Contoh Kata Bilangan Bahasa Indonesia, Pahami dulu Pengertian dan Jenisnya

Secara sederhana contoh kata bilangan adalah kata atau frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 27 Des 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi bilangan cacah
Ilustrasi bilangan cacah. (Gambar oleh Alicja dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Contoh kata bilangan atau numeralia adalah istilah yang merujuk pada kata-kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah entitas baik yang bernyawa maupun tidak. Numeralia berfungsi sebagai penunjuk jumlah atau kuantitas dalam suatu konteks. Dikenal pula frasa numeralia yang terbentuk dari dua kata atau lebih. Jenis frasa ini dapat melibatkan kata penggolong, adverbia, atau kata gugus setelah numeralia untuk memberikan detail yang lebih spesifik atau terperinci.

Secara sederhana contoh kata bilangan adalah kata atau frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas. Dalam penggunaannya sehari-hari, contoh kata bilangan memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kuantitatif dengan tepat dan jelas, membantu menyusun kalimat yang informatif bagi pendengar atau pembaca.

Contoh kata bilangan terbagi menjadi empat jenis, yaitu kata bilangan pokok atau utama, kata bilangan tingkat, kara bilangan takrif, dan kata bilangan tak takrif. berikut ulasan lebih lanjut tentang contoh kata bilangan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/12/2023).

Kata Bilangan Utama

Ilustrasi angka (pixabay)
Ilustrasi angka (pixabay)

Kata bilangan utama atau kata bilangan pokok merupakan berbagai jenis bilangan yang membentuk dasar sistem angka. Kategori-kategori yang mencirikan kata bilangan utama meliputi bilangan bulat, ganjil, genap, dan pecahan. masing-masing dari kata bilangan utama ini memiliki ciri khasnya sendiri, berikut ulasannya.

Kata Bilangan Bulat

Kata bilangan bulat merupakan bilangan yang ditulis tanpa komponen desimal atau pecahan. Contohnya adalah nol, satu, dua, tiga, dan seterusnya. Bilangan bulat mencakup seluruh angka yang tidak memiliki bagian desimal, positif maupun negatif.

Kata Bilangan Genap

Kedua, bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi dua. Contoh bilangan genap melibatkan angka-angka seperti empat, enam, delapan, dan sepuluh. Sifat utama bilangan genap adalah dapat dibagi dua tanpa menyisakan sisa.

Kata Bilangan Ganjil

Ketiga, bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi dua. Contoh bilangan ganjil melibatkan angka-angka seperti satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, dan seterusnya. Bilangan ganjil tidak dapat dibagi dua tanpa menyisakan sisa.

Kata Bilangan Pecahan

Terakhir, bilangan pecahan adalah lawan dari bilangan bulat. Contohnya mencakup setengah, dua pertiga, seperempat, dan sebagainya. Bilangan pecahan memiliki bagian desimal atau fraksional, dan dapat diekspresikan sebagai hasil pembagian.

Contoh Kata Bilangan Utama dalam Kalimat

  1. Lima puluh siswa mengikuti ujian matematika di ruang kelas.
  2. Tiga puluh menit sudah berlalu sejak pelajaran dimulai.
  3. Setiap hari, dua puluh orang siswa menggunakan kantin sekolah.
  4. Kucing hitam itu memiliki tujuh ekor anak kucing yang menggemaskan.
  5. Dia membeli sepuluh buah apel di pasar pagi tadi.
  6. Tolong berikan saya satu lembar kertas kosong untuk mencatat.
  7. Rumah itu memiliki tiga lantai yang luas dan nyaman.
  8. Setengah jam lagi, pertunjukan teater akan dimulai di gedung pertunjukan.
  9. Minus dua derajat Celsius membuat suhu udara sangat dingin di malam ini.
  10. Mobil itu melaju dengan kecepatan seratus kilometer per jam di jalan tol.

Kata Bilangan Tingkat

Ilustrasi progres, kemajuan, peningkatan
Ilustrasi Kata Bilangan Tingkat (Image by Freepik)

Kata bilangan tingkat merupakan elemen linguistik yang digunakan untuk menyatakan urutan atau rangking dalam suatu konteks. Fungsi utamanya adalah memberikan informasi tentang posisi atau urutan suatu objek, kejadian, atau konsep dalam suatu rangkaian atau kumpulan. Pemahaman akan kata bilangan tingkat menjadi kunci dalam memberikan urutan yang jelas dan terstruktur dalam penggunaan bahasa.

Contoh penerapan kata bilangan tingkat yang mencolok adalah dalam penomoran atau pengurutan suatu daftar, rangkaian kejadian, atau objek-objek tertentu. Misalnya, dalam urutan pertandingan atletik, kita menggunakan kata bilangan tingkat seperti "kesatu, kedua, ketiga" untuk menunjukkan posisi atau peringkat masing-masing peserta atau tim.

Contoh Kata Bilangan Tingkat Dalam Kalimat

  1. Anak-anak di sekolah tersebut sangat bangga karena kelas mereka meraih peringkat pertama dalam lomba taman baca.
  2. Mobil hitam itu merupakan yang tercepat kedua dalam perlombaan drag race di sirkuit tersebut.
  3. Tim sepak bola sekolah berhasil mencapai posisi ketiga dalam turnamen antar-sekolah.
  4. Setelah melewati serangkaian ujian yang sulit, Rudi meraih peringkat keempat di kelasnya.
  5. Acara lari marathon di kota ini diikuti oleh lebih dari seribu peserta, dan Andi berhasil finis pada posisi kelima.
  6. Setelah berbulan-bulan persiapan, mereka merasa bangga menjadi yang terpilih keenam dalam kompetisi tarian tradisional.
  7. Pameran seni rupa ini menampilkan lukisan-lukisan terbaik, dengan lukisan Rina menduduki peringkat ketujuh.
  8. Dalam turnamen catur tingkat nasional, Adi berhasil meraih peringkat kedelapan, menunjukkan keahliannya dalam permainan catur.
  9. Lomba renang di kolam renang umum diikuti oleh puluhan peserta, dan Dani berhasil finis di urutan kesembilan.
  10. Pada perlombaan bulu tangkis tingkat provinsi, pasangan ganda putra dari sekolah kita berhasil meraih peringkat kesepuluh.

Kata Bilangan Takrif

Angka 2
Angka 2 (Ilustrasi Istimewa)

Kata bilangan takrif mencakup klasifikasi kata bilangan yang memiliki sifat-sifat khusus dalam menyampaikan angka atau jumlah secara pasti dan terukur. Klasifikasi ini terdiri dari dua variasi utama, yaitu kata bilangan utama dan kata bilangan tingkat, masing-masing dengan peran dan karakteristiknya sendiri.

Klasifikasi kata bilangan takrif ini memberikan kejelasan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi kuantitatif. Dengan kata-kata ini, pembicara dapat mengekspresikan angka atau jumlah secara lebih rinci, baik itu mengacu pada jumlah yang pasti maupun dalam konteks peringkat atau urutan tertentu. Dalam penggunaan sehari-hari, pemahaman terhadap kata bilangan takrif memfasilitasi komunikasi yang lebih presisi, terutama dalam konteks pengukuran, penomoran, atau peringkat.

Contoh Kata Bilangan Takrif dalam Kalimat

  1. Dalam lomba marathon, Lisa berhasil meraih posisi pertama setelah melewati ratusan peserta.
  2. Di kelas musik, Aji menduduki peringkat ketiga dalam kompetisi solo gitar.
  3. Restoran ini memiliki sepuluh meja yang selalu penuh setiap akhir pekan.
  4. Dalam pameran seni, lukisan abstrak tersebut berhasil menduduki urutan kedua menurut penilaian juri.
  5. Grup vokal ini tampil sebagai yang terbaik keempat dalam ajang pencarian bakat televisi nasional.
  6. Pada lomba renang antar-sekolah, Arya finis di posisi kelima setelah pertandingan yang sengit.
  7. Dalam pertandingan catur tingkat kota, Anisa mencapai peringkat keenam dalam kategori remaja.
  8. Di perusahaan ini, ada lima departemen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  9. Pada turnamen bulu tangkis regional, pasangan ganda putra dari sekolah kita berhasil menduduki peringkat ketujuh.
  10. Pada ujian semester, Rina meraih posisi kedelapan di kelasnya setelah mendapatkan nilai tertinggi dalam mata pelajaran matematika.

Kata Bilangan Tak Takrif

5 Ide Games Seru untuk Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak
Ilustrasi anak menyusun angka dan huruf. (Sumber foto: Pexels.com)

Kata bilangan tak takrif adalah jenis kata bilangan yang bersifat lebih umum dan tidak terikat pada angka spesifik. Berbeda dengan kata bilangan takrif yang memberikan informasi pasti dan terukur tentang jumlah, kata bilangan tak takrif digunakan untuk menggambarkan jumlah yang tidak jelas, tidak pasti, atau tidak terukur.

Penggunaan kata-kata seperti "banyak," "beberapa," "sebagian," atau "sejumlah" adalah contoh dari kata bilangan tak takrif ini. Dalam situasi ini, kata-kata tersebut tidak memberikan informasi kuantitatif yang spesifik, melainkan memberikan gambaran umum tentang jumlah yang tidak dapat diukur dengan pasti.

Contoh kata Bilangan Tak Takrif dalam Kalimat

  1. Di kelas ini, ada beberapa siswa yang belum menyerahkan tugasnya.
  2. Setelah hujan deras, sejumlah besar air menggenangi jalan di depan rumah.
  3. Banyak anak-anak kecil yang senang bermain di taman ini setiap sore.
  4. Beberapa toko di pusat perbelanjaan sedang mengadakan diskon besar-besaran.
  5. Sejumlah pengunjung datang untuk menyaksikan pertunjukan seni di panggung terbuka.
  6. Saat pameran buku berlangsung, banyak penulis terkenal hadir untuk berbicara dan bertemu dengan pembaca.
  7. Di kantin sekolah, terdapat sejumlah pilihan makanan yang dapat dipilih oleh siswa.
  8. Sebagian besar peserta ujian sudah menyelesaikan tes dengan baik.
  9. Ada beberapa hewan liar yang berkeliaran di hutan ini.
  10. Setelah upacara, sejumlah tamu undangan berkumpul di ruang pertemuan untuk berbincang-bincang.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya