaly (kelainan di mana otak tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per hari, risiko timbulnya NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga 80 %.

Asam folat dapat ditemui dalam suplemen makanan. Namun ada juga asam folat alami yang bisa ditemukan dalam banyak makanan. Beberapa makanan mengandung lebih banyak asam folat daripada yang lain. Menurut National Institutes of Health (NIH), lima makanan dengan kadar asam folat tertinggi adalah hati sapi, bayam, kacang tolo, sereal sarapan yang diperkaya, dan asparagus. Selain itu, sayuran hijau gelap, buah-buahan, kacang-kacangan, makanan laut, telur, produk susu, unggas, jus jeruk, daging, produk susu, dan biji-bijian semuanya mengandung asam folat. 

Manfaat Asam Folat Bagi Ibu Hamil

Perbedaan Asam Folat dan Asam Sulfat, Zat Kimia yang Salah Disebut Gibran bagi Ibu Hamil
Ilustrasi ibu hamil minum susu/copyright shutterstock.com/Khunpattaya

Selain dapat mencegah kecacatan tabung saraf pada bayi, asam folat juga memiliki manfaat lain bagi ibu hamil. Berikut manfaat asam folat untuk ibu yang sedang hamil, yakni:

1. Menjaga Stamina 

Manfaat asam folat untuk ibu hamil yang utama adalah menjaga stamina. Vitamin ini akan bekerja sama dengan vitamin B12 dan vitamin C dalam membantu tubuh untuk memecah, menggunakan, sekaligus membentuk protein baru.

2. Mencegah Keguguran

Manfaat asam folat untuk ibu hamil selanjutnya mampu mencegah terjadinya keguguran. Keguguran merupakan kondisi hilangnya atau kematian janin saat usia kehamilan masih tergolong muda, yaitu kurang dari 20 minggu. Asam folat juga dipercaya dapat menurunkan risiko terjadinya beberapa gangguan kehamilan lain, seperti kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan.

3. Mencegah Anemia

Manfaat asam folat untuk ibu hamil yang lainnya adalah guna mencegah anemia. Kurang darah atau anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di masa kehamilan. Anemia dapat menyebabkan kelelahan, lemas, dan dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Untuk itu, penting mencukupi asupan asam folat dan zat besi.

Mencukupi kebutahan asam folat selama kehamilan sejak trimester kedua, memiliki risiko lebih kecil mengalami preeklamsia. Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, pembengkakan, dan meningkatnya kadar protein dalam urine. Kondisi preeklamsia akan meningkatkan risiko ibu mangalami eklamsia atau kejang yang berbahaya saat hamil. Preeklamsia juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan kurang.

5. Pertumbuhan dan Perkembangan Sel

Asam folat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal sel-sel tubuh, termasuk sel-sel embrio dan janin. Hal ini sangat krusial selama tahap awal kehamilan ketika pembentukan organ dan jaringan berlangsung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya