9 Tes Kesehatan Mental dan Contoh Pemeriksaannya, Simak Penjelasan

Tes kesehatan mental membantu mengidentifikasi gangguan mental dan kondisi emosional seseorang.

oleh Laudia Tysara diperbarui 24 Jan 2024, 14:15 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2024, 14:15 WIB
Layanan Psikolog
Psikolog mencatat hasil tes kesehatan mental pasien pria yang duduk di depannya. Credits: pexels.com by Alex Green

Liputan6.com, Jakarta - Tes kesehatan mental menjadi sangat penting dalam menjaga kesejahteraan emosional, dan itu sebabnya semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menguji kesehatan mental mereka dengan para profesional. Melansir dari Medline Plus, tes kesehatan mental membantu mengidentifikasi adanya gangguan mental dan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kondisi emosional seseorang.

Sebagai instrumen evaluasi, tes kesehatan mental memiliki berbagai bentuk, dan masing-masing memberikan wawasan yang berbeda. PsychCentral menjelaskan tes kesehatan mental yang dimaksud mencakup Tes Sikap, seperti Skala Likert dan Skala Thurstone, yang mengukur pandangan responden terhadap suatu pernyataan. Tes Proyektif, seperti Rorschach Inkblot Test dan Thematic Apperception Test, membantu mengidentifikasi emosi atau konflik yang belum terealisasi melalui umpan balik dari pengaruh eksternal. Serta masih banyak lagi.

Namun, dalam penggunaan tes kesehatan mental, perlu diingat bahwa self-diagnosis berdasarkan konten media sosial hingga mencarinya di internet alih-alih ke profesional dapat menimbulkan dampak negatif. Sebagaimana dijelaskan oleh dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ dari RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor, dikutip dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI video-video di platform media sosial seringkali menunjukkan tanda dan gejala gangguan jiwa, yang dapat memengaruhi orang untuk melakukan self-diagnosis.

Berikut Liputan6.com ula slebih mendalam tentang macam-macam tes kesehatan mental yang dimaksudkan, Rabu (24/1/2024).

1. Tes Kesehatan Mental untuk Sikap

Konsultasi ke Psikolog
Wanita ini melakukan kegiatan terapi dengan psikolog wanita yang datang ke rumahnya. (Sumber foto: Pexels.com).

Salah satu jenis tes yang umum digunakan adalah Tes Sikap, yang mengukur pandangan responden berdasarkan seberapa besar mereka setuju atau tidak setuju dengan suatu pernyataan. Melansir dari PsychCentral, sebagai contoh, Skala Likert dan Skala Thurstone merupakan bentuk tes sikap yang sering digunakan.

Sebagai contoh praktiknya, dalam situasi penelitian atau konseling, seseorang dapat diminta untuk menilai sejauh mana mereka setuju dengan pernyataan tertentu, seperti "Saya merasa percaya diri dalam menghadapi tantangan."

2. Tes Kesehatan Mental untuk Proyektif

Tes Proyektif adalah jenis tes yang mengukur umpan balik dari pengaruh eksternal untuk mengidentifikasi emosi atau konflik yang belum terealisasi. Contohnya termasuk Rorschach Inkblot Test, di mana responden diminta untuk menginterpretasikan gambar-gambar inkblot, dan Thematic Apperception Test (TAT), yang melibatkan penafsiran terhadap gambar-gambar yang menggambarkan situasi atau adegan tertentu.

Praktik tes ini melibatkan analisis simbolik dari respons individu untuk memberikan wawasan lebih lanjut tentang pemahaman diri dan konflik internal.

3. Tes Kesehatan Mental dengan Observasi Langsung

Tes Observasi (langsung) merupakan jenis tes yang mengukur langsung perilaku yang dapat diamati, dan sering dilakukan di laboratorium, klinis, atau pengaturan alami. Dalam praktiknya, misalnya, seorang ahli kesehatan mental dapat mengamati dan mencatat perilaku seseorang selama sesi terapi atau dalam lingkungan sehari-hari untuk memahami lebih lanjut tentang pola perilaku dan respons emosional mereka.

 

4. Tes Kesehatan Mental untuk Kognitif

PsychCentral melaporkan bahwa Neuropsychological Tests adalah tes yang mengukur kemampuan kognitif seperti memori, bahasa, dan fungsi eksekutif. Contoh praktiknya mencakup penggunaan tes seperti Beck Depression Inventory, Beck Anxiety Inventory, dan Ammons Quick Test untuk mengidentifikasi dan mengukur tingkat depresi, kecemasan, dan kemampuan kognitif individu dalam situasi tertentu. Tes ini memberikan wawasan penting dalam pemahaman tingkat fungsi kognitif seseorang.

5. Tes Kesehatan Mental untuk Kepribadian

Dalam menyusun tes kesehatan mental, Tes Kepribadian digunakan untuk mengukur perilaku, emosi, sikap, dan karakteristik perilaku serta lingkungan. Basic Personality Inventory (BPI) dan 16 kuesioner faktor kepribadian adalah contoh tes kepribadian yang dapat memberikan informasi mendalam tentang struktur kepribadian seseorang.

Praktiknya melibatkan analisis jawaban individu terhadap pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan tertentu untuk membentuk gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik kepribadian mereka.

6. Tes Kesehatan Mental untuk Kecerdasan

Tes Kecerdasan, seperti Wechsler Individual Achievement Test, Wechsler Adult Intelligence Scale, dan Universal Nonverbal Intelligence Test, digunakan untuk mengukur ketidakmampuan belajar mental atau perkembangan. Praktiknya mencakup pemberian berbagai tugas dan pertanyaan yang dirancang untuk mengevaluasi kapasitas kognitif dan kemampuan berpikir seseorang. Demikian, tes ini memberikan gambaran tentang kecerdasan kognitif seseorang dan mampu mengidentifikasi potensi masalah perkembangan atau belajar.

7. Tes Kesehatan Mental untuk Bakat

Psikolog
Psikolog mencatat hasil tes kesehatan mental pasien pria yang duduk di depannya. Credits: pexels.com by cottonbro

Tes Bakat, seperti Tes Penalaran Visual dan Tes Penalaran Abstrak, dirancang untuk mengukur kemampuan, rangkaian keterampilan, dan proyeksi kesuksesan masa depan seseorang. Contoh praktiknya termasuk memberikan serangkaian tugas atau pertanyaan yang menilai kreativitas, penalaran logis, dan kemampuan pemecahan masalah individu.

Tes bakat dapat membantu individu dan peneliti dalam memahami potensi serta kecenderungan sukses dalam berbagai bidang atau pekerjaan.

8. Tes Kesehatan Mental untuk Emosi

Tes Kecerdasan Emosi, seperti Mayor-Salovey-Caruso EI Test (MSCEIT) dan Emotional and Social Competence Inventory, dirancang untuk mengukur respons emosional seperti kemarahan, kesedihan, kebahagiaan, dan impulsif.

Dalam praktiknya, responden mungkin diminta untuk merespons situasi atau pernyataan yang memicu emosi tertentu. Tes ini memberikan wawasan tentang bagaimana seseorang mengelola emosi mereka sendiri dan berinteraksi secara emosional dengan orang lain.

9. Tes Kesehatan Mental untuk Prestasi

Tes Prestasi, seperti Woodcock-Johnson Psychoeducational Battery dan Kaufman Test of Education Achievement (K-TEA), mengukur minat intelektual, pencapaian, dan kemampuan kognitif responden. Dalam praktiknya, tes ini melibatkan pemberian tugas atau pertanyaan yang mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan responden dalam berbagai bidang. Hasil dari tes prestasi dapat membantu dalam menilai tingkat pencapaian dan kebutuhan pendidikan individu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya